Mohon tunggu...
Alief Ilham Akbar
Alief Ilham Akbar Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Big Dreamer, Sedang Belajar di UAE University

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tempat Paling Mewah di Surga

3 Desember 2012   22:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:14 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Penyebab utama masuknya manusia ke surga adalah bertakwa kepada Allah dan kebaikan akhlaknya. “ ( Riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Majah )

“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya dari pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya.” ( Riwayat At-Tirmidzi )

“Saya menjamin sebuah rumah yang paling tinggi tingkatannya di sorga bagi orang-orang yang berbudi pekerti. “ ( Riwayat At-Tirmidzi )

“Sesungguhnya orang mukmin dengan akhlaknya yang baik akan mendapatkan kedudukan yang sama dengan orang yang (rajin) melaksanakan puasa dan shalat malam. “ (Riwayat Abu Dawud)

"Barangsiapa yang menghindari perdebatan dalam keadaan ia bersalah nescaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di sekitar syurga. Barangsiapa yang menghindari perdebatan dalam keadaan ia benar niscaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di tengah-tengah surga. Dan barangsiapa yang baik akhlaknya niscaya Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di ketinggian surga. (HR.Abu Dawud, Ath-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).

Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:

“Manusia yang paling dikasihi Allah ialah orang yang memberi manfaat kepada orang lain dan amalan yang paling disukai oleh Allah ialah menggembirakan hati orang-orang Islam atau menghilangkan kesusahan daripadanya atau menunaikan keperluan hidupnya di dunia atau memberi makan orang yang lapar. Perjalananku bersama saudaraku yang muslim untuk menunaikan hajatnya, adalah lebih aku sukai daripada aku beriktikaf di dalam masjid ini selama sebulan, dan sesiapa yang menahan kemarahannya sekalipun ia mampu untuk membalasnya nescaya Allah akan memenuhi keredhaannya di dalam hatinya pada hari Qiamat, dan sesiapa yang berjalan bersama-sama saudaranya yang Islam untuk menunaikan hajat saudaranya itu hinggalah selesai hajatnya nescaya Allah akan tetapkan kakinya(ketika melalui pada hari Qiamat) dan sesungguhnya akhlak yang buruk akan merosakkan amalan seperti cuka merosakkan madu.” (Riwayat Ibnu Abi Dunya). Terima kasih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun