Mohon tunggu...
Alif Fatchur
Alif Fatchur Mohon Tunggu... Editor - Panupo Jiwo

Mencari jalan ketenangan dalam perjalanan kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menyikapi Aksi Pelajar STM dengan Resolusi Bukan Intimidasi

29 September 2019   07:00 Diperbarui: 29 September 2019   07:25 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah pasti bukanlah hal yang lumrah bagi telinga kita saat mendengar bahwa anak sekolah ikut berpatisipasi demo pada hari itu. Lebih tepatnya tanggal 23 september awal demo dilaksanakan oleh kumpulam aktivis mahasiswa tentang penolakan penyelewengan RUU KUHP. Hari berganti hari, diiringi demo berganti tempat. 

Dari tempat satu ke tempat lainnya, namun tujuan mereka sama yakni kantor DPR. hingga datanglah kabar yang mencengangkan seluruh warga negara republik Indonesia bahwa anak sekolahan turut berpartisipasi dalam demo, lebih tepatnya pelajar STM dari daerah Bekasi, Jakarta, Bogor, dan Depok. Entah bagaimana pendapat-pendapat yang bermunculan tentang hal ini.

Dari teman saya, selaku aktivis mahasiswa yang ikut berpartisipasi mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh anak tersebut sangat lah mengesankan, karena sejak kecil sudah berani menunjukkan resahnya masyarakat terhadap kesahalan pemerintah khususnya DPR. 

Beberapa orangtua berpendapat bahwa apakah anak itu sudah dididik dengan baik disekolah?, dari mana asal sekolah anak tersebut?, Apakah mungkin gurunya kurang kompeten dan efesien dalam pembelajarannya? ataukah anak tersebut meupakan dari Broken Family?. 

Beberapa guru dan KPAI turut prihatin tentang pelajar tersebut. Entah pendapat mana yang paling benar, karena presepsi orang tidak mungkin sama. Namun, dalam pendapat saya adalah bagaimana langkah setelahnya dalam menangani hal yang telah terjadi? yakni dengan beberapa komponen bimbingan konseling yang akan saya jelaskan.

Dalam bimbingan konseling terdapat empat komponen yakni:

1. Pelayanan Dasar

Dalam lampiran permendikbud Nomor 111 (2014:8) dijelaskan bahwa layanan dasar diartikan: "Sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugastugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian)". 

Dalam pengertian yang paling sederhana adalah pelayanan dasar meupakan pembekalan awal. Contoh paling relevan adalah saat kita pergi ke warteg, sudah pastilah hal yang paling dasar diperoleh adalah nasi. Begitu pula dengan pelayanan dasar, yakni dasar-dasar bimbingan dan konseling. 

Tujuan dari pelayanan dasar ini sudah dalam lampiran pemendikbud nomor 111 (2014:8) dijelaskan bahwa tujuan layanan dasar adalah "membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal"

2. Pelayanan Responsif

Menurut Dr. Ahmad Susanto dalam bukunya menjelaskan bahwa pelayanan responsif merupakan bantuan terhadapap konseli untuk menyelesaikan masalahnya dengan segera, karena bila tidak segera diselesaikan dapat menyebabkan tambah buruknya masalah yang akan datang atau menghambat pencapaian dalam perkembangannya. 

Biasanya hal ini berhubungan dengan pendidikan, profesi, dan sebagainya. Seperti contoh yang paling sering kita jumpai yakni pelajar kelas XII dalam melanjutkan studinya atau bekerja. pelayanan responsif ini memiliki tujuan yang sama seperti pengertiannya, yakni membantu konseli untuk menyelesaikan masalahnya agar tidak terjadi masalah dalam perkembangannya.

3. Pelayanan Perencanaan Individu

Pak Susanto juga menerangkan bahwa  perencanaan individu merupakan pelayanan tentang pribadi seseorang itu sendiri dalam mengenal kelebihan maupun kekuranganya sendiri, juga pemanfaatan potensi yang dimilikinya untuk masa depan, serta pemahaman langkah-langkah yang akan diambil untuk tujuannya yang akan datang, dan pemanfaatan lingkungan sekitar. 

Dalam Pelayanan ini bertujuan agar konseli memiliki beberapa hal-hal berikut: a. Memiliki pemahaman diri dan lingkungannya, b. mampu merumuskan tujuan, konsep, atau pengelolahan terhadap perkembangan tentang dirinya, baik dalam aspek pribadi, sosial, cita-cita, maupun karir, dan c. Mampu melaksanakan, mengaplikasikan, dan mendemonstrasikan apa yang telah dikonsepkan.

4. Pelayanan Dukungan Sistem

Beliau juga menjelaskan tentang pengertian pelayanan dukungan sistem adalah komponen pelayanan dan kegiatana yang membantu mengembangkan kemampuan keprofesionalisnya konselor dalam memberi pelayanan. Namun, hal ini juga mempengaruhi konseli walaupun tidak secara langsung. Yakni memfasilitasi seluruh kebutuhan yang dibutuhkannya dalam menyelesaikan masalahnya. 

Jadi pada intinya tiga pelayanan diatas merupakan pelayanan langsung, sedangkan pelayanan dukungan sistem merupakan hal yang membantu kelancaran dari ketiga pelayanan yang diatas.

Menurut Depdiknas (2008: 213) layanan dukungan sistem meliputi aspek-aspek: 1). Pengembangan jejaing baik dengan pihak orang tua, guru, staf sekolah, maupun kerja sama dengan ahli lain yang terkait pelayanan bimbingan dan konseling, 

2). Kegiatan menejemen yang meliputi kegiatan pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumber daya, serta pengembangan penataan kebijakan, 

3). Riset dan pengembangan yang merupakan yang merupakan aktivitas konselor yang berhubungan dengan pengembangan profesional secara berkelanjutan.

Jadi sudah pahamkah anda tentang beberapa pelayanan bimbingan dan konseling atau yang paling sering kita sebut komponen BK. Lalu pelayanan mana yang cocok untuk pelajar tersebut agar menjadi lebih baik?, yang pertama, kedua, atau ketiga. 

Semua tergantung dari masalah dan hal yang terjadi pada konseli atau pihak yang bemasalah. sekian dari saya, semoga bermanfaat dan terimakasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun