Topik 4 membahas tentang kegiatan toleransi pada lingkungan sekolah. Kami disuguhkan dengan permasalahan terkait dengan diskriminasi. Pada kegiatan tersebut kami belajar tentang bagaimana menyelesaikan permasalahan dengan cara bermain peran. membagi anggota kelompok menjadi pemeran yang terlibat pada permasalahan tersebut. Berdasarkan kegiatan tersebut, kami mendapatkan bagaimana cara menyelesaikan masalah pada kondisi yang harus benar-benar terselesaikan secara damai sehingga memenuhi kebutuhan semua pihak yang terkait dan utamanya dapat menumbuhkan sikap toleransi pada lingkungan sekolah.
Pada Topik 5 ini membahas mengenai "Sekolahku yang Damai". Pada topik ini, kami diajak untuk mencoba sebuah permainan baru. Terdapat beberapa alat pada permainan tersebut yang meliputi papan yang sudah terdapat sebuah gambar yang menyerupai sekolah dan kartu dengan 3 warna (merah, kuning, dan hijau). Permainan tersebut dimainkan oleh masing-masing kelompok dengan hasil akhir yang nantinya sebagai perbandingan atau penentu kelompok mana yang menjadi pemenang dari permainan tersebut. Dalam permainan tersebut kami diajarkan bagaimana cara untuk menjaga kedamaian sekolah dengan meningkatkan kapasitas (K) dan mengurangi kerentanan (R) maka dengan demikian risiko yang didapatkan menjadi lebih kecil. Pada dasarnya, sekolah yang damai adalah yang aman, nyaman, menyenangkan, dan menciptakan budaya damai dengan tidak adanya kerentanan di sekolah, bebas dari perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi, dan intoleransi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H