SANG ANAK TANI
Aku hanyalah anak petani desa
Tak mengerti hidup mewah
Yang kumiliki hanyalah sebidang tanah
Untuk menuju kehidupan bahagia
Daun padi yang menguning seakan melambai kepadaku
Untuk segera memanenmu
Tiba waktunya menikmati hasil kerja kerasmu
Uang kau tabung untuk keperluan hidupmu
Ditengah --tengah sawah yang megahÂ
Petani yang mulanya ceria kini bersedih
Tanah yang dulu sebagai mata pecaharian
Kini hilang seiring berkembangnya zaman
Sawah membentang, awan membiru
Senja tak seindah dulu
Di balik tirai jendela matamu memandang lahan yang dulu menjanjikan
Yang kini telah beralih fungsi menjadi bangunan
Apa bagusnya dunia fanaÂ
Saat para petani hidup sengsara
Kami telah kehilangan kekayaan negara
Demi bongkahan batu yang tak berguna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H