Mohon tunggu...
alifah aisha
alifah aisha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

mendengar musik membaca komik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Perkembangan Pemikiran Ekonomi Klasik dari Merkantilisme hingga Marxisme

30 Oktober 2024   06:57 Diperbarui: 30 Oktober 2024   07:00 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era kontemporer, analisis Harvey dan Piketty memperluas kerangka pemikiran ini ke dalam konteks sosio-ekonomi modern, menggambarkan bagaimana akumulasi modal dan ketimpangan tetap relevan hingga saat ini. Keseluruhan rangkaian pemikiran ini memberikan perspektif mendalam tentang transformasi teori ekonomi dan landasannya dalam memahami dinamika ekonomi masa kini.

Industri di Inggris pada abad ke-18 menandai awal Revolusi Industri, yang membawa transformasi besar dalam produksi dan masyarakat. Dengan inovasi teknologi, seperti mesin uap, industri tekstil menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, menciptakan pabrik-pabrik yang mempekerjakan banyak pekerja.

Adam Smith, dalam pemikirannya tentang mekanisme pasar, mengedepankan peran individu rasional dalam menciptakan efisiensi ekonomi. Dalam bukunya "The Wealth of Nations," Smith menjelaskan bahwa tindakan individu yang mengejar kepentingan pribadi dapat menghasilkan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan melalui mekanisme pasar. 

Ini menjadi pembenaran untuk akumulasi modal dan mendasari ethos kapitalisme, di mana kekayaan dihasilkan melalui inovasi dan persaingan.

Momentum publikasi "Das Kapital" oleh Karl Marx pada tahun 1867 sangat terkait dengan kondisi sosial pasca-revolusi industri. Marx mengkritik eksploitasi kelas pekerja oleh pemilik pabrik, yang mengakibatkan konsentrasi kekayaan di tangan borjuis urban. Ketimpangan ini menciptakan kesadaran kelas di kalangan proletar, memunculkan ide-ide radikal tentang perjuangan kelas sebagai reaksi terhadap ketidakadilan sosial.

Di tengah perdebatan antara sosialisme Marxis dan liberalisme klasik, John Stuart Mill menawarkan alternatif. Dengan mengintegrasikan keadilan Marxis ke dalam kerangka individualisme-utilitarianisme, Mill berusaha menjembatani kesenjangan antara kedua aliran pemikiran tersebut.

Evolusi pemikiran ekonomi ini mencerminkan perubahan sosial dan politik yang lebih luas. Dari merkantilisme yang fokus pada akumulasi kekayaan, pemikiran klasik yang menekankan nilai kerja, hingga Marxisme yang menyoroti eksploitasi kelas, semua ini membentuk landasan untuk memahami dinamika ekonomi modern. 

David Harvey dan Thomas Piketty lebih jauh memperluas kerangka ini untuk mengatasi tantangan sosio-ekonomi saat ini, memberikan wawasan mendalam tentang evolusi teoritis ekonomi dan relevansinya dalam konteks modern.

Pemikiran ekonomi klasik berkembang dari masa merkantilisme hingga marxisme, masing-masing memberikan pengaruh signifikan dalam cara pandang terhadap ekonomi. 

Dimulai dengan merkantilisme ini pandangan ekonomi pada masa itu sangat menekankan pentingnya kekayaan negara yang diukur melalui akumulasi emas dan perak. Negara-negara Eropa berlomba-lomba menciptakan surplus perdagangan dengan melakukan ekspansi koloni dan mengendalikan perdagangan untuk memperkuat kekuasaan mereka.

Kemudian, muncullah fisiokrasi, yang menentang pandangan merkantilisme dan memperkenalkan gagasan bahwa pertanian adalah sumber utama kekayaan. Fisiokrat percaya bahwa hanya sektor pertanian yang benar-benar menciptakan nilai baru, sementara perdagangan dan industri hanya mengedarkan kekayaan yang sudah ada. Mereka juga mulai memandang bahwa campur tangan pemerintah dalam ekonomi sebaiknya diminimalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun