Mohon tunggu...
Alief Rahman
Alief Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Bahasa dan Sastra

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ragam Bentuk dan Kandungan Teks Naskah Nusantara

27 Desember 2021   02:09 Diperbarui: 27 Desember 2021   06:11 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Namun, tidak semua pengarang benar-benar memberikan informasi tentang teks dalam karyanya. Dalam beberapa naskah, terdapat keterangan tentang waktu penulisan dan nama pengarangnya, terutama naskah keraton.

Pada halnya, banyak naskah kuno nusantara yang banyak diteliti oleh dunia, seperti Babad Diponegoro, Kakawin Nagarakretagama, dan Carita Parahyangan. 

Naskah kuno Babad Diponegoro merupakan naskah kuno beraksara dan berbahasa Jawa, berisikan tentang otobiografi dari sang Pangeran Diponegoro. Ia yang ditangkap lalu diasingkan ke Manado oleh VOC pada Tahun 1831-1832 menulis kisahnya dalam naskah. 

Karya ini secara garis besar berisikan perjuangan Pangeran Diponegoro dalam melawan Belanda. P. Swantoro (2002) memaparkan bahwa sepertiga bagian dari Babad Diponegoro menceritakan sejarah Jawa dari jatuhnya Majapahit (1527) sampai Perjanjian Giyanti (1755). 

Duapertiga lainnya memaparkan keadaaan Kasultanan Yogyakarta dan riwayat hidup Pangeran Diponegoro sendiri dari saat kelahirannya pada 1785 sampai ia diasingkan ke Manado. Pada gaya menulis, Pangeran Diponegoro menggunakan sudut pandang orang ketiga di dalamnya. Naskah tersebut berbentuk macapat atau puisi tradisional Jawa.

Salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit pada bidang sastra adalah Kitab Negarakertagama. Negarakertagama dibentuk oleh Mpu Prapanca, yang kemudian menjadi sumber data sejarah. Berbentuk pupuh dan berjumlah 98. Dari maknanya, Negarakertagama berarti negara dengan tradisi spiritual. Penulis menyebut kitab ini Desawarnana, yang artinya tulisan tentang kawasan Majapahit. Kitab Negarakertagama terdiri dari lima bagian. Isi Negarakertagama menggambarkan kebesaran Raja Hayam Wuruk, dan puncak kejayaan Kerajaan Majapahit. Dimulai dari asal-usul, hubungan antara keluarga kerajaan dan pejabat negara, situasi sosial, politik, agama, dan budaya kerajaan tersebut.

Tjarita Parahijangan dalam ejaan lama, merupakan naskah kuno Sunda yang ditulis pada akhir abad ke 16. Bercerita tentang perkembangan Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda, dari raja pertama hingga terakhir. Ini menggambarkan peristiwa dan masalah yang terjadi pada masa pemerintahan masing-masing raja, dan lamanya waktu memerintah. Karya ini ditulis oleh warga Kerajaan Sunda, yang perlahan akan dihancurkan oleh Kerajaan Islam (Cirebon). 

Naskah tersebut menggunakan bahasa Sunda kuno, dan aksara Sunda. Dari tiga contoh naskah di atas yang sudah dipaparkan, terdapat banyaknya ragam teks naskah nusantara yang hadir dalam negara ini. Mengingat sejarah lampau yang begitu panjang, juga telah dialami oleh leluhur kita terdahulu. Berbagai macam bentuk naskah, bahasa, dan kisah yang dihadirkan, dapat menambah pengetahuan, dan pemahaman kita untuk menjalankan kehidupan sekarang.

REFERENSI:

Murti, Tendi Krishna. (2009). Majapahit Kingdom. Jakarta: Buana Cipta Pustaka.

P. Swantoro, Dari Buku ke Buku Sambung Menyambung Menjadi Satu, (Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun