3. Dukungan serta pelatihan yang diterima dalam berwirausaha
4. Perkembangan niat berwirausaha, Â hal ini dapat dipengaruhi oleh paparan siswa terhadap pendidikan kewirausahaan, lingkungan mereka, dan cara pandang mereka tentang keinginan dan kelayakan berwirausaha sebagai pilihan karir.Â
Faktor-faktor ini berkontribusi dalam pengembangan pola pikir kewirausahaan untuk berwirausaha.
Â
Peran Efikasi Diri Pada Sikap Individu dalam Berwirausaha
Efikasi diri merupakan proses evaluasi yang ada pada diri kita atau individu lainnya berkaitan pada kemampuan dalam mencapai suatu tujuan, dan proses menghindari tantangan juga hambatan.Â
Efikasi diri berperan sebagai mediasi dalam hubungan antara sikap berwirausaha dan niat berwirausaha.Â
Ketika individu memiliki sikap positif terhadap kewirausahaan, hal ini dapat menyebabkan tingkat efikasi diri yang lebih tinggi, yang pada gilirannya mempengaruhi niat berwirausaha mereka.Â
Hal ini menunjukkan bahwa individu dengan keyakinan yang kuat terhadap kemampuan mereka sendiri lebih besar kemungkinannya untuk melakukan usaha kewirausahaan, karena sikap positif mereka terhadap kewirausahaan diperkuat oleh keyakinan mereka terhadap kemampuan mereka untuk berhasil dalam usaha tersebut.Â
Sebaliknya jika sikap individu tersebut berlawanan seperti tidak memiliki motivasi dan semangat dalam perubahan dirinya, otomatis individu itu tak akan mudah percaya pada kemampuan dirinya sendiri. Jika hal ini terjadi, maka dirinya tak akan mudah mengambil keputusan dalam suatu kelompok yang dimana akan merugikan banyak pihak.
Â
Pada kesimpulannya, mental entrepreneurship memang sangatlah penting dalam berwirausaha.Â
Wirausaha dalam koperasi menjadi wadah yang mudah untuk kita capai karena hal tersebut sering kita jumpai baik itu saat di bangku sekolah dasar yang dimana pendirian koperasi sekolah sudah ada.Â
Sampai pada saat ini, KOPMA membantu mahasiswa disamping dengan beberapa individu maupun kelompok yang turut berkontribusi untuk mendapatkan manfaat yang banyak dari kegiatan koperasi tersebut.Â