Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang terjadi ketika pankreas atau kelenjar ludah perut tidak dapat memproduksi insulin yang cukup disaat tubuh kita tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. Disaat seseorang diperiksa angka gula darah di atas 126mg/Dl atau bisa mencapai 200mg/Dl, disertai gejala polyuria (banyak membuang air kecil), polydipsia (banyak minum), dan polyfagia (banyak makan).Â
Setiap hari kita mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat atau mengandung gula, jadi makan-makanan tersebut yang mengandung karbonhidrat masuk dalam tubuh yang akan diubah menjadi energi.Â
Jadi tubuh kita memerlukan energi dari sumber makanan, kemudian makanan yang tadi sudah masuk ke tubuh akan diubah menjadi glukosa. Glukosa merupakan sumber energi otak kita, jantung kita, bahkan otot-otot kita untuk dapat beraktivitas dengan baik. Insulin merupakan alat transportasi yang mengangkut penumpang, dimana penumpang itu adalah gula. Jadi tanpa transportasi insulin, gula tidak dapat masuk ke dalam sel.
Pada kondisi normal tubuh akan menstabilkan kadar gula darah sesuai dengan jumlah gula atau sesuai jumlah makanan yang kita makan. Namun, apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi gula seperti: cemilan, permen, soda, dan makanan lain yang mengandung kadar gula tinggi lama-kelamaan akan terjadi gangguan dalam penyerapan gula darah. Akan terjadi gangguan dalam penyerapan gula darah, dan akan terjadi kerusakan atau peningkatan signifikan di dalam darah.Â
Gula yang berlebih di dalam darah akan merusak sistem ginjal, dan akibatnya kita sering membuang air kecil. Ini semua adalah mekanisme dari tubuh kita untuk mengeluarkan kadar gula yang berlebih di dalam tubuh. Karena banyak membuang air kecil kita akan merasa terus menerus kehausan, kita akan meminum air putih yang banyak.Â
Penderita diabetes melitus memiliki kadar gula yang tinggi dalam darah. Jadi level gulanya tinggi di dalam darah saja, tetapi tidak dapat masuk ke dalam sel. Hal ini yang penyebabkan tubuh sel atau tubuh kita mengalami kekurangan energi sebagai respon tubuh kita memelurkan makan yang lebih banyak.
iabetes melitus (DM) terbagi menjadi dua Tipe, yaitu tipe 1 (satu) dan tipe 2 (dua), yaitu:
Diabetes tipe 1:
Diabetes tipe satu jumlah sangat sedikit, mungkin hanya sekitar 5% sampai 10% dari seluruh penderita diabetes. Ketika tubuh membutuhkan produksi hormon insulin yang bertugas membantu penyerapan kadar gula yang membentuk energi atau disebut "insulin dependent diabetes melitus". Dikarenakan penderita terjadi kerusakan pada sel beta pankreas.
Diabeter tipe 2:
Diabetes melitus tipe dua paling banyak diderita, yaitu 90% sampai 95% dari seluruh penderita diabetes. Tingginya kadar gula darah diakibatkan kurang optimal penyerapan insulin darah oleh tubuh. Pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat menjadi salah satu penyebab tidak bisa mengontrol asupan kadar gula yang masuk ke dalam tubuh.
Walaupun penyakit diabetes melitus belum ada obatnya untuk menyembuhkan diabetes, akan tetapi ada cara kita untuk mengontrol kadar gula di dalam darah kita. Yaitu:
1.Dengan pola makan yang baik.
2.Melakukan olahraga, setidaknya satu jam setiap hari.
3.Menjaga tingkat stress, dan terapi akupuntur.
4.Melakukan pengobatan Barat dan Timur sangat membantu menjaga kadar gula darah dan mengurangi keluhan penderita.
Perbedaan diabetes melitus tipe satu dan tipe dua disebabkan karena kurangnya kemampuan tubuh untuk memproduksi insulin. Penyebab dari diabetes ini disebut "resistensi insulin".
Penyakit diabetes melitus di usia muda bukan hal yang lebih ringan, justru lebih berbahaya. Yaitu dikarenakan:
diabetes di usia muda mengalami perburukan yang lebih cepat,
kerusakan pankreas yang lebih cepet terjadi.
Suka menyepelekan dan tidak peduli dengan tanda-tanda diabetes.
Durasi penyakit menjadi lebih lama. Kalau kita terkena diabetes lebih muda atau lebih awal yang artinya kita harus menjaga pola makan, menjaga pola hidup,dan minum obat secara teratur.
Di usia muda cenderung mempunyai kebiasaan pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan fast food dan makan-makanan manis seperti (martabak, donat, dan  kue) dan  mengonsumsi minuman pemanis buatan seperti (boba, starbuck dan capcin). Jika tidak mengubah kebiasaan tersebut maka akan terkena  penyakit diabetes melitus di usia muda.
Mengonsumsi gula secara berlebihan terjadinya peningkatan resistensi insulin. Peningkatan resistensi insulin tubuh tidak bisa memproses kelebihan gula dengan baik. Selain pola makan yang tidak sehat faktor lainnya, yaitu:
1.kelebihan berat badan atau obesitas.
2.Punya riwayat diabetes dalam keluarga.
3.Saat hamil menginap diabetes gestational.
Di usia muda penyakit diabetes melitus dikarenakan sangat berbahaya, ada beberapa cara pencegahannya. Yaitu:
1.Mengurangi makanan dan minuman yang manis (pemanis buatan)
Semakin banyak gula dan kalori yang kita konsumsi, bahkan berlebihan dari yang dibutuhkan oleh tubuh. Maka semakin banyak tubuh memproduksi insulin, menurunnya sensitivitas insulin atau resistensi insulin adalah salah satu penyebab diabetes melitus.
2.Jaga berat badan ideal (sesuaikan dengan indeks massa tubuh)
Overweight atau obesitas itu berhubungan dengan jumlah sitokin, gliserol, hormon, asam lemak bebas yang berperan dalam terjadinya resintensi insulin dan diabetes. Salah satu indikator metabolic ada di lingkar perut. Lingkar perut di atas 80 cm pada wanita dan di atas 90 cm pada laki-laki itu sudah termasuk indikator metabolic.
3.Rutin olahraga
Olahraga sangat berperan penting dalam pencegahan obesitas dan resistensi insulin yang menyebabkan diabetes melitus tipe dua.
4.Rutin cek lab dan gula darah
Maksimal enam bulan sekali untuk mengecek berapa gula darah kita. Jika dari hasil lab ada kenaikan kita bisa mengubah pola hidup (lifestyle modification). Jika ada kenaikan dari hasil lab sebaiknya berobat ke dokter
Diabetes melitus menyebabkan banyak masalah kompleks yang terjadi pada sistem imun, dan dapat membahayakan jantung, ginjal, hormon, dan saraf. Diabetes melitus juga dapat menyebabkan kurangnya kemampuan regenerasi pada luka, dan cenderung mudah infeksi. Hal ini dikarenakan gula yang kadarnya tinggi di dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibatnya luka yang membutuhkan energi dan nutrisi untuk bergenerasi akhirnya tidak mendapatkan energi karena gula tidak  dapat masuk ke sel. Luka tersebut mengalami regenerasi yang lambat, susah sembuh, dan mudah mengalami infeksi, dan jika dibiarkan  maka sel-sel akan mati. Ketika sel-sel tersebut banyak yang mati, maka jaringan juga banyak yang mati. Dan jaringan tersebut mati maka harus diamputasi.
Kebiasaan buruk yang dilakukan penderita penyakit diabtetes tanpa disadarin dapat meningkatkan kadar gula darah, yaitu:
1.Sering tidak sarapan. Sarapan adalah salah satu hal penting yang harus dijaga sebelum melakukan aktivitas, jika kita melewatkan sarapan akan meningkatkan kadar gula darah.
2.Tidak mengecek berapa kadar gula darah.
3.Jam tidur berantakan atau tidak teratur.
Diabetes melitus bukanlah penyakit yang harus disepelekan atau diremehkan. Penyakit diabetes melitus adalah penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia setelah stroke dan penyakit jantung koroner. Komplikasi kronis yang sering kita dengar berupa stroke,serangan jantung, dan menyebabkan mata buta karena kerusakan pembulu darah. Pembulu darah bisa rusak jika gula darah sangat tinggi Â
Bukan Diabetes musuh terbesar anda. Tetapi musuh terbesar anda adalah diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H