Mohon tunggu...
Ali Benarbia
Ali Benarbia Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Hobi saya memotret, suka bergaul dengan banyak teman, saya suka sekali topik mengenai photography

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan Budi Pekerti di Era Globalisasi 4.0

7 Januari 2023   06:20 Diperbarui: 7 Januari 2023   06:22 1444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat kita mendengar dan membaca implementasi serta arti dari kata "budi pekerti" pasti terbesit dalam pikiran kita merupakan penerapan nilai-nilai dalam membentuk karakter manusia yang berbudi luhur yang dapat mengantarkan bangsa indonesia menjadi orang yang beradab. Di era globalisasi saat ini pendidikan budi pekerti menjadi nilai yang sangat penting di terapkan dan juga sangat dibutuhkan untuk menata prilaku warga negara Indonesia agar indonesia dapat menuju peradaban bangsa yang maju.

Tujuan artikel ini adalah menjelaskan bahwa urgensi pendidikan budi pekerti di era globalisasi sangatlah di butuhkan dengan tujuan sebagai sarana filtrasi budaya yang tidak baik yang masuk ke indonesia melalui internet. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi perlu diperkuat oleh pendidikan nilai sebagai filternya sehingga siswa mampu kritis dalam penalaran dan pertimbangan moral dan mampu memilih nilai yang baik dan benar berdasarkan pada landasan, Agama, etika, moral dan norma yang berlaku di Indonesia.

Di era global saat ini posisi pendidikan budi pekerti merupakan nilai -- nilai positif yang wajib ditanamkan sejak dini dan juga pendidikan budi pekerti menjadi sebuah hal yang sangat sentral karena posisinya yang sangat dibutuhkan agar mampu memberikan makna setiap orang untuk menjadikan bangsa Indonesia menuju peradaban Bangsa yang maju dan beradab.tujuan artikel ini di buat adalah untuk mengetahui apa saja nilai -- nilai positif di dalam pendidikan budi pekerti yang harus di terapkan sejak dini.

Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua bagian kata, yakni budi dan pekerti. Budi dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, benak dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pengamalan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang diperlihatkan oleh seseorang dalam berprilaku.

Budi pekerti secara operasional adalah suatu prilaku positif yang dilaksanakan melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu yang baik mulai dari masa kecil hingga dewasa melewati latihan- latihan, misalnya teknik berpakaian, teknik berbicara, teknik menyapa dan memuliakan orang lain, teknik bersikap menghadapi tamu, teknik makan dan minum, teknik masuk dan terbit rumah dan sebagainya.

Pendidikan budi pekerti merupakan upaya untuk membantu peserta didik mengenal, menyadari pentingnya, dan menghayati nilai-nilai moral yang seharusnya dijadikan panduan dan di tanam sejak dini, baik secara perorangan maupun bersama-sama dalam suatu masyarakat. Pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan mengembangkan kemampuan seluruh warga sekolah untuk memberikan keputusan baik-buruk, keteladanan, memelihara apa yang baik dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

Pendidikan budi pekerti sering juga didefinisikan dengan tata krama yang berisikan kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia. Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, norma, aturan. Krama sopan santun, kelakukan, tindakan perbuatan. Dengan demikian tata krama berarti adat sopan santun menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Pentingnya pendidikan budi pekerti bagi masyarakat Indonesia haruslah ditanamkan sejak dini pada seluruh masyarakat Indonesia. Pendidikan budi pekerti yang baik memiliki beberapa syarat dan indikator penting yang harus dicapai demi terwujudnya masyarakat dengan karakter yang baik. Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia telah merumuskan 9 nilai- nilai yang ditanamkan dalam diri warga Indonesia, khususnya siswa, dalam upaya membangun dan menguatkan karakter bangsa. 9 adapun nilai-nilai dalam pendidikan budi pekerti, diantaranya yaitu:

1. Religius.
Sifat religius sangat penting untuk diterapkan sejak dini karena dengan memiliki sikap yang religius kita dapat memiiki imn yang kuat, dengan begitu kita tidak mudah terpengaruh oleh arus globalisasi yang buruk dan dapat memfilter budaya luar yang tidak baik, dan juga dapat dilakukan dengan menjadi individu yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Contoh sehari hari yang dapat diterapkan adalah dengan melaksanakan sholat dhuha dan membaca alquran sebelum memulai pelajaran atau ibadah lain sesuai agama yang dianut peserta didik, mengamalkan isi alquran.

2. Jujur
Dengan menjadi pribadi yang jujur, akan membuat diri kita sebagai seseorang yang selalu dapat dipercaya dalam hal apapun. Perilaku jujur dalam kehidupan sehari hari dapat diterapkan dimana saja. Seperti tidak menyontek tugas atau dalam ujian, serta selalu terbuka kepada kedua orang tua, mengakui kesalahan jika bersalah, tidak menyebar berita yang tidak benar.

3. Toleransi
Kita hidup di negara "Bhineka Tunggal Ika", sehingga sangatlah penting bagi kita untuk menanamkan sikap toleransi sejak dini. Contoh dalam perilaku sehari-hari adalah Tidak melakukan diskriminasi terutama pada agama minoritas, tidak mengganggu proses ibadah orang lain, tidak menjadikan agama orang lain sebagai bahan gurauan, berteman dengan semua orang, tanpa memandang apa latar belakang agama mereka. Tetap menjaga silaturahmi dengan tetangga, teman, maupun rekan kerja yang berbeda agama.

4. Kesopanan
Pentingnya memiliki sikap sopan dalam diri kita agar kita menjadi pribadi yang selalu santun rendah hati dan menghormati antar sesama, contoh di dalam kehidupan sehari hari yaitu, menghormati orang tua dengan penuh kasih, selalu bertegur sapa terhadap sesama, menghormati orang yang lebih tua salah satunya dengan cara selalu menegur dan juga bersalaman, menghargai pendapat orang lain, dan tidak melakukan sesuatu yang melanggar norma-norma, seperti menyakiti ataupun menghina orang lain.

5. Bersahabat/Komunikatif
Kita pasti akan membutuhkan orang lain dalam segala urusan kita, sehingga sangat penting bagi kita untuk selalu bersahabat dalam pertemanan serta komunikatif kepada siapapun. Contoh yang bisa kita lakukan adalah dengan senantiasa bersikap ramah dan sopan kepada orang tua, teman dan tetangga.

6. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. Contoh dalam perilaku sehari-hari tidak membuat ujaran kebencian, tidak melakukan perundungan dll.

7. Peduli terhadap sesama
Sikap peduli sosial sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut bisa ditunjukkan dalam tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

8. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab dalam segala perbuatan dan pekerjaan yang kita lakukan merupakan kewajiban pada diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Contoh yang bisa kita terapkan adalah dengan selalu amanah dalam hal yang kita lakukan dengan sebaik baiknya, menyelesaikan masalah yang telah kita perbuat dengan penuh pertanggung jawaban.

9. Amanah
Amanah memiliki arti dapat dipercaya, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amanah adalah sifat seseorang yang bisa dipercaya atau sesuatu yang dipercayakan (dititipkan) kepada orang lain, dan juga dapat di artikan dengan bertanggung jawab dalam melakukan hal apapun, contoh dalam kehidupan sehari -- hari yaitu, menjaga informasi yang dirahasiakan, menyampaikan titipan pesan sesuai dengan isi aslinya, menjaga benda yang dititipkan dengan baik, menjalankan tugas dan tanggung jawab jabatan sesuai dengan yang diberikan.

TUJUAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI

Tujuan utama dari pendidikan budi pekerti yaitu agar kita memiliki kemampuan dan kecakapan berpikir, menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan memiliki kemampuan yang terpuji, dan juga untuk mengembangkan nilai, sikap dan prilaku siswa yang memancarkan akhlak mulia/budi pekerti luhur (Haidar, 2004).
Hal ini mengandung arti bahwa dalam pendidikan Budi Pekerti, nilai-nilai yang ingin dibentuk adalah nilai-nilai akhlak yang mulia, yaitu tertanamnya nilai-nilai akhlak yang mulia ke dalam diri peserta didik yang kemudian terwujud dalam tingkah lakunya, Menurut Haidar Putra Dauly, bahwa tujuan pendidikan budi pekerti adalah untuk mengembangkan nilai, sikap dan perilaku siswa yang memancarkan akhlak mulia / budi pekerti luhur.

Dengan kata lain dalam pendidikan budi pekerti nilai-nilai yang ingin dibentuk adalah nilai nilai akhlak yang mulia, yaitu tertanamnya nilai-nilai akhlak yang mulia kedalam diri peserta didik yang kemudian terwujud dalam tingkah lakunya.
Adapun tujuan pendidikan budi pekerti sebagaimana yang diungkapkan oleh KI Hajar Dewantara adalah "ngerti-ngerasa-ngelakoni" (menyadari, menginsyafi dan melakukan) Hal tersebut mengandung pengertian bahwa pendidikan budi pekerti adalah bentuk pendidikan dan pengajaran yang menitikberatkan pada perilaku dan tindakan siswa dalam mengapresiasikan dan mengimplementasikan nilai-nilai budi pekerti ke dalam tingkah laku sehari-hari.

KESIMPULAN

Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua bagian kata, yakni budi dan pekerti. Budi dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi, pengertian, benak dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pengamalan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti berarti kesadaran yang diperlihatkan oleh seseorang dalam berprilaku.

Budi pekerti secara operasional adalah suatu prilaku positif yang dilaksanakan melalui kebiasaan. adapun beberapa nilai yang harus diterapkan sejak dini diantaranya yaitu religius, jujur, toleransi, kesopanan, bersahabat/komunikatif cinta damai, peduli terhadap sesama, bertanggung jawab, dan amanah.

Pendidikan budi pekerti bertujuan untuk membantu subyek didik mengenal, menyadari pentingnya, dan menghayati nilai-nilai moral yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dan perilakunya sebagai manusia, baik secara perorangan maupun bersama-sama dalam suatu masyarakat. Di era globalisasi saat ini posisi pendidikan budi pekerti sangatlah penting untuk diterapkan sedini mungkin karena posisinya yang sangat di butuhkan agar setiap personal dapat memiliki adab yang baik dan santun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun