Mohon tunggu...
Alif Lambang Mujiburrahman
Alif Lambang Mujiburrahman Mohon Tunggu... Freelancer - Djakarta Blogger

C'est La Vie

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: The Leader II

20 Juni 2023   18:12 Diperbarui: 14 September 2023   00:47 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini di rumah hanya ada Ale, John, Tommy, dan Ricardo. Ale pun merencanakan pembunuhan kepada saudaranya, John. Keesokan harinya, pada saat John selesai bermain golf di halaman rumah Ale. John ditembak oleh Ricardo atas perintah Ale, sedangkan Tommy saat itu sedang berkunjung ke BIN untuk menjenguk paman Micky. John meninggal di usia 41 tahun dan dimakamkan disamping makam James.

Akhir 1989, Ale menghadapi persidangan di Mahkamah Agung RI, dan banyak saksi yang didatangkan termasuk paman Micky. Ale disidang atas beberapa kasus seperti penyalahgunaan fasilitas negara dan pembunuhan berencana. Setelah 3 bulan lamanya disidang, Maret 1990, Ale dijatuhi hukuman 10 tahun penjara dan denda kurungan Rp 1,2 Miliar atas perbuatannya. Dalam penjara, Ale pun menyuruh Tommy untuk membunuh paman Micky yang sudah menjebloskannya ke Cipinang. Tommy pun menuju ke kediaman Paman Micky di Menteng

"Om, apakah om rela melihat keponakan om di penjara. Om, dengarkan aku. Meskipun hubungan Keluarga Setiawan dan Keluarga Hadiwijaya tidak mempunyai ikatan darah, tapi apakah om yakin menjebloskan anak yang sudah memberikan om kemapanan dalam hidup om ?" Tanya Tommy

Paman Micky pun menangis mendengar pertanyaan Tommy dan setelah itu, malamnya ia ditemukan tewas gantung diri di rumahnya di Menteng.

10 tahun kemudian, Andy Hadiwijaya yang sudah berusia 19 tahun dan Sofia Idris yang sudah berusia 18 tahun, serta Tommy, Thalia dengan suaminya Frankie serta mantan istrinya yaitu Diana datang ke Cipinang untuk menyambut kebebasan Ale. Setelah bebas, Ale pun mengutarakan niatnya untuk bertaubat, dia pun menyumbangkan uang bisnisnya ke Masjid Istiqlal, Masjid Agung At Tiin, dan Masjid Sunda Kelapa dan masjid dekat rumahnya Masjid Pondok Indah. Setelah itu, Diana setuju untuk rujuk kembali dengan Ale dan tinggal serumah dengannya.

2002, setelah merayakan ulang tahun Sofia ke-20 tahun, Tommy pingsan dan tak sadarkan diri. Tommy pun meninggal karena gagal jantung, ia meninggal di usia 60 tahun dan dimakamkan bersebelahan dengan James dan John.

Ale juga berhasil menolong keuangan Bank Nasional yang tadinya bangkrut dan nyaris dilikuidasi menjadi bank yang sehat.

3 tahun kemudian, Ale menderita diabetes akut yang mengharuskan dirinya dirawat. Setelah menjalani perawatan sampai Singapura. Ale meninggal dunia di usia 55 tahun, ia meninggalkan istrinya, Diana dan 2 anak-anaknya, yaitu Andy dan Sofia serta pengawal pribadinya Ricardo Tari.

Thalia sebagai anak satu-satunya keluarga Hadiwijaya yang masih hidup, ia tidak mau masuk kedalam bisnis keluarganya, ia ingin hidup tenang. Jabatan kepala keluarga Hadiwijaya sekaligus penerus bisnis dari Mario dan Ale adalah generasi ketiga Hadiwijaya yaitu, Andy Hadiwijaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun