Mohon tunggu...
alifah aisha
alifah aisha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

mendengar musik membaca komik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perkembangan Pemikiran Ekonomi Klasik dari Merkantilisme hingga Marxisme

30 Oktober 2024   06:57 Diperbarui: 30 Oktober 2024   07:00 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya, pemikiran ekonomi klasik mencapai titik penting dengan munculnya Adam Smith yang memperkenalkan konsep invisible hand dan kebebasan pasar. Adam Smith berpendapat bahwa individu yang mengejar kepentingan pribadinya secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. 

Konsep ini diperkuat oleh ekonom lain seperti David Ricardo, yang mengembangkan teori keuntungan komparatif, dan Thomas Malthus, yang menyoroti hubungan antara pertumbuhan populasi dan sumber daya.

Namun, ketika kapitalisme semakin berkembang, muncul kritik terhadap dampak negatifnya, terutama dari para pemikir sosialisme dan marxisme. Karl Marx mengajukan pandangan yang sangat kritis terhadap kapitalisme, ia percaya bahwa sistem ini cenderung menimbulkan ketimpangan yang besar, di mana sebagian besar kekayaan terkonsentrasi pada segelintir orang, sementara mayoritas kelas pekerja berada dalam kondisi yang sulit. 

Menurut Marx, kapitalisme harus digantikan dengan sistem yang lebih berkeadilan, yang menghapuskan eksploitasi kelas pekerja dan menekankan pemerataan.

Secara keseluruhan, perkembangan pemikiran ekonomi klasik dari merkantilisme hingga marxisme menunjukkan evolusi dalam cara pandang manusia terhadap kekayaan dan keadilan. 

Setiap tahap pemikiran ini menggambarkan pencarian manusia akan sistem ekonomi yang lebih adil dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada masanya, mencerminkan kompleksitas ekonomi yang terus berubah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun