Mohon tunggu...
Alif Awaludin
Alif Awaludin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Koordinator seksi bidang

Hobi berenang, Mempunyai jiwa yang bisa memiliki kata kata motivasi, dan bisa berinovasi sesuai keadaan, bisa menempatkan diri akan keadaan Cute and slowly

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Kamu Menjadi Kita

26 November 2024   21:16 Diperbarui: 26 November 2024   21:18 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika Aku dan Kamu Menjadi Kita

Berangkat dari rasa penasaran dan kagum, cinta itu hadir. Terjaga dengan manis sampai tibalah saatnya. "Ketika Aku dan Kamu Menjadi Kita", 

          Ketika Aku dan Kamu Menjadi Kita

Hari ini adalah hari bersejarah dalam hidupku. Ya, sekitaran tanggal 4 juli 2023 , hari di mana aku resmi menjadi seorang siswa . Status seseorang yang ingin bercita cita akan menjadi sang mahasiswa.

.........

Aku bergegas menuju ruangan yang terletak tepat di samping kantin. Dengan percaya diri. Ku langkahkan kaki dengan tegak memasuki ruang kelas.. Jam tanganku menunjukan pukul 06.10. "yess, dapet bangku di paling depan" sahutku dalam hati. Wajar saja karena yang lain belum pada datang. yang mengajar pada saat itu adalah " Pak budiman " Dosen yang terkenal killer di sekolahku. Pernah ada siswa yang dilarang masuk kelasnya. Hanya karena terlambat lima menit.

Bagaikan terkena listrik 100 volt. Aku kaget luar biasa ketika melihat isi ruangan yang sepi, belum ada aktivitas belajar mengajar. Aku memilih duduk di kursi paling depan. Tempat favoritku di kelas sejak sekolah dasar. Karena menurutku posisi duduk paling depan lebih memudahkan dalam menyimak penjelasan dari guru. 

.........

Namaku alif, siswa SMAN 1 GARAWANGI

, di salah satu sekolah yang berada di kecamatan garawangi. Sekolah yang mengajarkanku banyak hal. Mulai dari ilmu alami, ilmu sosial, hingga ilmu tentang cinta. Aku bukanlah siswa dengan predikat sepupu ( sekolah pulang dan pulang). Aktivitasku di sekolah banyak bersinggungan dengan organisasi, yakni di OSIS, dan ekstrakulikuler PASKIBRA, DAN PRAMUKA. Tugas sekolah dan praktikum terkadang sampai terlupakan, hanya karena fokus terhadap kegiatan organisasi. Tetapi aku tetap mengutamakan prestasi. Terbukti dari rata rata semester lalu mencapai angka 80,94.

Menjadi seorang yang sibuk dan banyak diam di sekolah, bukan menjadi jaminan bagi diriku untuk malas dirumah. Setidaknya untuk di kelas hanya satu orang yang belum pernah menegurku, bahkan jika berpapasan, dengan cepat dia menundukan pandangannya. Bukan hanya pada diriku, terhadap semua teman di kelas juga mendapatkan perlakuan yang sama. Dia hanya memiliki satu teman berbicara di kelas dan itu adalah Shofia, temannya. Sempat terbesit dalam pikiranku bahwa ia adalah wanita yang angkuh, tidak memiliki teman, dan jarang bersosialisasi. Belakangan aku baru sadar bahwa sikapnya yang sangat tertutup, dikarenakan ia harus menjadi kakak sekaligus orang tua bagi kedua adiknya.

( nama samaran ) " meli " namanya dia orang yang malang ditinggal kedua orang tuanya pada saat di pesawat yang akan menghadiri perkawinan pamannya. 

........

Hari mulai senja, hampir semua siswa sudah meninggalkan sekolah, hanya segelintir saja yang masih bertahan. Termasuk aku. Buku catatanku hilang! Buku yang berisi coretan-coretan penting rapat organisasi atau semua inspirasi yang ku temukan, semua ada di buku itu. Buku yang sangat berharga bagiku. Sembari keluar masuk kelas, memeriksa semua isi meja. Tiba-tiba dari belakang ada yang memanggil, "alif, cari buku ini ya?"

---Jika pertama kali bertemu tekanannya 100 volt, kini lebih tinggi hingga kira-kira 220 volt---

"Iya," sahutku dengan pelan, membalas suaranya yang begitu lembut. Bagiku ini adalah sesuatu yang paku. Suara yang lembut, seakan membuat jantungku berhenti berdetak.

"Iya Meli , terima kasih. Aku sudah dari tadi mencarinya, di mana kamu menemukannya?"

 "Di dekat tempat sampah, karena melihat tertulis namamu di bagian covernya, langsung aku mencarimu, dan Alhamdulillah ketemu di sini."

"Sudah ya, lain kali jangan ceroboh, aku pergi dulu. Assalamua'alaikum.." jawabnya dengan cepat dan langsung meninggalkanku.

Hari begitu cerah, awan biru menghiasi hamparan samudera langit nan indah. Ini adalah hari besar dalam hidupku. Hari di mana aku melepaskan masa lajang. Memiliki kehidupan yang baru, dengan ikatan sang kekasih

Beberapa teman siswa menganggapku gila, ya. Memasuki semester 2 , ku bulatkan tekad untuk mengungkapkan rasa yang penuh kasih. Bagiku ini adalah sebuah perjudian besar. Aku harus menyelesaikan tugasku dan juga bertindak sebagai laki laki sejati, dan pasti akan menghargai dan mencintai kekasih ku. 

Memasuki gedung sekolah, jantungku terus berdetak kencang. Seakan masih belum percaya akan di terimanya pengungkapan ini. Ketika pengungkapan rasa itu,sejenak aku terdiam dan menutup mata, seraya berdoa dalam hati. "Ya Allah aku tidak berdaya atas kuasaMu, berikanlah keajaiban atas ungkapan rasa ini ya Allah,".Seketika langit yang semula cerah, tiba-tiba turun hujan, sahutku dalam hati, "Ya Allah hanya kepadaMu-lah kami menyembah dan hanya kepadaMu-lah kami memohon segala pertolongan,"

Kusandarkan hidungku di dahinya seraya memberikan kata kata cinta pertamaku.

"Lihatlah bahkan langit pun menangis ketika sang perempuan cantik turun ke bumi untuk mendampingiku,"

Cinta tidak mengenal usia maupun status, cinta hanya membutuhkan keyakinan yang tulus untuk dapat melahirkan benih-benih cinta yang baru. Kini aku dan Meli hidup bahagia dalam lingkaran kekasih per-sekolahan. 

Ingat!!! Walaupun cinta terdapat di sekolah dan kurang tau bagaimana nafkah, tapii apabila perempuan mencintai tetap menjadi lingkaran indah yang banyak tersenyum. Siapa tau nanti kita sukses bisa menjadi lingkaran rumah tangga. 

Tuhan menjanjikan jodoh yang terbaik untuk umatnya. Ketika aku dan kamu menjadi kita. Di saat itulah cinta hadir dengan ridho illahi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun