Mohon tunggu...
Alifiano Rezka Adi
Alifiano Rezka Adi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Arsitektur FT UGM Yogyakarta, yang slogannya better space better living, ayoo hidupkan ruang disekitar kita biar dunia ini lebih berwarna :DD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Efektifitas Guiding Block di Ruang Publik: Kasus Taman Pengayoman Temanggung

31 Januari 2015   14:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:03 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Temanggung adalah kabupaten kecil yang berada di Jawa Tengah, sebelah Barat kota Magelang. Walaupun kecil, namun Temanggung memiliki udara yang sejuk karena berada di dekat lereng gunung Sumbing. Lingkungan kotanya pun bersih dan asri dengan bukti Temanggung beberapa kali mendapatkan gelar Adipura karena kebersihan lingkungannya.

Hal yang mungkin dirasa kurang salah satunya adalah pembangunan dan pengembangan kota yang dapat dibilang monoton. Ya, kita hampir tidak bisa melihat arsitektur bangunan yang menarik, ruang-ruang yang atraktif,atau taman-taman yang indah. Namun belum lama ini masyarakat Temanggung dikejutkan dengan pembangunan Taman Pengayoman yang merupakan ruang publik dan ruang terbuka untuk umum. Pembangunan taman ini tentu menjadi hal yang segar dan menarik karena hampir belum pernah ditemukan di kota ini sebelumnya.

Taman Pengayoman Temanggung

Saya yang berkesempatan mengamati sepintas taman yang hampir selesai masa konstruksi ini cukup merasa bangga. Bukan hanya karena inovasi pembangunan RTH, namun juga karena saya melihat guiding block (jalur difabel) yang tersedia di taman ini. Hal ini menunjukkan kalau pembangunan sekarang sudah mulai memperhatikan aksesibilitas kaum difabel, khususnya tunanetra.Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 30/PRT/M/2006 bahwa dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan bangunan gedung dan lingkungan, harus dilengkapi dengan penyediaan fasilitas dan aksesibilitas.

14226642451667040172
14226642451667040172
Guiding block pada entrance taman
14226643571407185280
14226643571407185280
Guiding block pada jalur pedestrian didepan taman

1422664438824178727
1422664438824178727

Guiding block di dalam Taman Pengayoman

Namun jika diperhatikan lebih seksama, masih terdapat beberapa kekurangan pada guiding block yang ada di taman ini. Beberapa jalur terputus dengan ujung tidak jelas (tidak jelas tujuan dan arahnya kemana). Hal ini dapat membuat kaum difabel yang mengaksesnya mengalami kebingungan dan hilang arah karena jalur tiba-tiba terputus di beberapa titik tertentu.

1422664867456369337
1422664867456369337
Beberapa jalur guiding block terputus tanpa ujung yang pasti
Selain itu, pengadaan guiding blok ini juga belum menyeluruh di seluruh spot dan area. Di beberapa jalur sirkualsi masih belum terdapat guiding block sehingga jalur ini kurang dapat diakses oleh kaum difabel. Guiding blok seharusnya merata disemua elemen akses di taman ini agar dapat diakses secara penuh terutama oleh kaum difabel.

[caption id="attachment_394135" align="aligncenter" width="1024" caption="Beberapa jalur akses belum terdapat guiding block di dalamnya"]

1422665049791095883
1422665049791095883
[/caption]

“Tidak selalu berhadil di kesempatan pertama. Istilah tersebut sepertinya cocok untuk menggambarkan tentang pengadaan guiding block di taman ini.Pembangunan yang inovatifdan mulai adanya perhatian tentang aksesibilitas kaum difabel patut kita hargai dan dukung. Artikel ini secara khusus membahas mengenai guiding block, padahal menurut peraturan yang berlaku, masih banyak fasilitas lain yang menuntut standar aksesibilitas seperti tangga, toilet, rambu, area parkir, dan ram yang sebenarnya juga harus ada di fasilitas publik seperti taman Pengayoman ini.

Yang terpenting dari semua itu adalah bahwa pembangunan taman Pengayoman Temanggung merupakan langkah awal yang baik baik dalam pembangunan kota Temanggung maupun dalam mewujudkan kepedulian terhadap aksesibilitas kaum difabel. Akan lebih baik lagi kedepannya bila pembangunan dibarengi pengetahuan tentang standar fasilitas dan standar ukuran untuk kaum difabel sehingga kawasan yang dibangun menjadi lebih baik lagi dan lebih manusiawi untuk semua orang yang akan menikmati fasilitas publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun