Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode sastra. Â Hal ini berarti mengumpulkan berbagai bacaan dari berbagai sumber yang tersedia, menganalisanya dan menghubungkannya dengan isu yang sedang dibahas. Kedua, metode pengumpulan data dalam penelitian ini juga terdiri dari analisis terhadap dokumen baik berupa jurnal, laporan penelitian, dan data yang dipublikasikan secara resmi. Prastowo (2010) menyatakan bahwa metode pengumpulan data tidak hanya ada satu jenis saja, namun didukung juga dengan metode pengumpulan data lainnya.
Hasil dan Pembahasan
- Demokrasi sebagai Proses Berkelanjutan: Demokrasi bukan hanya sistem statis tetapi sebuah proses yang berubah dengan perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi.
- Pentingnya Revolusi dan Reformasi: Peristiwa penting seperti Revolusi Amerika dan Prancis menjadi titik balik yang menandai perluasan prinsip demokratis, termasuk hak-hak sipil yang lebih luas dan kedaulatan rakyat.
- Uraian mengenai evolusi demokrasi di Indonesia dari masa ke masa.
- Pengakuan Hak Minoritas: Abad ke-19 dan ke-20 menandai perjuangan penting untuk inklusi lebih besar dalam demokrasi, termasuk hak pilih bagi perempuan dan minoritas.
- Teknologi dan Demokrasi: Kemajuan teknologi membawa potensi untuk lebih meningkatkan partisipasi demokratis tetapi juga menimbulkan risiko baru.
Â
Simpulan dan Saran
Dari artikel perkembangan demokrasi dilihat dari historisnya, kita dapat menyimpulkan bahwa demokrasi merupakan suatu sistem yang dinamis dan terus berkembang serta mengalami berbagai bentuk dan iterasi sepanjang sejarah. Dari demokrasi langsung di Yunani kuno hingga sistem demokrasi perwakilan modern, perjuangan perjalan Indonesia dalam menetapkan demokrasi untuk sebagai pedoman hidup serta perjuangan untuk inklusivitas, transparansi, dan efektivitas telah menjadi tema yang konsisten. Revolusi dan reformasi telah membentuk perluasan hak-hak demokrasi, namun tantangan-tantangan baru, terutama di era digital, memerlukan perhatian dan adaptasi yang berkelanjutan. Dalam konteks ini, demokrasi tidak hanya harus dipertahankan, namun terus diperbarui dan diperkuat  untuk menghadapi tantangan saat ini. Setiap presiden telah membawa gaya dan prioritas mereka sendiri dalam upaya melanjutkan proses reformasi yang dimulai setelah jatuhnya Soeharto, dengan fokus pada peningkatan demokrasi, stabilitas politik, dan pertumbuhan ekonomi. Artikel ini mengulas perjalanan panjang demokrasi, menyoroti evolusi, perkembangan yang dari zaman ke zaman.
REFERENSI
Yusuf, M., Jannah, M., Rahmi, N., Dewi, P. A., & Husaini, U. F. (2024). Menggali Makna Pemilihan Umum: Peran, Sejarah, dan Tantangan Demokrasi. PUAN INDONESIA, 5(2), 656-667.
Jadidah, F. (2020). Perubahan Konstitusi Dalam Transisi Orde Baru Menuju Reformasi Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 6(1).
Muhajir, A., & Wulandari, F. (2023). Demokrasi Oligarkis dan Resesi Demokrasi di Indonesia Pasca-Suharto: Sebuah Tinjauan Sejarah Politik. Warisan: Journal of History and Cultural Heritage, 4(1), 1-10.
Nada, F. Q., Hasanah, A., & Maulia, S. T. (2023). Perjalanan Demokrasi di Indonesia. Civilia: Jurnal Kajian Hukum dan Pendidikan Kewarganegaraan, 2(2), 83-93.
Zaini, A. (2018). Demokrasi: Pemerintah oleh Rakyat dan Mayoritas. Al Ahkam, 14(2), 25-41.