Mohon tunggu...
Alievia Khalida
Alievia Khalida Mohon Tunggu... Penulis - Seniman

Hanya seseorang yang hobi menulis apapun yang ingin dituliskan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

"Mengapa Korban Kekerasan Seksual Tidak Berani Melawan?"

4 Maret 2022   13:14 Diperbarui: 4 Maret 2022   14:38 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
image source : https://news.vanderbilt.edu/2018/02/09/panel-discussion-on-sexual-harassment-in-the-workplace-feb-22/

Namun yang menjadi angin segar sekarang ini yaitu sudah banyaknya orang, khususnya perempuan (sebagai kebanyakan kaum penyintas kekerasan seksual) sudah mulai aware tentang bagaimana caranya menyikapi kekerasan/pelecehan seksual yang marak terjadi.

Sudah tidak sedikit dari para korban kekerasan/pelecehan berani untuk menyuarakan apa yang telah terjadi kepada mereka. Mereka lebih mudah menyuarakan hal itu di media sosial untuk mencari dukungan dan perlindungan untuk dirinya sendiri. Dan syukurnya netizen juga punya rasa kesadaran tinggi untuk merangkul dan memberikan respon dukungan terhadap penyintas kekerasan seksual, walaupun masih banyak juga orang yang malah melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang terdengar konyol untuk diajukan kepada korban.

Seperti contoh yang sering ditemui yaitu kalimat "Kenapa diam aja? Keenakan ya makanya diam aja?" atau "Kenapa cewek keluar malam-malam sendirian? Lebih baik di rumah ajalah!" atau "Ya enak-lah bro, kalau gue sih gak bakal nolak!" Sungguh, ucapan-ucapan atau ketikan semacam itu bisa tambah memperburuk kondisi psikis korban kekerasan/pelecehan seksual. Perkataan semacam di atas dapat membuat korban merasa terpengaruh bahwa mereka tidak mendapat rangkulan dari orang-orang, namun malah seperti tersudutkan dan disalahkan.

Kekerasan/pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja dan menimpa siapa saja. Kekerasan/pelecehan seksual lebih sering terjadi di ruang publik, seperti contoh yang sering kita jumpai yaitu pelecehan di stasiun atau bahkan di dalam KRL. Namun tidak memungkiri bahwa kekerasan/pelecehan seksual dapat terjadi di ruang tertutup atau bahkan terjadi di dalam rumah, seperti kasus 'Satu Keluarga di Padang Perkosa 2 Anak Perempuan Secara Bergilir.' tersebut.   

Mereka itu tetaplah korban, karena yang perlu diingat adalah Kekerasan/Pelecehan seksual terjadi karena adanya keinginan dari pelaku yang tidak dapat dia kendalikan sehingga terdoronglah melakukan suatu tindak kekerasan/pelecehan seksual terhadap korban.

Selalu waspada terhadap lingkungan sekitar adalah bentuk usaha yang dapat kita lakukan untuk menghindari terjadinya tindakan yang tidak kita inginkan. Mengingat Kekerasan/Pelecehan Seksual dapat terjadi di mana saja, entah itu berada di ruang tertutup ataupun di ruang publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun