Fearful Attachment
Pola Fearful ini kebalikan dari Secure Attachment, di sini orang tua malah sering mengabaikan anak sehingga anak merasa mendapat penolakan interaksi dari orang tua. Lalu apa dampaknya ke anak ketika mereka akan membangun relasi? Anak-anak akan tetap ingin menjalin hubungan/ relasi dengan orang lain. Namun, anak akan merasa kurang percaya diri, mereka takut akan mendapatkan penolakan seperti apa yang dialaminya dirumah bersama kedua orangtua nya.
Preoccupied Attachment
Kelekatan ini terbentuk dari orang tua yang kurang responsive kepada anak, jadi anak akan merasa bimbang akan kehadiran orang tuanya. Anak yang mendapat kelekatan ini mereka akan cenderung merasa ketakutan dan perlu perhatian ketika mereka membangun hubungan atau relasi dengan orang lain. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Dimissing Atachment
Jadi pola kelekatan yang terakhir ini yaitu orang tua yang cenderung cuek kepada anak. Sehingga anak nantinya merasa tidak perlu menjalin hubungan atau relasi dengan orang lain, merasa nyaman dengan kesendiriannya.
Menurut Marcoby dalam (Ervika:2000) ada beberapa ciri anak dapat dikatakan lekat dengan orang lain yaitu :
Menjadi cemas ketika berpisah dengan figure lekatnya. Contohnya adalah anak kecil bahkan bayi ketika akan di tinggal ibu bekerja atau pergi maka ia akan menangis.
Menjadi gembira dan lega ketika figur lekatnya kembali. Sebaliknya jika sang ibu sudah pulang bekerja atau sudah kembali setelah pergi dari jauhpun anak sudah merasa bahagia.
Memberikan kepercayaan pada orang lain yang dapat memberikan ketenangan
Jadi Kelekatan adalah suatu ikatan emosional anak kepada sang ibu ataupun pengasuhnya. Kelekatan dimulai sejak anak kecil, jadi asuhlah anak dengan baik karena ini akan mempengaruhi mereka nantinya. 91 persen orang ketika kecil tidak memiliki kenyamanan dengan orang tua makan 91 persen orang tadi akan cenderung punya sakit.