Temanggung adalah kabupaten kecil yang berada di Jawa Tengah, sebelah Barat kota Magelang. Walaupun kecil, namun Temanggung memiliki udara yang sejuk karena berada di dekat lereng gunung Sumbing. Lingkungan kotanya pun bersih dan asri dengan bukti Temanggung beberapa kali mendapatkan gelar Adipura karena kebersihan lingkungannya.
Hal yang mungkin dirasa kurang salah satunya adalah pembangunan dan pengembangan kota yang dapat dibilang monoton. Ya, kita hampir tidak bisa melihat arsitektur bangunan yang menarik, ruang-ruang yang atraktif,atau taman-taman yang indah. Namun belum lama ini masyarakat Temanggung dikejutkan dengan pembangunan Taman Pengayoman yang merupakan ruang publik dan ruang terbuka untuk umum. Pembangunan taman ini tentu menjadi hal yang segar dan menarik karena hampir belum pernah ditemukan di kota ini sebelumnya.
Taman Pengayoman Temanggung
Saya yang berkesempatan mengamati sepintas taman yang hampir selesai masa konstruksi ini cukup merasa bangga. Bukan hanya karena inovasi pembangunan RTH, namun juga karena saya melihat guiding block (jalur difabel) yang tersedia di taman ini. Hal ini menunjukkan kalau pembangunan sekarang sudah mulai memperhatikan aksesibilitas kaum difabel, khususnya tunanetra.Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 30/PRT/M/2006 bahwa dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan bangunan gedung dan lingkungan, harus dilengkapi dengan penyediaan fasilitas dan aksesibilitas.
Guiding block di dalam Taman Pengayoman
Namun jika diperhatikan lebih seksama, masih terdapat beberapa kekurangan pada guiding block yang ada di taman ini. Beberapa jalur terputus dengan ujung tidak jelas (tidak jelas tujuan dan arahnya kemana). Hal ini dapat membuat kaum difabel yang mengaksesnya mengalami kebingungan dan hilang arah karena jalur tiba-tiba terputus di beberapa titik tertentu.
Selain itu, pengadaan guiding blok ini juga belum menyeluruh di seluruh spot dan area. Di beberapa jalur sirkualsi masih belum terdapat guiding block sehingga jalur ini kurang dapat diakses oleh kaum difabel. Guiding blok seharusnya merata disemua elemen akses di taman ini agar dapat diakses secara penuh terutama oleh kaum difabel.
[caption id="attachment_394135" align="aligncenter" width="1024" caption="Beberapa jalur akses belum terdapat guiding block di dalamnya"]
“Tidak selalu berhadil di kesempatan pertama”. Istilah tersebut sepertinya cocok untuk menggambarkan tentang pengadaan guiding block di taman ini.Pembangunan yang inovatifdan mulai adanya perhatian tentang aksesibilitas kaum difabel patut kita hargai dan dukung. Artikel ini secara khusus membahas mengenai guiding block, padahal menurut peraturan yang berlaku, masih banyak fasilitas lain yang menuntut standar aksesibilitas seperti tangga, toilet, rambu, area parkir, dan ram yang sebenarnya juga harus ada di fasilitas publik seperti taman Pengayoman ini.
Yang terpenting dari semua itu adalah bahwa pembangunan taman Pengayoman Temanggung merupakan langkah awal yang baik baik dalam pembangunan kota Temanggung maupun dalam mewujudkan kepedulian terhadap aksesibilitas kaum difabel. Akan lebih baik lagi kedepannya bila pembangunan dibarengi pengetahuan tentang standar fasilitas dan standar ukuran untuk kaum difabel sehingga kawasan yang dibangun menjadi lebih baik lagi dan lebih manusiawi untuk semua orang yang akan menikmati fasilitas publik.