Selain itu, masih menurut Dicky, angka kematian juga menunjukkan bahwa ada kasus infeksi yang lolos. Artinya terdapat orang yang memiliki risiko, komorbid atau faktor risiko lain yang tidak terdeteksi. Akhirnya berujung pada kematian karena tak tertangani.
Padahal, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR tersebut berkali-kali telah mengingatkan pemerintah daerah agar terbuka mengenai data kasus Covid-19 di daerah masing-masing.
"Harus ada akuntabilitas dan transparansi data Covid-19. Masyarakat juga berhak mengetahui kondisi real pandemi ini seperti apa supaya kita semua tetap mawas diri. Tidak jadi longgar prokesnya karena turun angka kasusnya," kata Puan.
Perempuan yang menamatkan pendidikan sarjana di FISIP Universitas Indonesia tersebut juga meminta kepada masyarakat agar selalu mawas diri dan menjaga protokol kesehatan meskipun tren Covid-29 mulai menurun.
"Kita harus menjaga momentum supaya tren penurunan ini terus bergulir sampai kita semua bisa terbebas seutuhnya dari pandemi. Saya mengajak semua warga tetap jaga protokol kesehatan dan segera ikut vaksinasi," ucap dia.
Puan menekankan bahwa vaksinasi Covid-19 sangat penting untuk memberikan pertahanan dan perlindungan terbaik terhadap risiko infeksi parah dan potensi kematian akibat Covid. Terlebih lagi, vaksinasi terbukti mampu membentuk kekebalan komunitas yang kini menjadi syarat utama untuk membuka keran ekonomi dengan aman.
"Kita semua tentu berharap perekonomian segera membaik. Para pengusaha usaha kecil dan mikro bisa segera pulih. Warteg bisa buka sepenuhnya, pedagang kaki lima bisa kembali berdagang. Masyarakat juga kembali beraktivitas, meskipun prokes tetap harus dijaga," kata Puan.
Oleh karena itu, dia mengajak semua pihak, dari pemerintah, lembaga masyarakat, warga, dan komponen bangsa lainnya untuk menjaga momentum penurunan Covid-19. Salah satu upaya yang penting juga menyusun strategi tepat guna berdasarkan data sebaran Covid-19 yang terpercaya dan menyeluruh, termasuk angka kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H