Dia terkesan ketika para goweser disini begitu ramah, akrab dan menolongnya ketikamengalami kecelakaan diserempet motor di Cirebon. Peristiwa ini, akibat dia tak mengetahui siatuasi lalulintas di sini. Ketika berangkat dari Yogya kea rah Bandung, dia mengambil jalan ke arah jalur Panturan. Lewat laman map yang digunakan, daerah Pantura lebih datar. Namun dia tak memperhitungkan, bahwa jalur Pantura merupakan jalur tengkorak yang rawan kecelakaan.
“Rumah singgah juga bukan sekedar tempat istirahat, tapi juga berbagi pengalaman dan arahan bagi peturing mancanegara memilih jalur jalan,” ujar Doni.
Ditambahkannya, bahwa keberadaan rumah singgah ini, bukan sekedar menampung penjelajah sepeda, namun untuk menghapus rasa enggan para peturing mancanegara singgah di Indonesia. Bahwa ada anggapan lalulintas di sini kurang ramah terhadap pesepeda.
Terhadap keramahan para goheser di Bandung, para pesepedah penjelajah duniamenuliskan kesan dan pesannya: A big thank you to all community for your generosity and hospitality I arrived broken and lost, I restart repaired and trust, knowing that a place like this exist on this eart friendship for all (Laurent).
Sedangkan Rubina menulis: Dreamers Dream, cylist cycle & it felt like perfect dream to cycle here. Thank you all so much for such a special time. I will miss the Bandung cycling family. Sementara pasangan dari Italia, dinamai “Jajang” dan “Euis”, salah satunya menulis memberikan kesan, bahwa Cigadung 108 bukan sebuah nomor, namun disini persahabatan dari para pesepeda begitu kental, hingga tak akan melupakannya.
Rumah singgah ini, bukan hanya ada di Bandung, namun di berbagai kota yang sering disinggahi para pen jelajah sepeda juga ada. Seperti di Banjar digawangi Abah Kawani di Jln. BKR, Yogya di Jl. Pajeksan (Jl. Malioboro), sedangkan di Kota Surabaya Jl. Tenggilis no. 147 dengan kuncennya Cak Adhi, Purwokerto digawangi Imron darojat, serta dan Cak Hakam menunggui rumah singgah di Malang, Jawa Timur begitu juga di Bali dan Makassar-sulawesi telah ada pula rumah singgah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H