Oleh : Ali Imran (CGP Angkatam 6 Provinsi Kepulauan Riau)
“Mengajarkan anak menghitung itu baik, namun mengajarkan mereka apa yang berharga/utama adalah yang terbaik”
(Teaching kids to count is fine but teaching them what counts is best).
Bob Talbert (Sumber : Modul Guru Penggerak)
Dari kutipan di atas kaitannya dengan proses pembelajaran yang sedang sedang saya pelajari adalah Berkaitan dengan dilema etika, guru sering mengalami dilema etika dalam pembelajaran antara materi atau nilai yang akan muncul dengan pendidikan karakter.
Nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang kita anut dalam suatu pengambilan keputusan dapat memberikan dampak pada lingkungan kita. Menurut saya sebagai pemimpin pembelajaran yang memiliki nilai - nilai guru penggerak bertugas sebagai among yang berpihak kepada murid sehingga dalam mengambil keputusan pastilah bertanggungjawab sebab pendidikan adalah sebuah proses untuk berprilaku dan pengalaman yang bermakna
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran saya dapat berkontribusi pada proses pembelajaran murid, dalam pengambilan keputusan dengan menuntun siswa untuk tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya, melalui pembelajaran berdierensiasi , memenuhi kebutuhan murid.
Education is the art of making man ethical.
Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis.
Georg Wilhelm Friedrich Hegel (Sumber : Modul Guru Penggerak)
Dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah saya alami Bahwa murid memiliki potensi berdasarkan kodrat alam maupun kodrat zaman yang dapat ditumbuh kembangkan dan hasilnya tergantung dari bagaimana kita sebagai pendidik bersikap dalam kegiatan pembelajaran. Ki Hajar Dewantara menyebut pendidikan seperti seni karena pendidikan merupakan hasil dari karya seni cipta, karsa dan karya yang didalamnya memiliki nilai-nilai moral, kebajikan dan kebenaran universal.
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Filosofi Ki Hajar Dewantara belajar berpihak pada murid, guru sebagai among yang menuntun murid dan belajar sepanjang hayat. Ing Ngarso Sung Tulodo (didepan memberi panutan/ contoh) Ing Madyo Mangun Karsa (ditengah memberi/membangun semangat, niat maupun kemauan dan Tut Wuri Handayani ( dibelakang memberi dorongan dan semangat sehingga pada saat menjadi seorang pemimpin pembelajaran harus sudah berprinsip Pratap triloka. Pengambilan keputusan sebagai seorang pemimipin pembelajaran berpihak kepada murid.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Adapun nilai-nilai yang saya miliki seperti berpihak pada murid, kolaboratif, mandiri dan reflektif dangat mempengaruhi saya dalam membuat keputusan, seperti contohnya saya akan merancang sebuah perencanaan pembelajaran maka saya akan mandiri dan berpihak pada murid, berkolaborasi dengan rekan sejawat dan seandainya pada tengah perjalanan terdapat perbaikan maupun penyempunaan maka saya akan melakukan reflektif dan tindak lanjut. WELBEING akan terwujud melalui suatu keputusan yang diambil, yang harus dapat kita pertanggungjawabkan, dengan sikap tanggung jawab dari dalam diri, suatu keputusan yang kita ambil mencerminkan prinsip diri kita (Tanggung Jawab).
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya?
pada saat melaksanakan coaching ada didalamnya mengajukan pertanyaan -pertanyaan yang berbobot, pemilihan pertanyaan yang berbobot sangat mempengaruhi saya dalam membuat keputusan yang berbasis nila-nilai kebajikan sebagai pemimpin. Kedepannya coaching dapat menjadi salah satu Langkah dalam menyelesaikan kendala Tujuan coaching menggali potensi guru sehingga dalam prosesnya akan terjadi Pengambilan keputusan yang berpihak pada murid. Pengambilan keputusan akan lebih efektif karena berasal dari potensi yang dimiliki guru Sehingga Dapat dipertanggung jawabkan dan dapat mewujudkan wellbeing dalam ekosistem sekolah
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan guru Sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan khususnya pengambilan keputusan dilemma etika, karena guru dapat :
- Menunjukkan integritas dan kejujuran,
- Mampu mengelola emosi, pikiran dan perilaku diri secara efektif dalam situasi apapun
- Mampu memahami pendapat orang lain
- Peduli , bertanggung jawab dan mengambil tindakan untuk kepentingan diri sendiri, masyarakat dan kelompok
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Dengan berpegang teguh pada nilai nilai kebenaran, keadilan, kebebasan , persatuan, toleransi , tanggung jawab , penghargaan akan hidup maka diharapkan keputusan yang diambil dapat dipertanggung jawabkan sesuai prinsip berpusat pada peserta didik
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?
Melalui inquiri apresiatif , seorang pemimpin dan pihak terkait mampu memfasilitasi komponen pembelajaran seperti proses belajar mengajar, refleksi, assesmen, pengembangan guru, kurikulum baik intran ,ekstra dan ko kurikuler. Lingkungan yang aman nyaman, menantang , trelevan dan menyenangkan bagi murid. Guru diharapkan mampu berperan sebagi pemimpin yang berorientasi pada kepentingan tumbuh dan kembangnya siswa agar berkembang sesuai kodratnya.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Tantangannnya :
- adanya pemikiran yang berseberangan dari tiap individu atau kelompok .
- Ada yang pro dan kontra terhadap system yangdijalankan oleh pemangku keijakan sekolah, yang seharusnya mereka berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan bersama.
Kaitannya dengan Paradigma di Lingkungan Sekolah :
- Individu lawan kelompok ndividual vs community)
- Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
- Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyality)
- Jangka pendek lawan jangka Panjang (short term vs long term)
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
- Keputusan yang diambil dapat mempengaruhi pengajaran yang memerdekakan murid antara lain strategi pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan murid, meningkatkan dan menggali potensi murid dengan memperhatikan unsur kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid.
- Dari ketiga unsur diatas maka diputuskan yang sesuai adalah strategi pembelajaran berdiferensiasi konten, proses, produk.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Keputusan yang diambil seorang pemimpin pembelajaran harus berpihak pada murid dengan memperhatikan nilai nilai kebajikan universal, tanggung jawab, dengan harapan akan mempengaruhi kehidupan masa depan murid.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
- Keterkaitan dengan modul-modul sebelumnya dengan pembelajaran pada modul 3.1 kesimpulannya adalah bahwa pengambilan keputusan sebaiknya :
- berdasarkan 3 unsur nilai nilai kebajikan universal, bertanggung jawab terhadap segala konsekwensi dan berpihak pada murid.
- Berpedoman pada filosoi KHD dengan Pratap Triloka.
- Berdasarkan nilai dan peran guru penggerak yang dimiliki.
- Berpedoman pada pembebelajaran berdifferensiasi serta social emosional.
- Memiliki ketrampilan coachingyang baik dalam menjalankan langkah langkah pengambilan keputusan
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Pemahaman saya pada modul ini:
- Penerapan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai langkah awal untuk menentukan masalah yang dihadapi termasuk dilemma etika (benar lawan benar) atau bujukan moral (benar lawan salah)
- Apabila terjadi hal hal diluar dugaan yaitu masalahnya termasuk pelanggaran hukum, maka pengambilan keputusan tidak perlu dilanjutkan karena sudah melewati uji legal (hokum) yang menyatakan kasus tersebut termasuk bujukan moral (benar lawan salah)
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
- Pernah, Dilema etika yang saya hadapi berdasarkan paradigma individu vs kelompok.
- Bedanya, saat pengambilan keputusan langkahnya tidak selengkap pada modul ini , tapi berdasarkan komunikasi dua arah yang akhirnya keputusan yang diambil untuk kepentingan bersama dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Akan berusaha dan berupaya dalam pengambilan keputusan berdasarkan nilai nilai kebajikan universal, tanggung jawab dan berpihak pada murid serta melalui langkah langkah pengambilan dan pengujian keputusan
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting sekali, Sesuai modul ini harapannnya keputusan yang diambil adalah keputusan yang terbaik, bijaksana dan tidak ada yang dirugikan dan dapat dipertanggungjawabkan.