Mohon tunggu...
Ali Aulia
Ali Aulia Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Asisten Penghulu

Saya hanya orang biasa, yg ingin berbagi ilmu di kompasiana...

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kenapa Perempuan Harus Bisa Kerja?

19 Juli 2024   10:12 Diperbarui: 19 Juli 2024   10:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://www.kompas.com/parapuan/read/532870447/bukan-cuma-pekerja-keras-ini-keunggulan-perempuan-karier-yang-membuatnya-berbeda

* Perempuan yang bekerja menunjukkan bahwa mereka mampu dan berhak untuk berkontribusi di luar ranah domestik.

* Mempromosikan kesetaraan gender: Partisipasi perempuan dalam dunia kerja dapat membantu mempersempit kesenjangan gender dalam hal gaji, peluang, dan hak-hak lainnya.

* Menjadi role model bagi generasi muda: Perempuan yang bekerja dapat menjadi panutan bagi anak perempuan dan menunjukkan bahwa mereka memiliki banyak pilihan dan kesempatan dalam hidup.

**Kontribusi Sosial dan Ekonomi:**

* Meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan: Ketika perempuan bekerja, mereka dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di komunitas dan negara.

* Meningkatkan taraf hidup keluarga: Penghasilan perempuan dapat membantu meningkatkan taraf hidup keluarga dan memberantas kemiskinan.

* Memperkuat perekonomian nasional: Partisipasi perempuan dalam angkatan kerja dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Perlu diingat bahwa bekerja bukan merupakan kewajiban bagi semua perempuan. Keputusan untuk bekerja adalah hak individu yang harus dihormati. Namun, bagi perempuan yang ingin bekerja, terdapat banyak manfaat dan keuntungan yang dapat mereka peroleh.

Selain alasan-alasan di atas, ada banyak alasan lain mengapa perempuan harus bisa bekerja. Pada intinya, bekerja merupakan pilihan yang dapat memberdayakan perempuan dan memberikan mereka kesempatan untuk mencapai potensi penuh mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun