Peran Guru dalam Penerapan Pendidikan Multikultural
Mutmainna yang berprofesi sebagai guru PPKn di SMPIT Al-Fityan School Gowa menerangkan bahwa pendidikan multikultural tidak hanya sekadar proses pembelajaran di dalam sekolah, namun memiliki dampak yang besar terhadap keberlangsungan hidup masyarakat di tengah kondisi pluralitas. Sebagai pengajar, guru dapat memperkenalkan pendidikan multikultural melalui berbagai program dan metode pembelajaran.Â
Salah satu sistem pembelajaran yang dapat dilakukan yaitu melalui metode berbagi peran untuk anak usia dini, sesi diskusi untuk pelajar SD, observasi lingkungan dan presentasi bagi siswa SMP, kelas menulis dan meneliti dengan tema pendidikan multikultural bagi siswa SMA, serta masih banyak lagi.Â
Sedangkan contoh kegiatan eksternal sekolah yang mengedepankan pendidikan multikultural adalah mukhayyam tarbawi, yakni kemah yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh Al-Fityan School Gowa dengan tujuan menciptakan solidaritas dalam keberagaman keadaan yang dimiliki.
Mutmainna selaku guru PPKn juga mengemukakan beberapa faktor pendukung yang mendorong dan membantu lembaga pendidikan dalam menerapkan pendidikan multikultural.Â
Faktor-faktor tersebut mencakup letak sekolah yang strategis, kurikulum yang digunakan, sarana dan prasarana yang memadai, kebijakan dan peraturan sekolah yang mendukung, program atau kegiatan siswa, keterlibatan guru, dan keterbukaan siswa.Â
Sementara itu terdapat pula faktor penghambat dalam mewujudkan pendidikan multikultural, Mutmainna berpendapat bahwa faktor penghambat tersebut mencakup kurangnya kesadaran pribadi akan pentingnya pendidikan multikultural, masih minimnya media yang menjelaskan pendidikan multikultural, dan kurangnya sosialisasi terkait pendidikan multikultural.Â
Keterlibatan guru sangat berpengaruh dalam proses penanaman nilai-nilai toleransi melalui pendidikan multikultural, guru memegang kendali utama dalam menciptakan suasana kelas yang toleran terhadap setiap perbedaan.
Peran Siswa dalam Penerapan Pendidikan Multikultural
Membentuk pelajar yang memahami dan memberi solusi terhadap kondisi permasalahan negara adalah salah satu tujuan dari pendidikan. Hasil wawancara bersama Firdha Aulia, Ainun Nurul Azkiya, dan Azizah Salsabila sebagai pejalar sekolah menengah atas, mereka sepakat bahwa siswa di Indonesia perlu untuk memahami arti perbedaan dalam kebhinekaan, dan salah satu upaya mewujudkan hal tersebut yaitu dengan mempelajari pendidikan multikultural.Â