Mohon tunggu...
Alifia Hafsyah
Alifia Hafsyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nama : Alifia Hafsyah; Mahasiswa S1 Akuntansi; Dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak; NIM : 43219010164; Universitas Mercu Buana Jakarta

Nama : Alifia Hafsyah; Mahasiswa S1 Akuntansi; Dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak; NIM : 43219010164; Universitas Mercu Buana Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Prof. Dr. Apollo, Kuis 13: Akuntansi Sebagai Seni Metode Riset Hermeneutika dan Semiotika

5 Juni 2022   01:39 Diperbarui: 5 Juni 2022   12:04 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:Dokpri. (Rerangka Pemikiran)

A. Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

A Statement of Basic Accounting Theory, (1966) dalam Harahap (2012) mengartikan akuntansi sebagai suatu proses identifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi terkait mempertimbangkan berbagai alternatif dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Akuntansi merupakan proses yang bertujuan untuk menghasilkan informasi ekonomi dalam hal ini laporan keuangan kepada pihak yang membutuhkan.

Beberapa ahli menyampaikan pendapatnya dan mengartikan akuntansi sebagai seni, bahasa, komunikasi dan sebagainya. Namun, pengertian-pengertian tersebut bersifat normatif yang membatasi akuntansi hanya pada sektor besar. Definisi normatif tersebut tidak dapat diterima begitu saja dan harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat karena dianggap sebagai pendapat pribadi yang subjektif.

Akuntansi dalam dunia usaha dapat diartikan sebagai bahasa bisnis. Hal tersebut berkaitan dengan kegiatan bisnis didunia  baik .perorangan atau pun perusahaan besar yang hampir seluruhnya menggunakan akuntansi untuk menghitung serta untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan.

Akuntansi juga dapat diartikan sebagai seni, yaitu pencatatan transaksi keuangan yang meliputi aktivitas atau proses mengidentifikasi, mencatat, mengklasifikasi, mengolah dan menyajikan data terkait keuangan atau transaksi dengan tujuan agar mudah dimengerti dalam mengambil keputusan yang tepat.

AICPA oleh American Institute of Certified Public Accountant mendefinisikan akuntansi sebagai suatu seni meskipun diakui adanya beberapa aspek dalam akuntansi yang merupakan bidang ilmu. Menurut AICPA, letak seni pada akuntansi terletak pada kata "creative skill and ability". Kata tersebut dimaksudkan untuk akuntan yang dalam melaksanakan tugasnya sering kali menggunakan pengetahuan, kemampuan, dan pengalamannya dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Dalam praktiknya, akuntansi menggunakan judgment akuntan sebagai dasar menentukan langkah-langkah yang tidak menurut alur logika yang jelas. Unsur judgment tersebutlah yang dipakai dan dimaksudkan sebagai dasar pendefinisian akuntansi sebagai suatu seni.

Kata "art" dalam definisi akuntansi menurut AICPA tidak menunjukkan bahwa akuntansi harus didefinisikan sebagai seni ssaja. Tentu saja ada perbedaan yang jelas antara produk seni dan produk akuntansi, dimana seni mengutamakan keindahan yang bisa dinikmati melalui mata telinga dan indra peraba. Sedangkan produk akuntansi berupa informasi keuangan yang menghubungkan kepentingan pihak pemakai laporan keuangan dengan entitas. "Keindahan" sebagai hasil produk seni dapat dibilang tidak ada dalam akuntansi. Bentuk laporan keuangan yang disajikan secara rapi oleh akuntan bukanlah suatu seni, melainkan bertujuan agar para pemakai laporan keuangan lebih mudah dalam membaca dan memahami. Sehingga akuntansi tidak menitikberatkan pada keindahan, tetapi lebih kepada kelayakan dan keandalan informasi keuangan yang dihasilkannya.

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, saya merasa akan menarik untuk membahas bagaimana akuntansi sebagai seni. Sehingga rumusan masalah dalam tulisan ini adalah bagaimana makna akuntansi sebagai seni dengan metode riset hermeneutika dan semiotika.

