[Urutan No. Episode bisa saja berubah.]Â
[cerita ini hanyalah fiksi]
Disuatu sore di saat aku sedang dalam perjalanan ada sebuah pesan bernada misterius yang masuk  di grup pesan, bunyi nya itu kurang lebih seperti iniÂ
"Selamat sore @all, Perhari ini saya selaku Project Officer acara angkatan RIGGENBACH Ahmad Mirza Hartono Budi mengundurkan diri
saya menyatakan mohon maaf sebesar besar nya atas pengunduran saya ini,
selaku VPO secara resmi mengambil jabatan dan tanggung jawab sayaÂ
sekian"
Sesudah klarifikasi hal ini di ikuti oleh keluar nya Project Officer grup panitia tanpa adanya kejelasan, namun kami beranggapan ini hanyalah sebuah hal yang kadang terjadi dalam sebuah kepanitiaan, tidak ada yang curiga. Waktu telah larut, lelah sudah aku dari perjalanan ingin istirahat tiba tiba telepon ku berdering
"ada apa ini tumben Amhar telepon malem malem" *mengangkat telepon
"Assalamulaikum har, ada apa tumben telepon malem malem?"
  "Walaikumsallam heru, ini tentang hal tadi sore"
"Iya kenapa?"
  "Please jangan bilang kesiapa siapa kalau aku cerita ke kamu tentang pengunduran diri" *sayup sayup terdengan seperti menangis
  "Aku nggak tahu mengapa harus menundurkan diri, aku nggak percaya harus seperti ini"
*terdiam sejenak Heru dan Amhar bingung untuk membahas kelanjutan
"Har halo?"
  " Iya Her?, oh ya maaf aku agak bingung" *nada sedih
  "Aku hopeless, bisa nggak kamu bisa minta tolong telpon si Ajeng buat cerita hal ini sambil tanya tanyain hal ini"
"Bisa sih Har, tapi maaf ini agak lancang"
  "Mkasih Her, mungkin kita besok telponan lagi"
"OK Har, selam......" *sambungan langsung terputus
"Ya memang sepertinya harus dilanjut besok, tomorrow he may tell something to me. HMM.... kenapa ya si ajeng kok disebut ya?"- bicara sendiri.
Malam itu langsung mengetik sebuah pesan ke AjengÂ
"Ajeng boleh nggak kalau aku tanya ke kamu tentang si Amhar"
pesan itu terkirim namun mengingat waktu telah larut pesan tersebut di jawab ke esokan paginya
BERLANJUT........