Mohon tunggu...
ALI KUSNO
ALI KUSNO Mohon Tunggu... Administrasi - Pengkaji Bahasa dan Sastra Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur

Pecinta Bahasa 082154195383

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karung Haji Damiri

23 September 2014   21:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:48 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haji Damiri menangis guling-guling. Uang yang dikumpulkannya bertahun-tahun lenyap berubah jadi rerumputan. Tagisan Haji Damiri terdengar anaknya yang kecil.

“Bapak kenapa menangis?”tanya Si anak.

“Uang Bapak lenyap! Uang Bapak jadi rumput-rumput ini!”teriak Haji Damiri pada anaknya.

Anaknya tidak kaget. Kalau uang Ayahnya hilang. Si anak sudah merasa uang Bapaknya sudah terlalu banyak, ngapain ditangisin.

“Pak, Saya justru senang uang Bapak jadi rerumputan. Kalau Bapak pulang bawa uang, hanya akan nambah tumpukan uang Bapak. Masih lebih baik rumput-rumput ini bisa dikasihkan ke sapi-sapi di belakang rumah”kata Si Anak ketus.

Haji Damiri masih saja bingung apa yang dikatakan anaknya. Si Anak memegang pundak Bapakya yang masih saja menangis.

“Pak, Hati Bapak sudah terlalu tebal dengan kedzoliman. Bapak tidak akan bisa memaknai apa yang baru saja Bapak alami. Segeralah Bapak bertaubat”jelas Si anak sambil berlalu membawa karung berisi rerumputan.

Haji Damiri masih saja menangis sesenggukkan.

Haji Damiri terbangun dari mimpi panjangnya.

Anehnya, dia benar-benar menangis. Air matanya segera diusap. Sayup-sayup terdengar suara adzan subuh menyelinap dari sela-sela lubang angin rumahnya yang megah.

Wong urip koyo ngarit (Orang hidup seperti mencari rumput)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun