Mohon tunggu...
Alicia Deflin
Alicia Deflin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswi kelas 9 di SMPN 7 Depok

Saya suka mendengarkan musik dan menonton film, saya kadang menulis dan menggambar. Mempelajari bahasa Inggris merupakan hal yang saya suka lakukan. Awalnya menulis artikel disini hanya sebagai tambahan nilai untuk tugas tetapi lama lama tertarik untuk menjadikannya hobi. :3

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Menilik Lebih dalam terhadap Karakter Vanessa di Five Nights at Freddy's: Analisis

1 Desember 2023   18:13 Diperbarui: 2 Desember 2023   08:48 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan: Artikel ini mengandung spoiler dari film "Five Nights at Freddy's", dan game "FNAF: Security Breach". Artikel ini hanya sebuah analisis yang dibuat berdasarkan fakta yang sudah disajikan.

Sudah tidak dapat dimungkiri bahwa dalam film FNAF terdapat banyak sekali alur dan kisah yang rumit untuk dicerna, tetapi yang menarik perhatian adalah kehadirannya karakter Vanessa (Elizabeth Lail) dan masa lalu kelamnya yang ia sembunyikan dari Mike dan para audiens. Film FNAF dibuat berdasarkan dari game FNAF 1. Yang membuat saya bingung adalah, karakter Vanessa merupakan karakter dari game Security Breach, membuat dia beda sendiri dari karakter lainnya.

Persamaan dan Perbedaan

Adegan di film FNAF, menunjukkan rambutnya yang pirang.
Adegan di film FNAF, menunjukkan rambutnya yang pirang.

Karakter Vanessa di game digambarkan sebagai wanita pirang dan mata berwarna hijau, sama halnya seperti di film. Tetapi, ia juga digambarkan sebagai seorang pembunuh dengan kostum kelinci putih yang berada di bawah naungan William Afton,  yang dipanggil dengan nama Burntrap/Glitchtrap di permainan tersebut. Ia bekerja sebagai petugas keamanan di sebuah tempat bernama Pizzaplex, dimana ia akhirnya dimanipulasi oleh William untuk membantu dia hidup kekal. Di game tersebut diceritakan bahwa Vanessa mempunyai ayah yang manipulatif dan berkuasa, dengan menyuruhnya berbohong kepada jaksa tentang ibunya agar ayahnya mendapakan hak asuh anak. Sedangkan di filmnya, Vanessa dibungkam oleh ayahnya sendiri selama 20 tahun lebih agar tidak melaporkan kejahatan yang ia lakukan kepada polisi dan mempatuhi perintahnya untuk membunuh Mike jika ia mengetahui terlalu banyak. Persamaannya adalah ayahnya yang manipulatif.

"You had one job. Keep him in the dark, and kill him if he got too close." Perintah dari ayahnya Vanessa.

Trauma yang Dimiliki

Adegan di film FNAF, menunjukkan sebuah foto masa kecilnya Vanessa.
Adegan di film FNAF, menunjukkan sebuah foto masa kecilnya Vanessa.

Kalau dipirkan lebih dalam lagi, sangatlah keliatan bahwa Vanessa memiliki trauma karena masa kanak-kanaknya yang suram. Vanessa bisa dikatakan melihat ayahnya sendiri melakukan pembunuhan kepada anak-anak yang sekarang merasuki animatronik kala itu, atau setidaknya mendengarnya, dibuktikan dengan adegan dimana ia sedang melihat gambaran seorang anak di kertas yang dipajang di dinding restoran pizza, dalam seketika suara tawa para anak-anak terngiang di kepalanya, tak lama kemudian, menjelma menjadi teriakan ketakutan. 

Adegan di film FNAF.
Adegan di film FNAF.

Lebih diperdalam lagi pada adegan mendekati akhir film, dimana Vanessa menyelamatkan Mike yang hampir meninggal di tangan para animatronik, di markas polisi, dia mengungkap bahwa ayahnya merupakan orang yang telah menculik adiknya Mike, lalu, ia memberikan Mike sebuah foto dari masa kecilnya, yang menunjukkan ia memegang sebuah mainan pesawat berwana oranye, persis seperti yang dipegang adiknya Mike saat ia diculik. Yang berarti, William memberikan mainan bekas korban-korbannya ke anaknya sendiri. Ayahnya sendiri telah merenggut masa kecil anak-anak lain sebelum waktunya, tentu saja Vanessa merasa bersalah karena sudah dicekal bertahun-tahun agar tidak jujur kepada pihak yang bertanggung jawab, walaupun ia sendiri adalah seorang polisi. Bagi dia, William masih ayahnya, ia tidak mau mengkhianati ayahnya sendiri karena ia sudah tahu apa yang sanggup dilakukan oleh ayahnya.

Adegan di film FNAF. 
Adegan di film FNAF. 

Masih di markas polisi, Mike berbicara dan mengajak ia kembali ke restoran pizza untuk menyelamatkan Abby, ia hanya menjawab, mengatakan kalau ayahnya disitu, ia tidak akan berguna, dengan ekspresi ketakutan. Mike menjawab lagi, mengucap kalau ayahnya sangat buruk. Vanessa terdiam, suara teriakan anak-anak terngiang lagi di kupingnya.

Flash forward ke akhir, Vanessa memberanikan diri untuk menuju ke restoran tersebut, dimana ia menyelamatkan Abby yang hampir saja ditemukan oleh Foxy. Saat William ingin menyakiti Mike, ia muncul, menodongkan pistol ke ayahnya, memerintahkan agar ia berhenti. William hanya tertawa, mengatakan bahwa dia tidak bakal berani menggunakannya. Tetapi saat ia menembak, William marah, langsung mencekik anaknya, Vanessa berakhir di tusuk ayahnya sendiri, di ambang kematian dalam koma, berbaring di tempat tidur rumah sakit usai diselamatkan Mike.

Adegan di film FNAF.
Adegan di film FNAF.

Kesimpulan

Karakter Vanessa sangat menarik untuk dibahas, versi permainan dan filmnya memiliki beberapa persamaan. Meskipun ia beda sendiri, tetap saja, ia menjadi karakter krusial bagi film dan alur ini dengan ceritanya, membuat para audiens bersimpati padanya. Vanessa dapat menjadi contoh kelalaian kriminal, karena sudah membahayakan orang lain. Ia pernah mengucap ke Mike bahwa mengantuk saat kerja sampai lupa mengunci gerbang termasuk kelalaian, mengakibatkan restoran tersebut dirusak oleh para kriminal. Padahal, dia sama saja melakukan hal tersebut. Menasihati orang lain, mengetahui kalau ia sama saja melakukannya. Tetapi, tetap saja termasuk pertahanan diri agar ia tidak disakiti ayahnya sendiri. Dibuktikan dengan akhir filmnya, saat ia akhirnya melawan balik, itu hanya menghasilkan malapetaka, walaupun ia sudah mengetahui ayahnya tak akan ragu menyakiti anaknya sendiri, sama halnya dengan William di permainan.

Sekian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun