Mohon tunggu...
Alifito Rachmaya
Alifito Rachmaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - XII MIPA 2 | SMAN 1 Padalarang

Alifito Rachmaya XII MIPA 2 SMAN 1 PADALARANG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Seliguri, Bunga Para Pribumi

21 November 2021   11:09 Diperbarui: 21 November 2021   11:28 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah terbentuknya PETA, kian banyak perubahan yang terjadi Indonesia dan aku tidak lupa untuk terus memperjuangkan derajat wanita dan kemerdekaan negriku.

Beberapa lama kemudian tepat di hari ini tanggal 17 Agustus 1945 adalah hari yang sangat masyarakat Indonesia dambakan, dimana hari yang sangat istimewa yang diberikan Allah kepada kami. Kami telah merdeka, kami telah bebas dari para penjajah akhirnya kami bisa merasakan bagaimana rasa layaknya diperlakukan seperti manusia, hari ini para pribumi bersorak keras meekspresikan kebahagiaan mereka dan rasa syukur kami. Sekarang kami tidak takut akan adanya senjata api yang di arahkan kepada kami, kami tidak takut untuk mengibarkan sang merah putih dan kami tidak akan takut lagi untuk menyanyikan lagu kebangsaan kami. Disinilah hari dimana negri yang penuh dengan budaya berkembang.

Semenjak kemerdekaan kini aku aktif dalam Badan Penerangan Pemuda Indonesia dan Komite Nasional Indonesia yang mewakili Sumatera Barat, suatu kehormatan dan suatu kebanggan aku bisa berada disini tapi tak hanya itu aku pun diangkat sebagai Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Serikat.

Pada tanggal 5 juli 1959 aku menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung, setelah dekrit presiden dikeluarkan. Aku berusaha keras dan berusaha sebaik mungkin untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik.

Sayangnya waktu terasa begitu cepat, kini tanggal yang istimewa telah diberikan oleh tuhan kepadaku, 02 November 1965. Aku merasa terhormat tubuhku dimakamkan disamping para pejuang kemerdekaan Indonesia, yaitu di taman makam Pahlawan Kalibata, harapanku semoga walaupun aku telah tiada tetapi perjuanganku terus memberikan manfaat kepada penerus negri ini dan terus bisa menjadi inspirasi bagi mereka.

9 tahun semenjak kemantian beliau, tepatnya pada tanggal 13 desember 1974, belaiu pun diangkat menjadi pahlawan nasional berdasarkan keputusan presiden R.I no.084/TK/Tahun 1974. Namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan protocol di kawasan kuningan Jakarta selatan serta di daerah Padang, Sumatera Barat. Hal ini pasti kian membuat beliau bangga dengan apa yang telah ia lakukan. Beliau meninggal seorang putri yaitu Auda Zaschkya Duski dan 6 Cucu di antaranya Kurnia Tiara Agusta, Anugerah Mutia Rusda, Moh Ibrahim, Moh Yusuf, Rommel Abdillah, dan Natasha Quratul'ain

34e50ff6072ebeabd1b1034d6096c8d1-6199cae606310e3623244172.jpg
34e50ff6072ebeabd1b1034d6096c8d1-6199cae606310e3623244172.jpg
~END~

Penulis :

 Alifito Rachmaya (XII MIPA 2)

SMAN 1 PADALARANG 2021/2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun