Mohon tunggu...
Alifah Nur Fitria
Alifah Nur Fitria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

like other mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengembangan Agrowisata di Tengah Kota

23 Juni 2021   10:57 Diperbarui: 23 Juni 2021   12:20 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Menurut (Rumagit, 2017), strategi pengembangan agrowisata perkotaan yang dapat diimplementasikan yaitu :

  • Objek wisata yang sudah ada di daerah setempat dapat dimanfaatkan guna menarik perhatian investor.
  • Mengembangkan budaya di daerah setempat dengan cara memamerkan ciri dari agrowisata yang khas.
  • Adanya ketersediaan lahan juga perlu dimanfaatkan dengan menjaga dan memanfaatkan tingkat kesuburan tanah.
  • Dampak Pengembangan Agrowisata Perkotaan

Menurut (Kader, 2020), pariwisata merupakan sebuah aktifitas yang melibatkan banyak pihak, lintas sektoral dan bahkan lintas negara. Dengan demikan maka, dalam prespektif  ekonomi, pariwisata merupakan sebuah industri yang melibatkan banyak pelaku usaha, baik  lokal, domestik dan internasional. Dengan demikian maka dalam perkembangan terakhir,  pariwisata telah menjadi salah satu sektor pembangunan ekonomi yang sedang digalakkan dan  diperkuat oleh pemerintah, baik  pemerintah pusat maupun daerah.

            Agrowisata telah memberikan dampak yang baik bagi kesejahteraan serta perekonomian bagi para pekerja. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Luthfi et al., 2013) yang menyebutkan bahwa dari analisis Persepsi individu menunjukkan mayoritas (83,6%) responden persetujuan tentang pengembangan pariwisata berbasis pertanian, 88,4% responden setuju dengan kedatangan wisatawan, 79% menganggap pengembangan Pariwisata berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, hanya 40,9% responden yang menyatakan jika pengembangan pariwisata menyerap tenaga kerja, 34% menyatakan jika pengembangan pariwisata dapat mendorong timbulnya usaha lokal, 54,8% responden menyatakan jika pengembangan pariwisata berpeluang untuk dijadikan pekerjaan tetap, 63,4% responden menyatakan jika pengembangan pariwisata mendorong peran organisasi lokal, sebanyak 59,6% menyatakan partisipasi individu dalam pariwisata, 57,8% menganggap pariwisata berperan dalam mendukung budaya dan seni lokal, dan 62,1% menyatakan jika pengembangan pariwisata dapat meningkatan keamanan setempat. Pendapat dari setiap individu tentang pengembangan agrowisata terkait dengan keuntungan ekonomi yang diperolehnya, yaitu (1) meningkatkan kesejahteraan, (2) mengurangi pengangguran, dan (3) mendorong masyarakat untuk memilikiusaha mandiri.

            Disimpulkan oleh (Agustina, 2020) dalam skripsinya, dalam pengembangan agrowisata berupa sayuran organik sebagai destinasi pariwisata, membuat terdorongnya ekonomi kreatif untuk masuk ke dalam sub sektor desain, film, fotografi, arsitektur, kerajinan, video, riset dan pengembangan serta kuliner. Namun, pengambangan agrowisata yang ada belum maksimal hal ini dapat dilihat dari kurang adanya variasi dalam sayuran organik, begitu juga sarana dan prasarana agrowisata yang belum memadai.

SIMPULAN

            Pengembangan Agrowisata di tengah kota telah memberikan dampak yang baik mulai dari peningkatan kesejahteraan, mengurangi pengangguran, mengangkat perekonomian masyarakat, serta mendorong ekonomi kreatif. Masyarakat harus bekerjasama dengan pemerintah untuk mewujudkan pengembangan dalam agrowisata. Namun, masih kurangnya kesadaran diri untuk mengembangkan agrowisata di tengah kota dibuktikan dengan masih banyaknya alih fungsi lahan pertanian ke lahan non-pertanian.

DAFTAR PUSTAKA 

Agustina, A. (2020). PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK SEBAGAI DESTINASI AGROWISATA DALAM MENDORONG EKONOMI KREATIF (Studi Kasus di Kelurahan Karang Rejo Kec. Metro Utara). 

Budiarti, T., & Muflikhati, I. (2013). Pengembangan Agrowisata Berbasis Masyarakat Pada Usahatani Terpadu Guna Meningkatkan Kesejahteraan Petani Dan Keberlanjutan Sistem Pertanian. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 18(3), 200--207. 

Kabupaten, P., Di, K., & Jawa, P. (2015). ANALISIS PENYEBAB ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN KE LAHAN NON. 10(1), 2013--2018. 

Kader, A. (2020). Pembangunan ekonomi masyarakat melalui agrowisata. 2(1), 67--79. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun