Pertempuran di Sumatra dan Jawa Barat: Nasution terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah Belanda, yang memberinya pengalaman praktis tentang kondisi medan dan perilaku musuh. Pengalaman ini sangat berharga dalam mengembangkan strategi perang gerilya.
2.Konseptualisasi Doktrin Perang Gerilya
Pokok-Pokok Gerilya (1948): Salah satu kontribusi paling signifikan Nasution adalah penulisan buku "Pokok-Pokok Gerilya". Buku ini memuat prinsip-prinsip dasar perang gerilya yang menjadi panduan bagi TNI. Buku ini memberikan landasan teori dan taktik yang mencakup:
•Kecepatan dan Mobilitas: Menekankan pentingnya kecepatan dan mobilitas untuk menghindari bentrokan langsung dengan musuh yang lebih kuat.
•Penggunaan Medan: Memanfaatkan kondisi geografis Indonesia yang bervariasi untuk keuntungan strategi gerilya.
•Dukungan Rakyat: Menekankan peran penting dukungan rakyat dalam menyediakan logistik, informasi, dan perlindungan bagi pasukan gerilya.
3.Implementasi Strategi dalam Perang Kemerdekaan
Agresi Militer Belanda I (1947) dan II (1948-1949): Nasution menerapkan strategi gerilya dalam berbagai operasi melawan Belanda. Taktik ini terbukti efektif dalam menghambat dan melemahkan pasukan Belanda, meskipun mereka memiliki keunggulan dalam hal peralatan dan jumlah pasukan.
Peristiwa “Hijrah Siliwangi”: Relokasi Divisi Siliwangi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah setelah Perjanjian Renville menunjukkan kemampuan Nasution dalam mengadaptasi strategi gerilya dalam situasi yang kompleks dan penuh tantangan.
4.Penyebaran dan Pengajaran Doktrin Gerilya
Pendidikan dan Pelatihan Militer: Setelah menulis "Pokok-Pokok Gerilya", Nasution memastikan bahwa prinsip-prinsip tersebut diajarkan dalam pendidikan militer Indonesia. Ini termasuk pelatihan bagi perwira dan prajurit di berbagai akademi militer.
5.Pengaruh Jangka Panjang pada TNI dan Strategi Militer Indonesia
Doktrin Militer Resmi: Prinsip-prinsip yang dikembangkan Nasution dalam perang gerilya menjadi bagian integral dari doktrin militer resmi Indonesia. Ini mencakup panduan operasi, pelatihan, dan strategi pertahanan negara.
Relevansi Kontemporer: Konsep-konsep perang gerilya yang diperkenalkan Nasution tetap relevan dalam konteks modern, terutama dalam menghadapi ancaman non-konvensional dan asimetris.