"Iya kenapa?"
  "Please jangan bilang kesiapa siapa kalau aku cerita ke kamu tentang pengunduran diri" *sayup sayup terdengan seperti menangis
  "Aku nggak tahu mengapa harus menundurkan diri, aku nggak percaya harus seperti ini"
*terdiam sejenak Heru dan Amhar bingung untuk membahas kelanjutan
"Har halo?"
  " Iya Her?, oh ya maaf aku agak bingung" *nada sedih
  "Aku hopeless, bisa nggak kamu bisa minta tolong telpon si Ajeng buat cerita hal ini sambil tanya tanyain hal ini"
"Bisa sih Har, tapi maaf ini agak lancang"
  "Mkasih Her, mungkin kita besok telponan lagi"
"OK Har, selam......" *sambungan langsung terputus
"Ya memang sepertinya harus dilanjut besok, tomorrow he may tell something to me. HMM.... kenapa ya si ajeng kok disebut ya?"- bicara sendiri.