"Budidaya maggot adalah solusi inovatif untuk mengelola limbah organik di rumah tangga. Selain membantu mengurangi limbah, maggot yang dihasilkan bisa dijual atau digunakan sebagai pakan ternak, sehingga memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat," kata Bagus, mahasiswa yang ditugaskan untuk memberikan materi dan pelatihan mengenai budidaya maggot.
Antusiasme Peserta dan Harapan Kedepan
Para peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi selamapelatihan. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi dengan para instruktur, serta bersemangat untuk menerapkan pengetahuan yang didapat di rumah masing-masing.
"Saya sangat senang mengikuti pelatihan ini. Selain bisa mengurangi limbah di rumah, saya juga mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat. Saya berencana untuk memulai budidaya maggot dan membuat eco-enzyme sendiri," ujar Ibu Siti, salah satu peserta pelatihan.
Kepala Desa Kemiri berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan limbah pangan yang ramah lingkungan. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pelatihan ini, warga diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola limbah pangan rumah tangga, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan memanfaatkan limbah menjadi produk yang bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H