Tren Bisnis Coffe Shop dikalangan anak muda di masa pandemic covid-19Â
Jakarta- Sepahit-pahitnya kopi, lebih pahit jika tidak ada kopi." Salah satu  ungkapan ini menggambarkan kecintaan konsumen terhadap minuman kopi. Walaupun di lidah terasa pahit, tapi orang cinta kopi. Bahkan belum "hidup" kalau belum minum kopi, tidak hanya kaum adam akan tertapi zaman sekarang kopi dinimati oleh berbagai kalangan, tua muda, laki-laki perempuan, dan diiringi oleh perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, membukan kesempatan anak muda untuk mengembangkan bisinis kopi shop dikota-kota besar di Indonesia.Â
Â
Tren anak muda yang mulai berbisnis coffe shop di zaman sekarang, alasan utamanya disebabkan karena pandemi covid-19 dan sulitnya mendaptkan lapangan pekerjaan dimasa pandemic saat ini, Â maka pada akhirnya tak sedikit anak muda yang memiliki modal yang sangat besar memutuskan para generasi muda milenial ini memillih bisnis coffe shop sebagai usaha atau bisinis mereka, ada alasan lain yang membuat mereka mempunyai ide tersebut adalah karena ketertarikan anak muda tersebut didunia perkopian yang sekarang sedang menjadi tren diklanagan generasi Z, semakin banyaknya peminat kopi diera modern seperti sekarang ini yang akhirnya membuat keyakinan atau kepercayaan diri mereka untuk mengembangakan bisinis coffe shop.tersebut.
 "Awalnya saya gak pernah kepikiran akan membangun coffeshop. Bisnis itu dibangun karena hobi saya suka nongkrong dan juga sulitnya mendapatkan pekerjaan karena imbas pandemic covid-19, akhirnya saya kepikiran bahwa sepertinya oke juga kalau saya buat coffeshop sendiri." ujar pemilik owner pemilik coffeshop.
Â
Bukan hal yang baru lagi dan tidak dapat dipungkiri bahwa tren kopi shop di Indonesia ini sudah lama hadir sejak kemunculan starbuck  yang masuk ke Indonesia pada tahun 2002. Dan bermuculan produk sejenisnya seperti The Coffee Bean & Tea Leaf, dan kopi shop lokal yakni coffe toffee. namun memiliki modal besar bukan berarti menjadi zaminan untuk medirikan usaha coffe shop yang sekarang menjadi tren dikota-kota besar, butuh strategi khusus untuk menegembangkan biusini coffe shop ini, seperti contohnya memanfaatkan social media atau bekerja sama dengan digital marketing atau market place online yang menjadi pilihan untuk memperkenalkan branding image bisinis  tersebut agar cepat dikenal dan diketahui ke khalayak luas. Maraknya tren nongkrong di coffee shop ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa hal yang saling berkaitan. Namun yang paling berpengaruh adalah faktor internal pada diri remaja atau pemuda itu sendiri.
Remaja atau anak muda adalah kelompok orang yang sedang "haus" akan pembuktian diri dalam lingkup sosial dan komunitasnya. Dengan bersosialisasi dalam komunitasnya, mereka mampu untuk unjuk diri dalam berbagai hal. Pembuktian diri ini dipahami sebagai bentuk tuntutan globalisasi yang berdampak signifikan terhadap cara hidup masyarakat terkhusus anak muda. Salah satu media pembuktian diri saat ini adalah dengan nongkrong di kafe bersama orang-orang tertentu
Pada awal membangun coffeshop, mulai dari pemilihan kopi hingga desain tempat owner lakukan sendiri dengan bantuan beberapa kerabatnya, seperti kakak dan juga teman tongkrongannya. Hingga kini, coffeshop ini sudah memiliki pemasok kopi sendiri dan beberapa pegawai. Ia menjelaskan bahwa pengunjung coffeshop awalnya hanya teman dan kerabatnya. Seiring berjalannya waktu, dengan pemasaran mulut ke mulut, serta promosi disosial media pada akhirnya semakin dikenal dan dikunjungi oleh banyak orang. Coffeshop memiliki program buy 2 dics 50% pada weekend selected item. Pengunjung coffeshop ini setiap harinya selalu ramai sebab harga makanan dan minumannya yang cocok untuk sasaran pasarnya, yaitu kaum milenial. Harga minuman dan makanannya dapat dikatakan terjangkau, yaitu mulai dari 10 ribu hingga 35 ribu rupiah.
Â
Konpetitor dan semakin banyaknya coffe shop yang bermunculan atau yang lebih dulu buka dan sudah memiliki nama dimasyarakat  adalah salah salahsatu kesulitan terberat yang dihadapi dalam membuka binis coffe shop ini, perlu effort atau kerja lebih dan membuat ciri khas agar bisinis ini dapat dikenal lebih luas, Tersedianya fasilitas jaringan Wi-Fi di coffee shop membuatnya semakin menarik bagi konsumen. Sebab, di samping menikmati kopi, konsumen bisa berselancar di internet untuk mendukung pekerjaan atau kegiatan mobilitas kegiatan belajar mereka. Maka kedai kopi pun menjadi tempat hangout favorit, terutama di kalangan muda dan profesional.
Kedai kopi menjadi tempat pertemuan dengan teman, business meeting, maupun anak-anak kuliah mengerjakan tugas bersama, berkumpul saat weekend bersama keluarga dan kongkow-kongkow untuk posting disosial media, yang saat ini sedang menjadi hits dikalngan remaja. Â Menurut International Coffee Organization (ICO) selama lima tahun terakhir angka konsumsi kopi di Indonesia terus mengalami kenaikan. Selain itu, perilaku "ikut-ikutan" yang disebabkan oleh pengaruh gaya hidup anak muda pun menyebabkan permintaan pasar terhadap keberadaan coffee shop meningkat drastis. Melihat hal-hal tersebut, bisa dipastikan bahwa akan makin banyak inovasi yang dilakukan oleh para pebisnis coffee shop untuk mempertahankan eksistensinya di tengah maraknya persaingan antara kedai kopi di Indonesia. Dengan demikian, tidak menutup kemungkinan jika akan muncul trentren baru yang berawal dari tradisi nongkrong saat ini.
Â
Dalam menjalakan bisnis coffeshop, seorang pebisnis akan selalu menjalankan berbagai strategi dan inoivasi untuk kemajuan usaha yang dirintis serta di dirikannya, terlebih usaha yang sedang dilanjanka adalah usaha yang mempunyai pesaing atau kompetitor yang cukup pesat, Hal ini disampaikan oleh owner sekaligus pemilik salahsatu coffeshop diwilayah Jakarta timur. "Strategi yang perlu kami lakukan adalah memberikan pelayanan yang terbaik, dan juga kualitas kopi yang premium, akan tetapi dengan harga yang cukup terjangkau", Tutur Pemilik usaha coffeshop. Namun hal tersebut juga direspon dengan baik oleh sesame pemilik usaha minuman kekinian, yakini. "Di tengah pandemi ini kan banyak banget orang yang harus berjuang dan bertahan untuk hidupnya, di sini kita mau sama-sama membangun lapangan kerja baru dengan cara membantu melahirkan pengusaha-pengusaha baru di bidang kuliner," ujar  Dwi pemilik usaha minuman kekinian.
Â
Tempat yang Cozy juga menjadi standar yang perlu disediakan oleh pemilik usaha coffe shop ini agar para pengunjung betah berlama-lama untuk datang. Dan menjadi harus banyak belajar dan mengikuti khusunya tentang tren menue coffe yang sekarang sedang menjadi hits atau pilihan menu polar seperti Jenis minuman kopi yang disajikan adalah latte, espresso, cappuccino, frappuccino, macchiato, dan beberapa yang lain.tentunya harus dengan rasa yang memiliki rasa khas agar berbeda dengan coffe shop lain, terlebih dengan competitor yang berada saru wilayah.Â
Â
Dapat disimpulkan, untuk menjadi pebisnis yang sukses, seseorang harus berani menghadapi tantangan, dapat beradaptasi dengan hal baru, serta harus sabar dalam menjalani setiap prosesnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H