Olahraga sangat berperan penting dalam pencegahan obesitas dan resistensi insulin yang menyebabkan diabetes melitus tipe dua.
4.Rutin cek lab dan gula darah
Maksimal enam bulan sekali untuk mengecek berapa gula darah kita. Jika dari hasil lab ada kenaikan kita bisa mengubah pola hidup (lifestyle modification). Jika ada kenaikan dari hasil lab sebaiknya berobat ke dokter
Diabetes melitus menyebabkan banyak masalah kompleks yang terjadi pada sistem imun, dan dapat membahayakan jantung, ginjal, hormon, dan saraf. Diabetes melitus juga dapat menyebabkan kurangnya kemampuan regenerasi pada luka, dan cenderung mudah infeksi. Hal ini dikarenakan gula yang kadarnya tinggi di dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibatnya luka yang membutuhkan energi dan nutrisi untuk bergenerasi akhirnya tidak mendapatkan energi karena gula tidak  dapat masuk ke sel. Luka tersebut mengalami regenerasi yang lambat, susah sembuh, dan mudah mengalami infeksi, dan jika dibiarkan  maka sel-sel akan mati. Ketika sel-sel tersebut banyak yang mati, maka jaringan juga banyak yang mati. Dan jaringan tersebut mati maka harus diamputasi.
Kebiasaan buruk yang dilakukan penderita penyakit diabtetes tanpa disadarin dapat meningkatkan kadar gula darah, yaitu:
1.Sering tidak sarapan. Sarapan adalah salah satu hal penting yang harus dijaga sebelum melakukan aktivitas, jika kita melewatkan sarapan akan meningkatkan kadar gula darah.
2.Tidak mengecek berapa kadar gula darah.
3.Jam tidur berantakan atau tidak teratur.
Diabetes melitus bukanlah penyakit yang harus disepelekan atau diremehkan. Penyakit diabetes melitus adalah penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia setelah stroke dan penyakit jantung koroner. Komplikasi kronis yang sering kita dengar berupa stroke,serangan jantung, dan menyebabkan mata buta karena kerusakan pembulu darah. Pembulu darah bisa rusak jika gula darah sangat tinggi Â
Bukan Diabetes musuh terbesar anda. Tetapi musuh terbesar anda adalah diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H