Mohon tunggu...
alif rizky agassi
alif rizky agassi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Airlangga yang sedang kepayahan membagi waktu antara organisasi dan tugas akademik :D

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urutan Kelahiran Menurut Perspektif Alfred Adler

31 Mei 2023   07:35 Diperbarui: 31 Mei 2023   09:36 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Cloninger, S. 2004. 4th Edition Theory of Personality Understanding Person. Uppersaddle

Disamping hal tersebut, Adler juga menambahkan bahwasannya anak pertama memiliki ketertarikan dalam menjaga kekondusifan dan otoritas mereka sendiri. Mereka dibilang menjadi pribadi pengatur yang baik, cermat dan sangat memperhatikan detail, konservatif dan otoriter dalam berperilaku. 


ANAK KEDUA

         Adapun anak kedua, menurut Alfred Adler adalah anak yang mendapatkan pengasuhan santai oleh orang tuanya dikarenakan sudah adanya kehadiran kakak sebelumnya. Kehadiran anak kedua tentu saja mengancam prioritas anak sulung dalam menndapatkan kasih sayang kedua orang tua mereka karena merasa bahwa anak kedua mengambil takhta kerajaannya sendiri. Selain itu, anak kedua bisa dikatakan sudah memiliki langkah tersendiri dan mengambil kakaknya sendiri sebagai role model untuk kehidupan selanjutnya. Selain sebbagai model, anak kedua juga bisa menganggap sang kakak sebagai ancaman, atau bahkan kompetitor yang bisa saja menurunkan takhtanya sendiri. Bahkan Adler pun yang dikatakan sebagai anak kedua, masih saja terus dibayang-bayangi oleh keberhasilan kakaknya yang bernama Sigmund, seorang pengusaha kaya yang dikatakan lebih berhasil dibandingkan dengan dirinya sendiri yang sudah menjadi analis terkenal psikologi individual. 

          Karakter anak kedua sendiri cenderung bisa menyikapi masa depan dengan mudah, tidak seperti anak pertama yang cenderung pesimis, anak kedua lebih optimis dan mampu berkompetisi dan memiliki ambisius yang tinggi seperti halnya kisah Adler sendiri. Dengan adanya kehadiran anak pertama sebagai role model sekaligus ancaman, anak kedua menjadi pribadi yang terus ingin mengejar aktualisasi dan prestasi demi menyaingi kakaknya sendiri dan menjadikannya sebagai motivasi. 


ANAK TERAKHIR

             Anak terakhir, dikatakan sebagai Adler adalah anak yang tidak pernah merasa "tersingkirkan" dari takhtanya sendiri, tidak seperti anak sulung yang cenderung merasa bahwa kehadiran adiknya akan membawa malapetaka. Kedua orang tua biasanya juga lebih menyayangi anak terakhir dan mendapat perhatian penuh dibandingkan dengan kakak-kakaknya karena didorong untuk berprestasi lebih dan mereka berkembang dalam tingkat yang relatif cepat dibandingkan kakak-kakaknya. 

            Namun, apabila kedua orang tua terlalu memanjakan anak terakhir mereka dan memberikan segala yang ia inginkan, maka anak terakhir cendnerung menjadi pribadi yang ketergantungan kepada kakak maupun kedua orang tuanya. Selain itu, dia mungkin juga akan mempertahankan ketidakberdayaannya karena tidak terbiasa dalam berjuang dan berusaha. Anak terakhir yang dididik dengan cara seperti ini cenderung sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar hingga mereka beranjak dewasa nanti. 

ANAK TUNGGAL

              Anak tunggal, menurut Alfred Adler adalah anak yang tidak pernah merasakan apa itu dethronement atau penurunan takhta, tidak seperti anak pertama maupun anak kedua ketika adik mereka telah lahir kedunia. Mereka tetap menjadi fokus perhatian kedua orang tua mereka dan cenderung menjadi pribadi yang lebih dewasa sedikit lebih awal daripada anak pertama maupun anak kedua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun