Mohon tunggu...
Alicia Ariani
Alicia Ariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Halo, saya Alicia Ariani Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dengan jurusan S1 Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena Salah Jurusan pada Mahasiswa Indonesia

16 Juni 2023   14:09 Diperbarui: 16 Juni 2023   14:29 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena salah jurusan pada mahasiswa Indonesia merupakan fenomena yang sering terjadi, fenomena ini jelas sangat mengkhawatirkan dalam dunia pendidikan. 

Menurut ahli Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF), Irene Guntur mengemukakan bahwa setidaknya terdapat 87% mahasiswa di Indonesia salah jurusan. 

Hal ini tentu disayangkan, Sering kali ditemui mahasiswa yang terjebak dalam dunia perkuliahan dengan jurusan yang tidak sesuai dengan minat, bakat, dan passion mereka. Sehingga mereka mengalami tantangan belajar yang cukup besar,  serta kebingungan dalam menentukan karir selanjutnya setelah lulus kuliah. 

Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja, tentu harus ada pemahaman mendalam dari akar masalah fenomena ini sehingga dapat menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan salah jurusan di Indonesia. 

Dalam artikel ini, saya akan membahas lebih dalam lagi tentang fenomena salah jurusan di Indonesia, dari mulai penyebnya, khasus nyata, serta upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam menghindari kesalahaan dalam memilih jurusan.

Perlu diketahui, bahwa fenomena salah jurusan pada mahasiswa di Indonesia merupakan fenomena yang sering terjadi dalam dunia pendidikan, dan banyak faktor penyebab dari permasalahan salah jurusan ini, berikut adalah beberapa penyebabnya yaitu :

Kurangnya informasi, Mahasiswa seringkali kesulitan dalam memperoleh informasi yang detail serta akurat mengenai jurusan di perkuliahan, sehingga mahasiswa tidak mengetahui apa saja yang akan dipelajari saat di perkuliahan, apa saja prospek kerja dan tuntutan atau tantangan yang akan dihadapi pada jurusan yang mereka pilih.

Penelitian Arifin, Primayasa, & Baharsyah (2020) dengan sampel 16 mahasiswa jurusan teknik informatika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya menemukan bahwa terdapat mahasiswa yang tingkat mengenal jurusan teknik informasi dibawah 50%. 

Melalui hasil survey penelitian tersebut penulis memahami bahwa tidak semua mahasiswa di jurusan teknik informatika memahami jurusan teknik informatika. Hal tersebut menandakan bahwa masih ada mahasiswa di Indonesia yang tidak mengetahui informasi mengenai jurusannya.

Keinginan orang tua, beberapa mahasiswa memilih jurusan dengan mengikuti keinginan orang tuanya dengan mengorbankan minat serta keinginannya, mereka terjebak karena harus memenuhi impian dan keinginan orang tua mereka. seperti pada kisah salah satu pengguna media sosial tiktok yang bercerita bahwa dirinya salah jurusan karena pilihan orang tuanya,"Gue yang dulunya kuliah dipaksa ambil jurusan PGSD sama orangtua. Semakin hari semakin terasa kalo basic gue nggak cocok di jurusan ini," tulis akun TikTok @mwahidnrs dalam video. 

Memang terkadang orang tua merasa bahwa mereka mengetahui apa dibutuhkan anaknya tanpa melakukan pertimbangan-pertimbangan. Sedangkan anak merasa bahwa pilihan orang tua mereka penting karena pengalaman hidupnya lebih banyak dan takut untuk menolak karena merasa durhaka jika menolak permintaan orang tua, padahal anak bisa berkomunikasi secara perlahan kepada orang tuanya apa jurusan yang diinginkannya.

Ikut-ikutan teman, Mahasiswa seringkali memilih universitas atau bahkan jurusan yang sama dengan temannya dengan alasan ingin bersama-sama temannya dan tanpa mempertimbangkan minat dalam dirinya. Setelah memasuki dunia perkuliahan dan merasakan pembelajaran didalamnya barulah mereka menyadari bahwa jurusannya tidak sesuai dengan passion dirinya.  

Selain itu, mereka tergoda oleh jurusan-jurusan yang tren atau popular, padahal pemilihan jurusan harus disesuaikan dengan minat diri sendiri bukan mengikuti orang lain, karena salah  jurusan akan mempengaruhi karir di masa depan.

Memilih berdasarkan passing grade, Penelitian Bona (2008) dengan sampel mahasiswa jurusan Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, menemukan bahwa 52,77% mahasiswa memilih program studi ilmu sosial dan politik dikarenakan mudah ditembus dan 31, 11% yang memilih program studi ilmu sosial dan politik sesuai minat. 

Melalui hasil penelitian tersebut penulis memahami bahwa tidak semua mahasiswa memilih jurusan sesuai dengan minatnya dan hanya memilih jurusan karena jurusan yang mudah di tembus  (Intani & Surjaningrum, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab dari salah mengambil jurusan yaitu memilih berdasarkan passing grade. 

Tidak memahami diri sendiri,  tidak memiliki pemahaman terhadap diri sendiri juga salah satu faktor dari penyebabnya slaah jurusan, karena jika diri sendiri tidak mampu mengenal diri sendiri maka tidak akan tahu juga apa minat serta potensi yang dimilikinya, sehingga karena itu masih ditemukan mahasiswa yang memilih jurusan dengan asal karena tidak memahami diri sendiri.

Fenomena salah jurusan ini tentu perlu diperhatiakan oleh berbagai pihak dari mulai mahasiswa itu sendiri, orang tua, tenaga pendidik, serta lembaga pendidikan.

Harus ada tindakan untuk mengatasi salah jurusan ini seperti menambah dan memberikan pemahaman serta informasi terkait jurusan-jurusan di perkuliahan agar saat calon mahasiswa mendaftar bisa mengetahui informasi secara detail; melakukan tes minat dan bakat, tes minat dan bakat perlu dilakukan guna mendapatkan hasil yang ilmiah terkait minat dan bakat seseorang dan untuk memprediksi jurusan yang sesuai; dan mengadakan bimbingan karir, bimbingan karir sangat penting untuk dilaksanakan agar siswa yang ingin melanjutkan karir dapat mengetahui jalan karir apa yang ingin dituju, jika ingin bekerja, pekerjaan apa yang sesuai dengan minat dan bakatnya, begitupula dengan siswa yang ingin kuliah, jurusan apa yang harus dipilih sesuai dengan dirinya agar tidak terjadi salah jurusan.

Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang sudah terlanjur memasuki jurusan yang salah ? bagi mahasiswa yang sudah terlanjur memasuki jurusan yang salah dapat melakukan beberapa langkah salah satunya yaitu mengubah cara pandang terhadap jurusan yang dijalaninya, artinya mahasiswa bisa memulai untuk memunculkan pikiran-pikiran positif untuk tetap bertahan. 

Walaupun jurusan yang mereka pilih bukan yang diminatinya, namun jika memberi manfaat banyak kepada masyarakat atau orang lain, maka akan timbul rasa bangga pada dirinya dan perlahan mulai menyukai serta minat pada jurusan tersebut. Kemudian mahasiswa bisa mengikuti organisasi atau UKM yang sesuai dengan passion atau minatnya untuk mengembangkan skill mereka, sehingga pikiran salah jurusan tidak mengahantui secara terus menerus dipikirannya.

Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa di Indonesia masih banyak mahasiswa yang mengalami salah jurusan, dan banyak faktor yang menyebabkannya, salah jurusan ini tentu berpengaruh pada karir di masa yang akan datang. Namun perlu diketahui bahwa salah jurusan bukan akhir dari segalanya. 

Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam memilih jurusan, memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan keinginan diri sendiri, jangan terpengaruh atau hanya sekedar ikut-ikutan. Selain itu fenomena salah jurusan di Indonesia ini perlu tindakan dari berbagai pihak yang terkait. 


Sekian dari tulisan yang bisa saya sampaikan ini, semoga bermanfaat bagi para sahabat kompasiana, akhir kata terima kasih.

Referensi :

Arifin, I., Primayasa, W., & Baharsyah, M. Y. (2020). Pengaruh Salah Pilih Jurusan Terhadap Rasa Putus Asa Mahasiswa Teknik Informatika . Nathiqiyyah, 2.

Intani, F. S., & Surjaningrum, E. R. (2012). Coping Strategy pada Mahasiswa Salah Jurusan. Jurnal Insan Media Psikologi, 120.

Indonesia, T. C. (2023, Maret 04). 7 Kesalahan Umum dalam Memilih Jurusan Kuliah yang Harus Dihindari. Diambil kembali dari cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230227171251-561-918500/7-kesalahan-umum-dalam-memilih-jurusan-kuliah-yang-harus-dihindari

Monjanvier. (2021, Desember). Salah Jurusan Sebagai Fenomena Pendidikan Indonesia. Diambil kembali dari mijil.id: https://mijil.id/t/salah-jurusan-sebagai-fenomena-pendidikan-indonesia/4149/1

Nuranisa, A. (2021, November 29). Kisah Pria Merasa Salah Jurusan Karena Pilihan Orangtua, Endingnya Bikin Haru. Diambil kembali dari liputan6.com: https://www.liputan6.com/hot/read/4723705/kisah-pria-merasa-salah-jurusan-karena-pilihan-orangtua-endingnya-bikin-haru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun