Mohon tunggu...
Ali Hasan Siswanto
Ali Hasan Siswanto Mohon Tunggu... -

Pengamat politik dan penikmat Moralogi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Politik Machiavelisme: Menghalalkan Segala Cara di Pilkada DKI Jakarta

9 April 2017   08:14 Diperbarui: 9 April 2017   16:00 4511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disisi lain, masyarakat juga dipaksa dengan berbagai dogma agama. Hal ini dilakukan untuk mempererat persatuan para pendukung dan tidak lupa menjegal lawan politiknya. Dogma agama dan citra orang baik dalam perspektif agama memiliki nilai tersendiri bagi masyarakat Indonesia, masyarakat masih terlena dengan anggapan bahwa seorang yang baik agamanya tidak akan mampu merusak dan melakukan praktek culas terhadap manusia lainnya termasuk dalan persoalan politik. Padahal tidak sedikit ahli agama yang terjerat kasus hukum sebagai efek dari praktek politik yang culas. Hal ini terjadi, karena menjadi orang baik dan patuh pada agama hanya kamuflase untuk menutupi hasrat politik kuasanya. Pada taraf ini, orang baik dan patuh pada agama dalam persoalan politik praksis merupakan kesadaran palsu untyk mengelabui masyarakat. 

Akhirnya, kita hanya berharap bahwa garis sejarah demokrasi melalui pemungutan suara dari partisipasi masyarakat akan menghasilkan pemimpin yang tidak hidup dengan kesadaran palsunya, pemimpin yang betul-betul mengabdi pada masyarakat bukan memperkaya diri dan koleganya, dan yang terpenting mampu mengemban amanah rakyat di pundaknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun