Seperti pada umumnya suatu sistem, sistem keluarga dalam memenuhi fungsinya menerima masukan (input) yang berupa materi, energi, dan informasi yang memasuki sistem keluarga dan diklasifikasikan sebagai sumberdaya dan kebutuhan. Setelah terjadinya input dalam manajemen sumber daya keluarga, maka terjadilah suatu proses. Proses perubahan "input" dari materi, energi dan informasi menjadi "output" disebut throughput atau transformasi.Â
Proses adalah transformasi atau perubahan benda, energi dan atau informasi oleh suatu sistem. Ketika proses selesai, maka keluarlah hasil atau output yang muncul dari proses tersebut. Output meliputi benda, energi dan atau informasi yang dihasilkan oleh suatu sistem dalam respon terhadap input dari proses transformasi.Â
Output juga memiliki bagian yang disebut umpan balik atau feedback. Umpan balik adalah bagian dari output yang memasuki suatu sistem sebagai input untuk mempengaruhi output yang telah ada. Setiap tahap yang terjadi dalam proses manajemen sumber daya keluarga seluruhnya merupakan bagian yang penting untuk menghasilkan suatu manajemen sumber daya keluarga yang baik.Â
Di era seperti ini, banyak isu-isu yang terjadi baik lokal maupun global. Isu-isu yang terjadi tersebut juga dipengaruhi oleh berbagai sebab yang relevan dengan keadaan saat ini. Apalagi ditambah dengan adanya pandemi yang terjadi membuat isu yang muncul semakin banyak.Â
Pandemi menyebabkan banyak sekali isu-isu baru bermunculan. Isu yang muncul juga tidak muncul dari satu bidang saja, tetapi dari berbagai bidang yang ada mulai dari ekonomi, pendidikan, sosial, dan bidang lainnya.Â
Kemiskinan meningkat, pendapatan rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi menurun, banyak pihak yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga pengangguran meningkat, isu-isu terkait gender dan isu-isu lainnya yang membuat tingkat kesejahteraan dan keharmonisan suatu keluarga menurun.Â
Isu-isu yang muncul ini juga datang dari berbagai jenis lingkungan baik lingkungan sosial maupun lingkungan politik. Isu-isu yang terjadi juga muncul dari berbagai tingkat. Dalam tingkat keluarga sendiri muncul isu-isu seperti perceraian, kemiskinan, kesehatan, dan banyak isu lainnya. Isu yang muncul tentunya sangat berkaitan dengan manajemen sumber daya keluarga yang dilakukan.Â
Dengan manajemen yang baik, isu-isu yang muncul dapat lebih teratasi. Keluarga yang memiliki manajemen yang baik dapat mengatur dan merencanakan bagaimana mengolah sumber daya keluarga yang dimiliki sehingga masalah-masalah yang merupakan faktor penyebab dari sebuah isu dapat teratasi.Â
Begitu juga sebaliknya, keluarga yang memiliki manajemen yang buruk bisa saja akan sulit untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul dalam suatu keluarga.
Di tengah-tengah isu-isu baik lokal maupun global yang terjadi maka sebuah keluarga harus melakukan upaya semaksimal mungkin dalam melakukan perannya. Peran yang melekat pada keluarga perlu dioptimalkan sebagai strategi preventif dalam menghadapi Covid-19 dan isu-isu yang terjadi.Â
Pembagian peran gender sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan keluarga dalam menjalankan fungsi keluarga menuju terwujudnya tujuan keluarga. Â Fungsi keluarga ini menjadi modal yang sangat penting, karena keluarga merupakan unit dasar yang melaksanakan perawatan kesehatan untuk anggota keluarganya. Apabila peran dan fungsi keluarga telah berjalan dengan baik, maka Isu-isu yang muncul pun dapat teratasi dengan baik.Â