C. Tinjauan Pustaka 

Seni merupakan kemampuan yang melibatkan intuisi, perasaan, pengalaman, bakat, dan lain-lain yang membentuk kearifan. Sedangkan akuntansi adalah teknik untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi dan peristiwa yang bersifat keuangan dan menafsirkan hasilnya dengan cara tertentu, dalam  satuan moneter.

Lantas mengapa akuntansi disebut seni karena dilihat dari cara penerapannya? Ada banyak cara untuk mencatat transaksi keuangan dalam akuntansi. Yaitu, pencatatan perdagangan dalam jurnal umum, pencatatan transaksi dalam jurnal pembelian dan pengeluaran, dan banyak contoh teknik pencatatan transaksi keuangan lainnya. Teknik transaksi keuangan dapat diartikan sebagai siklus akuntansi keuangan. Karena siklus akuntansi adalah  proses pembuatan laporan keuangan akuntansi, siklus akuntansi keuangan dapat diartikan sebagai bagian dari teknologi untuk menyusun dan mencatat setiap transaksi keuangan yang terlibat. Dalam akuntansi. Sebab di dalam sebuah siklus akuntansi, terdapat tahap pencatatan transaksi dalam jurnal dan masih banyak lagi tahap-tahap yang terdapat dalam siklus akuntansi tersebut. 

Seni dalam dalam akuntansi, dapat berupa keahlian dan pengalaman untuk memilih perlakuan atau kebijakan yang terbaik, dalam rangka mencapai suatu tujuan akuntansi (pada level perusahaan atau negara) dengan mempertimbangkan faktor nilai (moral, ekonomik, dan sosial). Akuntansi dapat disebut sebagai seni, yaitu dalam bidang pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan kerajinan yang mengandalkan pengetahuan dan praktik seorang akuntan untuk menguasainya.

Akuntansi didefinisikan sebagai suatu seni yang berkaitan dengan proses pembuatan laporan keuangan. Definisi akuntansi yang umum ditemukan dalam literatur yaitu definisi dari American Institute of Certified Public Accountant (AICPA), bahwa "Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and events which are, in part at least, of financial character, and interpreting the results thereof".

Seorang akuntan bersertifikat adalah praktik seni ini oleh seseorang yang layanannya umumnya tersedia untuk imbalan. Ini dapat terdiri dari pertunjukan karya asli, peninjauan dan revisi karya asli oleh orang lain, atau penyediaan jaminan bahwa pengetahuan artistik dan pengalaman kerja membenarkan kesesuaian khusus. Ketika akuntansi disebut sains, perhatian diberikan pada klasifikasi yang biasa digunakan sebagai kerangka akuntansi dan, dalam beberapa kasus, seperangkat fakta terkenal yang sesuai dengan kerangka itu (mungkin dengan cara yang terbatas). Aspek akuntansi ini tidak dapat diabaikan, tetapi lebih penting untuk menekankan keterampilan dan kemampuan kreatif yang digunakan akuntan untuk menerapkan pengetahuan mereka pada masalah tertentu. Kamus setuju bahwa beberapa seni adalah sains dan menambahkan keterampilan dan pengalaman seniman ke sains. Ini adalah konsep bahwa akuntansi adalah seni.

D. Penelitian terdahulu; 

Studi yang menyelidiki dampak hermeneutika pada metode penelitian membatasi diskusi pada tahap-tahap tertentu dari proses penelitian. Misalnya, Robinson dan Kerr (2015) dan Jeanellos (2000) meneliti dampak hermeneutika terhadap transkrip wawancara/analisis teks. Singsuriya (2015) memberikan analisis komparatif dari berbagai metode di mana hermeneutika Ricoria telah diterapkan pada penelitian keperawatan, dengan fokus khusus pada berbagai urutan  di mana teori dapat diterapkan pada analisis teks. Rennie (2012) memberikan pengalaman dari dua proyek penelitian kualitatif dan telah menulis empat makalah tentang teori hermeneutik. Namun pembahasan  terfokus pada tahap analisis data, sehingga  pengumpulan dan penulisan data diabaikan. Walshaw dan Duncan (2015)  fokus pada empati dalam pendidikan online dan mengeksplorasi bagaimana hermeneutika Gadameria dapat digunakan dalam pendidikan dan penelitian. Mereka mendiskusikan bagaimana kombinasi wawancara individu dan kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan kredibilitas. Namun, fokus utamanya adalah pada pengumpulan data. Studi awal yang diilhami humaniora membahas estetika dan akuntansi (Cooper et al. 1994), dan studi terkait ekonomi awal termasuk wajah skema (seperti Smith dan Taffler 1984) dan grafik keuangan (Beattie dan Jones 1992). pada dampak pada keputusan-fokus). ).

Isu khusus  tahun 1996 yang inovatif tentang organisasi dan masyarakat akuntansi menampilkan tiga interpretasi kreatif dari foto dan desain  laporan tahunan perusahaan (Graves et al. 1996, McKinstry 1996, Preston et al. 1996).Artikel ini disertakan dan diawali oleh Hopwood (1996). ). Sejak itu, kemajuan signifikan telah dibuat dalam penelitian akuntansi visual interpretatif, termasuk karya yang diterbitkan dalam edisi khusus Journal of Accounting, Auditing & Accountability (2009). Di bidang manajemen yang terkait erat, berbagai inisiatif oleh Institut Eropa untuk Manajemen Lanjutan  dan  Dewan Riset Ekonomi dan Sosial Inggris terus menarik, dan buku telah ditugaskan (Styhre 2010, Puyouetal). 2011, Bell dkk. 2013) dan edisi khusus pemenang penghargaan tentang penelitian kualitatif dalam organisasi dan manajemen: Jurnal Internasional (2012). Ada kontribusi yang signifikan dalam bidang pemasaran (misalnya McQuarrie dan Mick 1996, Masseris 1994, 1997, Schroeder 2002, Scott, 1994).

E. Desain dan Metode Penelitian

Model penelitian interpretif yang digunakan dalam penelitian ini adalah model hermeneutika dan Semiotika.

Hermeneutika selalu terkait dengan tiga unsur dalam aktivitas penafsirannya, yaitu

1) tanda, pesan, atau teks yang menjadi sumber atau bahan dalam penafsiran yang diasosiasikan dengan pesan yang dibawa oleh Hermes;

2) perantara atau penafsir (Hermes);

3) penyampaian pesan dari perantara supaya pesan tersebut bisa sampai kepada penerima yang kemudian dapat dipahami dengan baik

Sebagai metode penafsiran, Hermeneutika tidak saja terkait dengan teks yang ditafsirkan secara tertutup, melainkan dilakukan secara terbuka terhadap teks-teks yang melingkupinya.

 Sedangkan, metode semiotika digunakan untuk menyingkap makna konotatif yang tersembunyi di balik teks media secara keseluruhan, sehingga susah untuk objektif. Hal ini karena, ada banyak faktor yang mempengaruhi contohnya, budaya, pengalaman, ideologi, dan lain-lain.

Saussure dan Peirce, seorang ahli bidang semiotika, meyakini semiotika sebagai ilmu tanda. Tanda bahasa (sign) dalam semiotika signifikasi terdiri atas penanda (paroleh) signifikan dan penada (language) kemudian signifie. Sehingga diketahui makna semua tanda dihasilkan dari hubungan antara petanda dan penanda.

F. Pembahasan

1. Akuntansi sebagai Seni Model Hermeneutika

Perdebatan yang sedang berlangsung adalah tentang apakah akuntansi adalah ilmu, sebagai suatu peraturan muncul dari pilihan antara seni dan ilmu pengetahuan. Pada saat yang sama, jika menanyakan kepada kepala akuntan praktisi yang sudah lama tentang apa itu akuntansi, konsep seni akan muncul sebagai salah satu jawaban yang paling umum.

Mengapa seni? Bagi praktisi, tekniknya adalah untuk mencapai keseimbangan antara kepatuhan dengan persyaratan  akuntansi, kendala peraturan, dan kepentingan tata kelola perusahaan. Namun, akuntansi tampaknya  lebih terkait erat  dengan seni daripada yang dapat dibayangkan oleh para praktisi. 

Mari kita membuat sedikit analogi dengan salah satu jenis seni lukis yang paling umum. Menggunakan aturan Palette Digital dan hukum lukisan lainnya, seniman menangkap situasi tertentu, gambar, bagian dari dunia nyata atau fiksi di atas kanvas. Akibatnya, Anda mengambil snapshot tertentu  saat  gambar dibuat. Foto tersebut kemudian ditampilkan kepada pemirsa yang menghargai karya seniman dan niat kreatif mereka serta memahami gagasan bagian nyata yang terwakili di  kanvas. Apa yang ada di akuntansi? Akuntan menggunakan aturan yang telah ditentukan untuk membuat neraca dan menyajikannya kepada audiens penerima laporan keuangan untuk evaluasi untuk membuat potret realitas di sekitarnya. Tentu saja, cara mencapai tujuan sangat bervariasi antara seniman dan akuntan. Tapi seberapa mirip mekanismenya?

Mari kita pahami apa lagi yang menghubungkan akuntansi dan seni. Sayangnya, saat ini tidak ada definisi universal tentang seni. Yang paling umum dan netral adalah: arogansi adalah jenis  aktivitas pembentukan manusia tertentu yang menghasilkan struktur figuratif dan simbolik dengan fungsi estetis, kognitif, dan komunikatif (2). Perhatikan bahwa laporan keuangan hanyalah struktur simbolis dengan fungsi kognitif dan komunikasi. Konten evolusioner konten seni juga menarik. Konsep "seni" adalah  koneksi antar budaya, komunikasi, pertukaran, pengembangan teknologi, kreativitas produk dan terjemahan ke masyarakat umum. Yang menarik adalah definisi akuntansi yang digunakan oleh AICPA (American Institute of Certified Public Accountants). "Akuntansi adalah teknik yang sebagian besar dicatat, dikategorikan, diringkas, dan setidaknya terkait dengan uang, operasi, dan peristiwa yang terjadi. Sebagian secara finansial." Menafsirkan sifat  dan konsekuensinya. ""

 Mengapa institut Amerika pertama kali menggunakan kata "seni" daripada "teknologi" atau "kerajinan"? Akuntansi dianggap sebagai seni karena membutuhkan penggunaan keterampilan dan kreativitas. Di mana dia menemukan ekspresinya? Akuntan perlu menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut setiap hari: Haruskah saya menggunakan penyusutan aset tetap  langsung atau dipercepat? Pada periode berapa Anda perlu mendepresiasi aset berwujud atau  tidak berwujud? Bagaimana cara menghitung penyisihan piutang ragu-ragu? Apakah saya perlu mempertimbangkan utang kontinjensi? Jika demikian, berapa harganya? Apakah rumus untuk menghitung kemajuan konstruksi secara ekonomis bermakna? Tarif pajak mana yang harus saya gunakan untuk mengakui pajak  tangguhan? Apakah ide menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dipandu oleh ilmu akuntansi atau seni akuntansi?

Akuntansi merupakan seni, lantaran akuntansi dilakukan pada suatu sistem yg diwujudkan pada totalitas perkiraan atau evaluasi pribadi. Ini merupakan mata pelajaran mudah yg meliputi keterampilan, pengetahuan & latihan teratur.

Simetri dalam akuntansi dapat dilihat dalam prinsip entri ganda - pada kenyataannya, bayangan cermin dari transaksi bisnis pada akun, dan mengalami situasi transformasi kekacauan menjadi keseluruhan simetris yang teratur - neraca, indra kita mencatat sebagai terlibat dalam kindahan.

Setiap akuntan yang berpraktik secara bersiklus mempunyai "wawasan", saat transaksi usaha yg kompleks wajib  diuraikan sebagai komponen-komponen, dimasukkan ke pada entri akuntansi, misalnya Picasso, yg memecah tubuh insan sebagai bentuk geometris. Dibariskan sang pencatatan entri ganda sinkron ketat menggunakan anggaran akuntansi yg ditetapkan, mereka akan jatuh ke pada neraca - tabel data multi-rona yg diturunkan berdasarkan lukisan Mondrian. Namun seolah-olah akuntan nir ingin memperindah kenyataan, beliau wajib  mencerminkan kenyataan, misalnya yg dilakukan Toulouse-Lautrec pada karyanya. Dan mengagumi hasilnya & mengevaluasi kinerja pengguna akan - betapa bersyukurnya penonton, berdiri pada museum mempunyai lukisan Rafael.

Jadi, apakah akuntansi itu seni? Niscaya. Namun semakin beliau sebagai seni, semakin beliau akan sebagai sains. Kesatuan cara berpikir pada sains & seni, yg ditemukan sang orang Yunani kuno, & yg mulai dikonfirmasi selesainya inovasi ekamatra kuantum, menegaskan konklusi kami.

Saat ini, akuntansi, menggabungkan pencapaian aneka macam sekolah akuntansi, dari ilmu-ilmu berikut: hukum, ekonomi, teori sistem umum, psikologi. Tugas eksklusif akuntan merupakan mengintegrasikan pandangan & arah ini. Namun, pada pandangan kami, keberhasilan operasi ini akan tergantung dalam seberapa dekat para peneliti akan bisa bekerja menggunakan teori terpadu bidangnya - bidang sains & seni.

2. Akuntansi sebagai Seni Model Semiotika

Gallhofer dan Haslam (1991) berpendapat bahwa "akuntansi dan seni umumnya memiliki banyak kesamaan" (hal. 489). Karena mereka menggunakan bahasa kode, memiliki bentuk ekspresi, dan berinteraksi dengan konteks sosial. Mereka juga menemukan bahwa "aura" artistik atau mistisisme dan kredibilitas yang diidentifikasi dalam studi teori kritis Sekolah  Frankfurt, terutama dalam Benjamin (1999), ditemukan dalam kredibilitas dan netralitas yang diberikan pada akuntansi. Ketika "aura" ini runtuh (dalam kasus munculnya reproduksi mekanis seni, seperti yang dikatakan Benjamin), perubahan persepsi akuntansi dapat mengganggu kapitalisme, seperti yang dijelaskan penulis di awal abad 20. Saya pernah. abad Jerman.  Gallhofer dan Haslam (1996) kembali ke teori seni dan berpendapat bahwa lebih banyak perhatian harus diberikan pada "isi dan konteks serta bentuk". Dengan kata lain, cara informasi disajikan secara visual sama pentingnya dengan isinya (lihat Gambar 2). Teks karyanya yang diterbitkan  sendiri menggunakan pembahasan seni lukis dan  seni lukis yang diilhami oleh gerakan seni radikal "Dada" awal abad ke-20 (ditampilkan di sisi kiri halaman disertasinya). , Memberikan demonstrasi formal dan jelas. Argumen akuntansi  (ditampilkan di sisi kanan halaman). Baru-baru ini, Brown (2010) menunjukkan bahwa studi multidimensi dan interdisipliner  budaya visual memiliki minat pada seni sehari-hari dan seni "tinggi" dan mungkin bermanfaat dari perspektif praktik akuntansi. Secara historis, status ganda akuntansi sebagai seni, sains, dan disiplin penelitian telah secara luas dibagi menjadi pendekatan yang diilhami  seni dan pendekatan yang lebih diposisikan secara ilmiah di bidang ekonomi dan psikologi. Sosiologi telah menetapkan posisi netral. Terinspirasi oleh humaniora awal, karyanya berurusan dengan estetika dan akuntansi (Cooper et al.). 1994), sementara karya terkait ekonomi awal difokuskan pada pengaruh pada pengambilan keputusan dari wajah skema (misalnya, Smith dan Taffler 1984) dan grafik keuangan (misalnya, , Beattie dan Jones 1992). Sebuah edisi khusus mani dari Organisasi dan Masyarakat Akuntansi pada tahun 1996 menampilkan tiga makalah interpretatif perintis pada foto dan desain dalam laporan tahunan perusahaan (Graves et al. 1996, McKinstry 1996, Preston et al. 1996) dengan kata pengantar oleh Hopwood (1996). Sejak itu telah ada perkembangan penting dari penelitian akuntansi visual interpretatif, termasuk karya yang diterbitkan dalam edisi khusus Jurnal Akuntansi, Auditing & Akuntabilitas (2009)

 Dalam konteks yang lebih luas dari identitas profesional akuntan, bentuk visual (dalam arsitektur, iklan, foto pers, brosur rekrutmen film dan video) keduanya memberikan komentar masyarakat tentang karakter stereotip dan etika akuntan profesional (misalnya, dalam film (Smith dan Briggs 1999, Dimnik dan Felton 2006, Felton et al. 2008).

Gallhofer dan Haslam (1991) berpendapat bahwa "akuntansi dan seni umumnya memiliki banyak kesamaan" (hal. 489). Karena mereka menggunakan bahasa kode, memiliki bentuk ekspresi, dan berinteraksi dengan konteks sosial. Mereka juga menemukan bahwa "aura" artistik atau mistisisme dan kredibilitas yang diidentifikasi dalam studi teori kritis Sekolah  Frankfurt, terutama dalam Benjamin (1999), ditemukan dalam kredibilitas dan netralitas yang diberikan pada akuntansi. Ketika "aura" ini runtuh (dalam kasus munculnya reproduksi mekanis seni, seperti yang dikatakan Benjamin), perubahan persepsi akuntansi dapat mengganggu kapitalisme, seperti yang dijelaskan penulis di awal abad 20. Saya pernah. abad Jerman.  Gallhofer dan Haslam (1996) kembali ke teori seni dan berpendapat bahwa lebih banyak perhatian harus diberikan pada "isi dan konteks serta bentuk". Dengan kata lain, cara informasi disajikan secara visual sama pentingnya dengan isinya (lihat Gambar 2). Teks karyanya yang diterbitkan  sendiri menggunakan pembahasan seni lukis dan  seni lukis yang diilhami oleh gerakan seni radikal "Dada" awal abad ke-20 (ditampilkan di sisi kiri halaman disertasinya). , Memberikan demonstrasi formal dan jelas. Argumen akuntansi  (ditampilkan di sisi kanan halaman). Baru-baru ini, Brown (2010) menunjukkan bahwa studi multidimensi dan interdisipliner  budaya visual memiliki minat pada seni sehari-hari dan seni "tinggi" dan mungkin bermanfaat dari perspektif praktik akuntansi. Secara historis, status ganda akuntansi sebagai seni, sains, dan disiplin penelitian telah secara luas dibagi menjadi pendekatan yang diilhami  seni dan pendekatan yang lebih diposisikan secara ilmiah di bidang ekonomi dan psikologi. Sosiologi telah menetapkan posisi netral. Terinspirasi oleh humaniora awal, karyanya berurusan dengan estetika dan akuntansi (Cooper et al.). 1994), sementara karya terkait ekonomi awal difokuskan pada pengaruh pada pengambilan keputusan dari wajah skema (misalnya, Smith dan Taffler 1984) dan grafik keuangan (misalnya, , Beattie dan Jones 1992). Sebuah edisi khusus mani dari Organisasi dan Masyarakat Akuntansi pada tahun 1996 menampilkan tiga makalah interpretatif perintis pada foto dan desain dalam laporan tahunan perusahaan (Graves et al. 1996, McKinstry 1996, Preston et al. 1996) dengan kata pengantar oleh Hopwood (1996). Sejak itu telah ada perkembangan penting dari penelitian akuntansi visual interpretatif, termasuk karya yang diterbitkan dalam edisi khusus Jurnal Akuntansi, Auditing & Akuntabilitas (2009)

 Dalam konteks yang lebih luas dari identitas profesional akuntan, bentuk visual (dalam arsitektur, iklan, foto pers, brosur rekrutmen film dan video) keduanya memberikan komentar masyarakat tentang karakter stereotip dan etika akuntan profesional (misalnya, dalam film (Smith dan Briggs 1999, Dimnik dan Felton 2006, Felton et al. 2008).

Referensi :

Binus University. 2017. Akuntansi sebagai Seni (Art) 

Kiz, Vladimir. 2020. The art of accounting. Novosibirsk state university of economics and management, Russian Federation

Davison, Jane. 2015. Visualising accounting: an interdisciplinary review and synthesis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun