Mohon tunggu...
Alifah Nur Izzati
Alifah Nur Izzati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Calon orang sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Manajemen Keluarga di Tengah Pandemi Covid-19? Bagaimana Caranya?

16 Mei 2022   19:35 Diperbarui: 16 Mei 2022   19:41 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Manajemen Keluarga

Penulis:

Adisa Salsabilla PD I2401201053

Alifah Nur Izzati I2401201061

Aliyah ZahraI2401201001

Afiqah Husnayani AlmasI2401201055

Afifah Nikmatin AtmimI2401201069

Dosen Pengampu :

Dr. Megawati Simanjuntak, SP, MSi

Dr. Ir. Istiqlaliyah Muflikhati, M.Sc

Ir. Moh. Djemdjem Djamaludin, M.Sc 

Dr. Ir. Lilik Noor Yuliati, M.FSA 

Dr. Irni Rahmayani Johan

Manajemen merupakan proses dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan meskipun sumber daya yang dimiliki terbatas. Setiap orang memiliki batasan yang berbeda terhadap sumber daya yang mereka miliki. Di dalam keluarga manajemen sangatlah penting, untuk mengambil keputusan, memaksimalkan pembagian peran anggota keluarga dan tentunya sangat bermanfaat bagi keluarga. 

Hal ini dapat diterapkan melalui manajemen waktu, kerja, stres, dan sumber daya. Terdapat 4 faktor -faktor yang memengaruhi manajemen keluarga yaitu : kompleksitas kehidupan , stabilitas, peran dan perubahan keluarga, serta teknologi. Manajemen keluarga yang buruk dapat menimbulkan dampak buruk dari pandemi Covid terjadi kepada keluarga, seperti terganggunya perekonomian,sosial dan kesehatan keluarga.

Pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap berbagai sektor kehidupan termasuk pada keluarga. Dampak pandemi tidak menguntungkan bagi sebagian besar masyarakat termasuk didalamnya adalah keluarga. Namun, dalam penelitian yang telah dilakukan pada salah satu keluarga menunjukkan hasil sebaliknya. Pandemi Covid-19 memiliki pengaruh ke arah yang positif bagi suatu keluarga. 

Dalam keluarga, terdapat sumber daya yang harus dikelola dengan baik oleh seluruh anggota keluarga. 

Diantaranya yaitu sumber daya manusia, materi, dan waktu. Pembagian kerja dalam keluarga menjadi salah satu koping yang dilakukan oleh keluarga responden dalam menyikapi situasi pandemi. Menurut Deacon dan Firebaugh (1988) pembagian kerja dalam rumah tangga dapat dilihat dengan menggunakan empat hipotesis, yaitu: 1. resource and power hypothesis; 2. time availability hypothesis; 3. sex-role hypothesis; 4. preference-for-housework hypothesis.

Di masa pandemi, hampir semua aspek dialihkan secara daring termasuk sistem kerja dan belajar dari rumah. Hal tersebut membuat setiap anggota keluarga terpaku pada ponsel masing-masing termasuk saat berbincang bersama. Dalam survei yang telah dilakukan pada sebuah keluarga didapatkan hasil bahwa anggota keluarga jarang bermain ponsel saat berbincang bersama. 

Keluarga dengan budaya seperti ini adalah keluarga yang memiliki kedisiplinan sangat bagus. Hal tersebut tidak terlepas dari peran kedua orang tua yang mengarahkan anaknya dan memberikan contoh yang baik. 

Pada keluarga yang menjadi responden dalam penelitian, adanya pandemi Covid-19 berpengaruh positif karena memperkuat bonding antar anggota keluarga terbukti dengan intensitas yang tinggi dalam beraktivitas bersama keluarga mulai dari pembagian peran, komunikasi yang baik, menghabiskan waktu luang bersama, hingga beribadah bersama seluruh anggota keluarga. 

Proses manajemen sumber daya keluarga terdiri dari masukan (input), proses, keluaran (output), dan umpan balik. Dalam melakukan proses manajemen sumber daya keluarga, terdapat nilai, sikap, tujuan, motivasi, dan sumber daya yang berlaku sebagai input dalam proses manajemen sumber daya keluarga. 

Seperti pada umumnya suatu sistem, sistem keluarga dalam memenuhi fungsinya menerima masukan (input) yang berupa materi, energi, dan informasi yang memasuki sistem keluarga dan diklasifikasikan sebagai sumberdaya dan kebutuhan. Setelah terjadinya input dalam manajemen sumber daya keluarga, maka terjadilah suatu proses. Proses perubahan "input" dari materi, energi dan informasi menjadi "output" disebut throughput atau transformasi. 

Proses adalah transformasi atau perubahan benda, energi dan atau informasi oleh suatu sistem. Ketika proses selesai, maka keluarlah hasil atau output yang muncul dari proses tersebut. Output meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem dalam respon terhadap input dari proses transformasi. 

Output juga memiliki bagian yang disebut umpan balik atau feedback. Umpan balik adalah bagian dari output yang memasuki suatu sistem sebagai input untuk mempengaruhi output yang telah ada. Setiap tahap yang terjadi dalam proses manajemen sumber daya keluarga seluruhnya merupakan bagian yang penting untuk menghasilkan suatu manajemen sumber daya keluarga yang baik. 

Di era seperti ini, banyak isu-isu yang terjadi baik lokal maupun global. Isu-isu yang terjadi tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai sebab yang relevan dengan keadaan saat ini. Apalagi ditambah dengan adanya pandemi yang terjadi membuat isu yang muncul semakin banyak. 

Pandemi menyebabkan banyak sekali isu-isu baru bermunculan. Isu yang muncul juga tidak muncul dari satu bidang saja, tetapi dari berbagai bidang yang ada mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, dan bidang lainnya. 

Kemiskinan meningkat, pendapatan rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi menurun, banyak pihak yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga pengangguran meningkat, isu-isu terkait gender dan isu-isu lainnya yang membuat tingkat kesejahteraan dan keharmonisan suatu keluarga menurun. 

Isu-isu yang muncul ini juga datang dari berbagai jenis lingkungan baik lingkungan sosial maupun lingkungan politik. Isu-isu yang terjadi juga muncul dari berbagai tingkat. Dalam tingkat keluarga sendiri muncul isu-isu seperti perceraian, kemiskinan, kesehatan, dan banyak isu lainnya. Isu yang muncul tentunya sangat berkaitan dengan manajemen sumber daya keluarga yang dilakukan. 

Dengan manajemen yang baik, isu-isu yang muncul dapat lebih teratasi. Keluarga yang memiliki manajemen yang baik dapat mengatur dan merencanakan bagaimana mengolah sumber daya keluarga yang dimiliki sehingga masalah-masalah yang merupakan faktor penyebab dari sebuah isu dapat teratasi. 

Begitu juga sebaliknya, keluarga yang memiliki manajemen yang buruk bisa saja akan sulit untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam suatu keluarga.

Di tengah-tengah isu-isu baik lokal maupun global yang terjadi maka sebuah keluarga harus melakukan upaya semaksimal mungkin dalam melakukan perannya. Peran yang melekat pada keluarga perlu dioptimalkan sebagai strategi preventif dalam menghadapi Covid-19 dan isu-isu yang terjadi. 

Pembagian peran gender sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan keluarga dalam menjalankan fungsi keluarga menuju terwujudnya tujuan keluarga.  Fungsi keluarga ini menjadi modal yang sangat penting, karena keluarga merupakan unit dasar yang melaksanakan perawatan kesehatan untuk anggota keluarganya. Apabila peran dan fungsi keluarga telah berjalan dengan baik, maka Isu-isu yang muncul pun dapat teratasi dengan baik. 

Manajemen sumber daya keluarga tidak hanya berhubungan dengan kegiatan di dalam rumah tangga, akan tetapi berhubungan juga dengan kegiatan luar rumah tangga atau kepentingan individu keluarga. 

Oleh karena itu, keluarga harus melakukan upaya semaksimal mungkin dalam melakukan perannya karena keluarga merupakan institusi terkecil di masyarakat yang mempunyai peran sangat besar dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Selain itu, lembaga terkait juga dapat membantu memberikan program atau kampanye mengenai manajemen sumberdaya keluarga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun