PEMBELAJARAN BERBASIS HOTS
PADA KOMPETENSI Â TEKNIK KOMPUTER JARINGAN Â SMK PGRI TANJUNG RAJA KABUPATEN OGAN ILIR -- SUMATERA SELATAN
Â
Nama : Ali Hanapiah
NIM Â Â : 200401010022
Prodi : Informatika Universitas Siber Asia
Â
Perbedaan Low Order Thinking Skill dan High Order Thinking SkillÂ
Sistem pendidikan yang cocok  akan membentuk generasi muda yang mumpuni dalam ilmu pengetahuan. Kita mengetahui bahwa pendidikan adalah  hal yang sangat penting. Pendidikan akan memberikan masa depan yang menjadikan  dan akan meningkatkan taraf hidup  di masa depan. Hal ini menjadikan  pentingnya pendidikan bagi masa yang akan datang  basuatu bangsa, hal inilah yang menyebabkan Indonesia  terus memperbaiki sistem pendidikan yang ada.
pengajar yang ada di Indonesia saat ini menggunakan sistem pendidikan yang sudah di gariskan  oleh pemerintah., tenaga pengajar menerapkan sistem pembelajaran  yang cocok  agar anak siswa bisa memperoleh  pendidikan terbaik. Sistem belajar yang baik akan membentuk intelektual  anak dengan maksimal.
Di dunia pendidikan, kita mengenal ada dua istilah yaitu Lots dan Hots. Apa itu yang dimaksud low order thinking skill dan high order thinking skill serta apa perbedaan dari keduanyaÂ
Berdasarkan taksonomi Bloom, LOTS menempati urutan tiga tingkat piramida terbawah, yakni mengetahui, memahami dan mengaplikasikan. Sementara HOTS menempati urutan  di tiga tingkat yang paling atas yakni analisis, sintesis dan evaluasi.
Dalam perkembangannya , taksonomi bloom ini mengalami perbaikan , sehingga menghasilkan piramida dengan 6 level yang sama tetapi dengan 6 nama tingkatan yang baru yaitu , mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi dan mengkreasikan.
Â
High Order Thinking Skill
Adalah Kemampuan berpikir anak secara tidak langsung bisa dikembangkan melalui sistem belajar yang cocok . Tugas guru  tidak hanya menyampaikan materi pembelajaran saja  tetapi  juga membentuk cara berpikir anak. Jika anak memiliki cara berpikir yang cocok  maka akan lebih mudah baginya untuk memahami semua materi  yang di ajarkan.
Â
Low Order Thinking Skill
Lalu apa itu low order thinking skill? Lawan  dari high order thinking skill, low order thinking skill yaitu  kemampuan berpikir tingkat rendah. Low order thinking skill adalah kemampuan berpikir pada tingkatan  menghafal dan dasar. Keterampilan  berpikir ini masih menggunakan  ingatan otak bukan kemampuan otak untuk berpikir secara kritis.
Lots  bukan merupakan target pendidikan kita saat ini. Bukan hal yang susah  untuk membentuk kemampuan berpikir yang rendah. Anak dapat  dengan mudah mengingat  teori dan dan menghafalnya . disamping  itu, keterampilan  berpikir dasar juga lebih mudah untuk gunakan  karena otak hanya perlu berpikir hal-hal dasar yang bersifat sederhana.
Tujuan pendidikan saat ini adalah untuk membentuk kerampilan  berpikir tingkat tinggi. Apapun sistem pendidikan yang gunakan , bertujuan anak diharapkan bisa berpikir secara kritis dan kreatif. Kerampilan berpikir tingkat tinggi ini diharapkan akan  sangat memudahkan siswa untuk menyerap semua ilmu pengetahuan yang diberikan kepadanya.
Hasil Analisa Penerapan Pembelajaran Berbasis Hots Pada Program Teknik Komputer Jaringan  Smk Pgri Tanjung Raja Kabupaten Ogan Ilir - Sumatera SelatanPelaksanaan     kegiatan belajar  Berbasis HOTS Pada Program Keahlian TKJ  SMK PGRI Tanjung Raja.
Implementasi  kegiatan belajar  berbasis HOTS dimulai sejak diterapkannya kurikulum 2013. Dalam kegiatan belajar terdiri dari beberapa tahapan , begitu juga dengan kegiatan belajar berbasis HOTS. Tahapan  kegiatan belajar tersebut diantaranya  sebagai berikut:
- Tahap Persiapan
kegiatan belajar Tahap persiapan yang dilakukan di Program Keahlian TKJ  SMK PGRI Tanjung Raja, dengan Menyusun  rencana pelaksanaan pembelajaran  (RPP) berdasarkan  silabus  yang  ada dan melihat  nilai-nilai HOTS  didalamnya.  RPP tersebut telah dibuat secara lengkap dan terstruktur  dengan mencantumkan  nilai-nilai HOTS yang ada di dalamnya.Â
Penggunaan  nilai-nilai HOTS dalam rencana pelaksanaan pembelajaran terletak  pada  model,  strategi, dan metode pengajaran yang direncanakan serta di tuangkan dalam RPP. Termasuk di dalamnya Penggunaan  strategi pembelajaran problem based learning  (PBL), student  center learning (SCL), dan lain -- lain . Namun pada KD dan indikator pencapaian kompetensi masih terbatas pada ranah mengingat dan memahami saja.
- Tahap Pelaksanaan kegiatan
belajar Kegiatan pelaksanaan kegiatan belajar berbasis HOTS menekankan pada pembelajaran yang terpusat pada siswa  atau dikenal dengan istilah student center learning (SCL). Dalam melaksanakan pembelajaran tersebut, siswa  di arahkan  untuk mendiskusikan  materi  pembelajaran, selanjutnya peserta didik menampilkan  hasil diskusinya dalam bentuk presentasi.
Akan tetapi , permasalahan yang ada guru kadangkalan  berlindung di balik strategi kegiatan belajar student  center  learning  ini. Guru hanya memberikan tugas agar siswa  bisa selalu aktif yang berakibat  hanya Lelah yang didapat. Guru juga kadang  lupa  bahwa   pembelajaran HOTS   pada  siswa  harus  didesain  (by  design) bukan muncul secara tiba-tiba (by chance).Â
- Tahap Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi kegiatan belajar yang dilakukan pada Program Keahlian TKJ  SMK PGRI Tanjung Raja  masih terbatas pada penggunaan soal ditingkat rendah (LOTS) . Penggunaan soal-soal Latihan  yang bersifat HOTS dapat melatih peserta didik untuk berpikir  tingkat  tinggi,  belum digunakan  secara maksimal. Sehingga penggunaan  soal-soal  pada level berpikir tingkat tinggi dalam setiap evaluasi pembelajaran belum dapat di laksanakan secara maksimal
Permasalahan  Dalam  Pelaksanaan Pembelajaran berbasis HOTS Program Keahlian TKJ  SMK PGRI Tanjung Raja
Beberapa  kendala dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis HOTS anatar lain:
- Dari Guru:
Belum maksimalnya  pemahaman guru tentang konsep dan penerapan HOTS
Adanya Kesulitan  dalam Menyusun format  soal dan penilaian berbasis HOTS
- sekolah
sarana dan prasarana pembelajaran yang belum memadai .
Solusi dari maslah  Dalam Pelaksanaan Pembelajaran berbasis HOTS Pada Program Keahlian TKJ  SMK PGRI
- Guru
Guru harus selalu mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
- Sekolah
Pengadaan kegiatan pengenalan  dan pelatihan guru  tentang pembelajaran berbasis HOTS
Pengawasan dan evaluasi kegiatan belajar oleh pihak sekolah dan pihak yang terkait
pengadaan sarana prasarana pembelajaran dan usulan bantuan kepada pemerintah
memasukkan program Gerakan literasi sekolah melalui program bantuan SMK Rujukan yang  di dapat di tahun 2019.
KESIMPULAN
Dari data yang teleah di kumpulkan , dapat di  kesimpulan bahwa dari kegiatan penerapan pelaksanaan pembelajaran berbasis HOTS pada Program Keahlian TKJ  SMK PGRI, diantaranya :
kegiatan belajar berbasis HOTS  sudah mulai dalam kurikulum 2013. Kegiatan tersebut  mengharuskan  guru untuk dapat memberi keterampilan kepada  peserta didik dengan  kemampuan abad-21 yang salah satunya adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS. Focus  utama dalam pembentukan HOTS adalah pada  proses kegiatan belajar dengan menggunakan  model  Student Center Learning (SCL). Peserta didik yang mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan model SCL di gharapkan  akan mempunyai  keterampilan  berpikir kritis  dibandingkan dengan peserta didik yang tidak mengikutinya. Kemampuan HOTS dapat dicapai dengan maksimal jika  tahapan-tahapan pembelajaran dilakukan secara terus menerus dan bertahap . Tahapan kegiatan belajar belum sepenuhnya menerapkan nilai-nilai HOTS. Selain hal tersebut, kemampuan dan keterampilan guru menjadi kunci utama untuk terlaksananya pembelajaran dan tercapainya kemampuan HOTS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H