Mohon tunggu...
Alief RayaPutra
Alief RayaPutra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi : mengaji, membaca, menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Teks Cerita Sejarah Majapahit

2 November 2024   10:06 Diperbarui: 2 November 2024   13:49 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep. Di tengah pelariannya yang penuh keputusasaan, Raden Wijaya tak hanya diburu oleh pasukan Jayakatwang. Sebuah pertempuran batin yang tak kalah sengit juga berkecamuk di dalam dirinya. Dulu, ia adalah seorang pangeran yang dimanjakan, terbiasa dengan kehidupan istana yang penuh kemewahan. Kini, ia hidup dalam pelarian, bersembunyi di hutan belantara, dan harus berjuang untuk bertahan hidup. Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya mulai mempertanyakan takdirnya. Mengapa ia harus mengalami penderitaan sebesar ini? Apakah ia pantas menjadi raja? Keraguan itu semakin menguat ketika ia mengingat perlakuan baik Arya Wiraja dan Raja Jayakatwang. Ia merasa bersalah karena harus mengkhianati kepercayaan mereka.

Namun api kebencian masih menyala dalam dirinya dan ia memutuskan untuk mengobarkan api tersebut karena perlakuan yang dilakukan oleh Raja Jayakatwang sebelumnya. Raden Wijaya memiliki niat untuk membalas dendam perbuatan dari Raja Jayakatwang. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit. Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit. Setelah hidup selama catur wulan dia merenungkan kehidupannya sampai akhirnya memutuskan untuk bertekad mengambil kembali haknya sebagai keturunan kerajaan. Setelah keputusannya bulat, ia memutuskan untuk membuat pasukan dengan dalih ingin memindahkan penduduk dari daerah lain ke Desa Majapahit. Selang beberapa tahun, penduduk desa tersebut bertambah hingga terlihat mungkin untuk mengambil alih kekuasaan kerajaan. 

Di tengah kebimbangannya, Raden Wijaya seringkali bermimpi buruk. Ia melihat bayangan para leluhurnya yang menegurnya, mengingatkannya akan tanggung jawabnya sebagai keturunan raja. Mimpi-mimpi itu membuatnya semakin tertekan dan merasa semakin jauh dari jalan kebenaran. Beberapa hari setelahnya, Raden Wijaya dan pasukannya telah siap untuk mengambil alih kekuasaan. Dengan kekuatan penuh, Raden Wijaya dan pasukannya berhasil menguasai beberapa tempat di sekitar kerajaan. Setelah berhasil menguasai beberapa wilayah di sekitar kerajaan, Raden Wijaya dan pasukannya semakin percaya diri. Mereka kemudian melakukan serangan besar-besaran ke ibukota Kerajaan. Pertempuran sengit pun tak terhindarkan. Dengan taktik yang cerdik dan semangat juang yang tinggi, pasukan Raden Wijaya berhasil mengalahkan pasukan Jayakatwang. Jayakatwang sendiri tewas dalam pertempuran tersebut.

Kemenangan atas Jayakatwang merupakan titik balik bagi Raden Wijaya. Ia berhasil membalas dendam dan merebut kembali haknya sebagai keturunan raja. Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Berdirinya Kerajaan Majapahit ibarat sebuah pohon besar yang akarnya tertanam kuat di tanah Jawa. Pohon ini terus tumbuh dan berkembang, memberikan keteduhan dan buah bagi generasi-generasi selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun