Tak hanya itu, dia juga menyayangkan adanya public figure yang selalu mengaitkan Covid-19 dengan teori konspirasi, seperti mengaitkannya dengan permainan elite global. Tindakan mereka, lanjut Satria, membuat para pengikutnya turut terpengaruh.
Apalagi, menurut Pengamat Teknologi Informasi dan Telekomunikasi, Heru Sutadi, penyebaran hoaks oleh orang tak bertanggung jawab kini tak hanya bersifat personal, melainkan sudah menjadi industri. Misalnya saja hoaks soal Covid bisa menyebar lewat sinyal 5G.
Oleh karena itu, Heru meminta masyarakat agar tidak termakan hoaks dan teori konspirasi yang beredar di media sosial. Menurutnya, warganet harus lebih cerdas memilah-milah mana informasi yang dapat dipercaya dan mana yang kabar bohong.
Ketua Pelaksana Harian Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Mahesa Paranadipa, mengatakan, hoaks tentang kesehatan, khususnya Covid-19 lebih mematikan dan lebih cepat menyebar ketimbang virus.
"Dampaknya justru mematikan daripada virus itu sendiri, karena bisa dibayangkan, orang-orang yang masih tidak percaya dengan adanya Covid, tidak percaya dengan proses penanggulangan yang kita lakukan hari ini, dampaknya luar biasa," kata dia.
Mahesa mengatakan bahwa persoalan hoaks menjadi pekerjaan rumah terberat yang harus diselesaikan dengan kerja sama semua pihak. Dia berharap masyarakat pun lebih terbuka pemahamannya terkait situasi pandemi ini.
Mulai dari Hal Kecil
Menurut Ketua DPR RI Puan Maharani, setiap orang bisa berkontribusi untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 dari hal-hal kecil yang sederhana. Dia menilai setiap orang bisa menjadi pahlawan meskipun bukan tenaga medis atau orang-orang yang terlibat langsung dalam penanganan pandemi.
"Menjadi pahlawan di masa pandemi bisa kita lakukan sesuai kemampuan yang kita miliki saat ini. Yang punya kelebihan rezeki, bisa menyediakan cantelan sembako di depan pagar rumah masing-masing, bisa mentransfer dana untuk aksi sosial pihak lain, atau bisa juga menyumbang tenaga untuk menjadi relawan di tempat penampungan penderita Covid," kata Puan.
Dari rumah sekalipun, lanjut dia, masyarakat bisa menjadi pahlawan dengan mengajarkan dan memberi contoh penerapan protokol kesehatan kepada anak-anak, tetap melakukan kegiatan produktif selama di rumah, serta tetap menjaga kesehatan.
"Tidak sharing informasi dari media sosial tanpa saring terlebih dahulu adalah contoh kepahlawanan kita di rumah," ujar eks Menko PMK ini.