Mohon tunggu...
Alicia Ariani
Alicia Ariani Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Halo, saya Alicia Ariani Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya dengan jurusan S1 Bimbingan dan Konseling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fenomena Salah Jurusan pada Mahasiswa Indonesia

16 Juni 2023   14:09 Diperbarui: 16 Juni 2023   14:29 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ikut-ikutan teman, Mahasiswa seringkali memilih universitas atau bahkan jurusan yang sama dengan temannya dengan alasan ingin bersama-sama temannya dan tanpa mempertimbangkan minat dalam dirinya. Setelah memasuki dunia perkuliahan dan merasakan pembelajaran didalamnya barulah mereka menyadari bahwa jurusannya tidak sesuai dengan passion dirinya.  

Selain itu, mereka tergoda oleh jurusan-jurusan yang tren atau popular, padahal pemilihan jurusan harus disesuaikan dengan minat diri sendiri bukan mengikuti orang lain, karena salah  jurusan akan mempengaruhi karir di masa depan.

Memilih berdasarkan passing grade, Penelitian Bona (2008) dengan sampel mahasiswa jurusan Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, menemukan bahwa 52,77% mahasiswa memilih program studi ilmu sosial dan politik dikarenakan mudah ditembus dan 31, 11% yang memilih program studi ilmu sosial dan politik sesuai minat. 

Melalui hasil penelitian tersebut penulis memahami bahwa tidak semua mahasiswa memilih jurusan sesuai dengan minatnya dan hanya memilih jurusan karena jurusan yang mudah di tembus  (Intani & Surjaningrum, 2012). Hal ini menunjukkan bahwa salah satu faktor penyebab dari salah mengambil jurusan yaitu memilih berdasarkan passing grade. 

Tidak memahami diri sendiri,  tidak memiliki pemahaman terhadap diri sendiri juga salah satu faktor dari penyebabnya slaah jurusan, karena jika diri sendiri tidak mampu mengenal diri sendiri maka tidak akan tahu juga apa minat serta potensi yang dimilikinya, sehingga karena itu masih ditemukan mahasiswa yang memilih jurusan dengan asal karena tidak memahami diri sendiri.

Fenomena salah jurusan ini tentu perlu diperhatiakan oleh berbagai pihak dari mulai mahasiswa itu sendiri, orang tua, tenaga pendidik, serta lembaga pendidikan.

Harus ada tindakan untuk mengatasi salah jurusan ini seperti menambah dan memberikan pemahaman serta informasi terkait jurusan-jurusan di perkuliahan agar saat calon mahasiswa mendaftar bisa mengetahui informasi secara detail; melakukan tes minat dan bakat, tes minat dan bakat perlu dilakukan guna mendapatkan hasil yang ilmiah terkait minat dan bakat seseorang dan untuk memprediksi jurusan yang sesuai; dan mengadakan bimbingan karir, bimbingan karir sangat penting untuk dilaksanakan agar siswa yang ingin melanjutkan karir dapat mengetahui jalan karir apa yang ingin dituju, jika ingin bekerja, pekerjaan apa yang sesuai dengan minat dan bakatnya, begitupula dengan siswa yang ingin kuliah, jurusan apa yang harus dipilih sesuai dengan dirinya agar tidak terjadi salah jurusan.

Lalu bagaimana dengan mahasiswa yang sudah terlanjur memasuki jurusan yang salah ? bagi mahasiswa yang sudah terlanjur memasuki jurusan yang salah dapat melakukan beberapa langkah salah satunya yaitu mengubah cara pandang terhadap jurusan yang dijalaninya, artinya mahasiswa bisa memulai untuk memunculkan pikiran-pikiran positif untuk tetap bertahan. 

Walaupun jurusan yang mereka pilih bukan yang diminatinya, namun jika memberi manfaat banyak kepada masyarakat atau orang lain, maka akan timbul rasa bangga pada dirinya dan perlahan mulai menyukai serta minat pada jurusan tersebut. Kemudian mahasiswa bisa mengikuti organisasi atau UKM yang sesuai dengan passion atau minatnya untuk mengembangkan skill mereka, sehingga pikiran salah jurusan tidak mengahantui secara terus menerus dipikirannya.

Dari pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa di Indonesia masih banyak mahasiswa yang mengalami salah jurusan, dan banyak faktor yang menyebabkannya, salah jurusan ini tentu berpengaruh pada karir di masa yang akan datang. Namun perlu diketahui bahwa salah jurusan bukan akhir dari segalanya. 

Oleh karena itu, perlu kehati-hatian dalam memilih jurusan, memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan keinginan diri sendiri, jangan terpengaruh atau hanya sekedar ikut-ikutan. Selain itu fenomena salah jurusan di Indonesia ini perlu tindakan dari berbagai pihak yang terkait. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun