Nama: Alifah Lintang Ariyanti
Prodi / Semester: Sistem Informasi/1
Nim: 230101122
Universitas Duta Bangsa
Dosen Pengampu: Muhammad Julijanto S.Ag, M.Ag
1.Kumpulkan 5 pengertian Islam dari para ahli. Berikan analisis!
Berikut adalah lima pengertian Islam dari para ahli, disertai dengan analisis singkat:
1. Ibn Taymiyyah: 'Menurut Ibn Taymiyyah, Islam adalah agama yang mewakili keselamatan dan kepatuhan kepada Allah". Analisis: Ini menekankan aspek ketaatan dan keselamatan dalam Islam.
2. Karen Armstrong : "Karen Armstrong menggambarkan Islam sebagai agama kasih sayang, perdamaian, dan keadilan". Analisis: Beton bahwa Islam mengajarkan nilai-nilai kasih sayang dan keadilan di tengah pandangan yang beragam.
3. Al-Ghazali: "Menurut Al-Ghazali, Islam adalah jalan menuju pengetahuan spiritual dan pencarian makna hidup". Analisis: Ini menyoroti dimensi mistis dan filosofis dalam Islam.
4. Ibnu Khaldun:" Ibnu Khaldun mendefinisikan Islam sebagai sistem sosial dan politik yang mencakup hukum dan masyarakat". Analisis: Ini menunjukkan bahwa Islam tidak hanya agama, tetapi juga memengaruhi organisasi sosial dan politik.
5. Fazlur Rahman: "Fazlur Rahman menyatakan bahwa Islam adalah usaha manusia untuk meraih kesejahteraan pribadi dan sosial dengan mengikuti ajaran Allah". Analisis: Ini menekankan aspek kesejahteraan individu dan masyarakat dalam Islam.
Pengertian-pengertian tersebut mencerminkan keragaman pemahaman tentang Islam oleh para ahli, mencakup dimensi agama, sosial, politik, dan filosofis. Ini menunjukkan kompleksitas dan kekayaan dalam konsep Islam.
2.Rumuskan pengertian agama Islam menurut pemahaman anda!
Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya dalam hal tata cara ibadah, etika, hukum, dan panduan hidup, dengan tujuan utama mencapai ketaatan kepada Allah, menciptakan keadilan sosial, dan persiapan untuk kehidupan akhirat.
3.Berikan contoh kasus dan analisis faktor faktor yang mempengaruhi keimanan seseorang dalam masyarakat !
 faktor-faktor yang mempengaruhi keimanan seseorang dalam masyarakat:
1.Pengaruh Lingkungan: Seseorang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Jika mereka terpapar pada nilai-nilai agama dan praktik yang mendukung keimanan, ini dapat meningkatkan iman mereka. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung agama atau menciptakan tekanan sosial untuk meninggalkan keyakinan bisa menjadi faktor penurunan keimanan.
2.Pendidikan Agama: Tingkat pendidikan agama dan pengetahuan seseorang tentang ajaran agama mereka dapat memengaruhi keimanan. Seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran agama cenderung memiliki iman yang lebih kuat.
3.Pengalaman Pribadi : Pengalaman pribadi seperti cobaan, kesulitan, atau kebahagiaan bisa mempengaruhi keimanan. Kesulitan yang dihadapi dengan sabar dapat memperkuat iman, sementara kesuksesan besar juga bisa menguji sejauh mana seseorang bersyukur kepada Allah.
4.Interaksi dengan Individu Lain: Interaksi dengan individu yang memiliki keyakinan yang kuat atau yang mendorong praktik agama bisa memengaruhi seseorang. Teman, keluarga, atau komunitas yang mendukung keimanan dapat memberikan dorongan positif.
5.Krisis Kepercayaan: Krisis intelektual atau moral yang menggoyahkan keyakinan seseorang, seperti pertanyaan filosofis atau keraguan akan kebaikan dalam dunia, dapat mengurangi keimanan.
6.Media dan Budaya Pop: Media dan budaya populer seringkali mencerminkan nilai-nilai yang bertentangan dengan agama. Konsumsi konten yang bertentangan dengan ajaran agama bisa merusak keimanan.
7.Keaktifan dalam Ibadah: Tingkat keaktifan seseorang dalam menjalankan ibadah dan ketaatan agama, seperti shalat, puasa, dan amal kebaikan, dapat berdampak signifikan pada keimanan mereka.
Dalam kasus ini, penurunan keimanan seseorang mungkin disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor seperti pengaruh negatif lingkungan, kurangnya pendidikan agama, dan pengalaman pribadi yang menggoyahkan keyakinan. Upaya untuk memahami dan mengatasi faktor-faktor ini mungkin diperlukan untuk memulihkan keimanan individu tersebut.
4.Berikan contoh akhlakul karimah dan akhlak mazmumah (tercela), bagaimana implementasinya dalam kehidupan sosial
Akhlakul Karimah (Terpuji) dan Akhlak Mazmumah (Tercela) adalah konsep etika dalam Islam yang memandu perilaku individu dalam masyarakat. Berikut contoh dan implementasinya dalam kehidupan sosial:
Akhlakul Karimah (Terpuji):
1.Sikap Ikhlas (Kejujuran): Berbicara jujur, tidak menipu, dan menjalani kehidupan yang transparan. Contoh: memberikan informasi yang benar dalam berbagai situasi, termasuk dalam bisnis dan hubungan sosial.
2.Kasih sayang dan Kepedulian: Memperlihatkan empati, belas kasihan, dan perhatian kepada sesama. Contoh: Membantu sesama dalam kesulitan atau memberikan sumbangan amal.
3.Kemurahan Hati: Memberikan sedekah dan berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan. Contoh: Memberikan kepada anak yatim.
4.Toleransi dan Keterbukaan: Menerima perbedaan dalam masyarakat dan menjalin hubungan harmonis dengan individu dari berbagai latar belakang. Contoh: Menghormati keyakinan agama dan budaya yang berbeda.
5.Kesabaran dan Kebijaksanaan: Menghadapi cobaan dan tantangan hidup dengan sabar dan bijaksana. Contoh: Tidak marah atau bertindak impulsif dalam situasi konflik.
Akhlak Mazmumah (Tercela):
1.Kedhaliman dan Kekerasan: Melakukan tindakan kekerasan, penipuan, atau eksploitasi terhadap orang lain. Contoh: Memeras uang dari individu lemah atau menindas bawahan.
2.Pencemaran Nama Baik (Ghibah): Menggosip atau menyebarkan informasi yang merusak reputasi orang lain tanpa alasan yang sah. Contoh: Menyebar rumor negatif tentang seseorang.
3.Keburukan Budi Pekerti: Menunjukkan perilaku kasar, arogan, atau tidak menghormati. Contoh: Menghina atau merendahkan orang lain.
4.Pemborosan dan Kemewahan Berlebihan: Menghambur-hamburkan harta, memamerkan kemewahan, dan hidup dalam kemewahan berlebihan sementara orang lain menderita. Contoh: Memboroskan harta pada barang-barang mewah tanpa keperluan.
5.Ketidakadilan dan Korupsi: Menyimpang dari prinsip-prinsip keadilan, baik dalam bidang hukum maupun sosial, serta melakukan tindakan korupsi. Contoh: Menerima suap atau memanipulasi sistem hukum.
5.Tulis hasil review buku dan inspirasinya
Judul Bukur: Membangun Keberagaman Mencerahkan dan Mensejahterakan.
Pengarang: Muhammad Julijanto S.Ag, M.Ag.
Tahun Terbit: 2015
KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Setiap orang adalah pemimpin. Setiap pemimpin dimintai pertanggungjawabannya. Sebagai pemimpin. Bagaimana kepemimpinan dijalankan, bagaimana menjalankan kepemimpinan tersebut, dan untuk apa kepemimpinan tersebut dijalankan, apa kontribusinya untuk kemajuan.
 Khalifah merupakan pengganti atau wakil. Pemakaian kata khalifah setelah Rasulullah Saw. Terutama bagi keempat khalifatur Rasyidin menyentuh juga maksud dalam kandungan kata 'Amir' disebut juga penguasa.
Khalifah dalam Alquran mencakup pula maksud Allah Swt untuk menyatakan pemimpin yang bersifat nonformal. Surat al Baqarah [2]: ayat 30 "Sesungguhnya Aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi."
Firman tersebut tidak sekedar merujuk pada khalifah pengganti Rasulullah Saw. Tetapi adalah penciptaan Nabi Adam dan anak cucunya yang disebut manusia dan dibebani.Tugas untuk memakmurkan bumi. Tugas yang disandangnya itu menempatkan setiap manusia sebagai pemimpin.
Kepemimpinan mempunyai banyak persamaan dengan khalifah yang berarti pemerintahan atau kepemimpinan. Khilafah itu sendiri tidak dijumpai dalam Alquran. Kata khalifah. Menurut Ibnu Khaldun bahwa manusia itu mempunyai kecenderungan alami untuk memimpin, karena mereka diciptakan sebagai khalifah Allah di bumi. Menurut Khaldun khilafah adalah kepemimpinan
Islam sebagai agama yang mendunia memberikan kerangka teoritik dan acuan dalam pencapaian kemakmuran dan kesejahteraan di dunia. Salah satu bentuk implementasi tujuan universal Islam adalah menderevasikan sistem kepemimpinan yang bersumber dari nilai-nilai universal Islam dari kandungan Al-Quran maupun perilaku dan uswatun khasanah Rasulullah Muhammad Saw. Dalam bentuk As Sunnah.
Dalam Islam hakikat kepemimpinan adalah amanah, yang merupakan kelanjutan misi ketuhanan dan kenabian dari risalah Islam yang dibawa Rasulullah Muhammad Saw. Misi kenabian adalah menciptakan kesejahteraan untuk semesta alam. Dimana tugas hidup manusia adalah menciptakan kemakmuran untuk mengabdikan segala potensi dan kreativitasnya sebagai ibadah kepada sang Khaliq Allah Swt. Hubungan ini harus disadari sebagai konsekuensi kebradannya di muka bumi. Maka dalam Islam fungsi kepemimpinan atau kekhalifahan adalah dalam rangka memakmurkan, menjaga kelestarian, memanfaatkan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat, berbakti kepada Tuhan sebagai wujud syukur atas karunia-Nya.
Rasulullah Muhammad Saw sendiri memberikan tauladan kepemimpinan amanah, yang menitikberatkan pada pengabdian dan tanggung jawab. Serta kepemimpinan rahmatan lil 'alamiin. Yaitu kepemimpinan yang mampu memberikan perlindungan bagi semua kepentingan dan mampu mengendalikan perbedaan atau konflik, sehingga perbedaan sebagai rahmat yang selalu membawa dinamika.
Dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai pemimpin untuk menciptakan tata kehidupan yang lebih baik dan terjaminnya hak dan kewajiban secara merata, seimbang di tengah kehidupan masyarakat. Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang mampu menjalankan kepemimpinnanya untuk mencapai kesejahteraan dan keadilan , untuk semua orang.
Terdapat beberapa inspirasi yang bisa diambil dari pandangan ini:
1.Amanah dalam Kepemimpinan: Buku ini menekankan bahwa hakikat kepemimpinan dalam Islam adalah amanah (amanah), yang harus dijalankan dengan itikad baik dan kejujuran. Inspirasi dari ini adalah pentingnya integritas dalam kepemimpinan, di mana pemimpin harus mengutamakan kepentingan masyarakat dan memenuhi kewajiban mereka dengan penuh tanggung jawab.
2.Tujuan Kepemimpinan: Buku ini menyoroti bahwa tujuan kepemimpinan dalam Islam adalah menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi semua. Hal ini menginspirasi pemimpin untuk menjalankan tugas mereka dengan berfokus pada keadilan, kebahagiaan, dan kesejahteraan masyarakat.
3.Rahmatan lil 'Alamin: Konsep kepemimpinan "rahmatan lil 'alamin" yang disebutkan dalam buku ini mengilhami pemimpin untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam, menghormati perbedaan, dan menjaga perdamaian dalam masyarakat. Inspirasi dari sini adalah pentingnya menciptakan lingkungan yang inklusif dan harmonis.
4.Pendidikan dan Kreativitas: Buku ini mencatat bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah Allah di bumi, dan tugas hidup manusia adalah menciptakan kemakmuran dengan mengabdikan potensi dan kreativitas mereka. Inspirasi yang bisa diambil adalah bahwa kepemimpinan harus mendorong pendidikan, inovasi, dan pengembangan potensi individu dalam masyarakat.
5.Kesejahteraan Dunia dan Akhirat: Buku ini mengingatkan bahwa fungsi kepemimpinan atau kekhalifahan adalah untuk mencapai kesejahteraan di dunia dan akhirat, sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan. Inspirasi dari sini adalah pentingnya pemimpin yang menjalankan tugas mereka dengan niat yang baik, dengan fokus pada mencapai kebaikan di dunia dan akhirat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H