Kaitan Teori Psikoanalisis pada Kasus Bunuh Diri di Indonesia
Teori psikoanalisis Sigmund Freud menawarkan wawasan yang berharga dalam memahami kasus bunuh diri di Indonesia. Ketidakseimbangan antara id, ego, dan superego, konflik internal, serta pengaruh trauma masa kecil, semuanya dapat berkontribusi pada perilaku bunuh diri. Gangguan psikologis seperti depresi, gangguan bipolar, dan gangguan kepribadian sering kali menjadi faktor pemicu yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, pencegahan bunuh diri harus melibatkan pendekatan multidisiplin, termasuk terapi psikologis seperti terapi kognitif perilaku dan terapi psikoanalisis, dukungan sosial yang kuat, serta pengobatan medis jika diperlukan. Saran bagi penanganan isu ini mencakup peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan mental dan penyediaan akses yang lebih luas ke layanan kesehatan mental. Selain itu, pendidikan mengenai tanda-tanda gangguan psikologis dan strategi intervensi awal harus ditingkatkan, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah. Dukungan dari komunitas, keluarga, dan teman juga sangat penting dalam memberikan rasa aman dan membantu individu yang berisiko untuk bunuh diri.
ReferensiÂ
Debora, T., & Helmi, A. F. (2015). Keterkaitan teori Sigmund Freud dalam kasus bunuh diri di Indonesia. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 1(1), 45-58.
Jevremovi, P (2020). Sigmund Freud and Martin Pappenheim. History of Psychiatry, journals.sagepub.com,
Large, M. M., Smith, G., Sharma, S., Nielssen, O., & Singh, S. P. (2011). Ketidakberdayaan sebagai faktor risiko perilaku bunuh diri pada pasien psikiatri rawat inap: Kajian sistematis dan meta-analisis. Acta Psychiatrica Scandinavica, 124, 18-29.
Sihotang, K. (2009). Bunuh diri bukan kehendak bebas: Perspektif neurosains dan psikoanalisis. Jurnal Pambelum, 1(1), 1-10.
Valentina, T. D., & Helmi, A. F. (2016). Ketidakberdayaan dan perilaku bunuh diri: Meta-analisis. Buletin Psikologi, 24(2), 123-135.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H