Mohon tunggu...
ALI FIKRI ASSYA
ALI FIKRI ASSYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Blog pribadi

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Terima Kasih Ayah (Puisi)

27 Januari 2023   21:52 Diperbarui: 27 Januari 2023   21:54 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SANG ANAK TANI

Aku hanyalah anak petani desa

Tak mengerti hidup mewah

Yang kumiliki hanyalah sebidang tanah

Untuk menuju kehidupan bahagia

Daun padi yang menguning seakan melambai kepadaku

Untuk segera memanenmu

Tiba waktunya menikmati hasil kerja kerasmu

Uang kau tabung untuk keperluan hidupmu

Ditengah --tengah sawah yang megah 

Petani yang mulanya ceria kini bersedih

Tanah yang dulu sebagai mata pecaharian

Kini hilang seiring berkembangnya zaman

Sawah membentang, awan membiru

Senja tak seindah dulu

Di balik tirai jendela matamu memandang lahan yang dulu menjanjikan

Yang kini telah beralih fungsi menjadi bangunan

Apa bagusnya dunia fana 

Saat para petani hidup sengsara

Kami telah kehilangan kekayaan negara

Demi bongkahan batu yang tak berguna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun