Sejak saat itu, Laras semakin giat menulis. Dia mengikuti berbagai lomba menulis dan workshop untuk meningkatkan kemampuannya. Dia juga mulai mengirimkan karyanya ke penerbit-penerbit.
Perjalanan Laras untuk menjadi penulis tidak selalu mulus. Dia pernah mengalami penolakan, kritik pedas, dan keraguan dari orang-orang di sekitarnya. Namun, dia tidak pernah menyerah. Dia terus belajar dan berusaha, dan akhirnya dia berhasil menerbitkan novel pertamanya.
Novel Laras mendapat sambutan yang positif dari para pembaca. Dia mulai dikenal sebagai penulis muda yang berbakat. Dia diundang untuk mengikuti berbagai acara literasi dan bertemu dengan para penulis ternama.
Laras telah membuktikan bahwa mimpi bisa menjadi kenyataan. Meskipun dia pernah meragukan kemampuannya, dia tidak pernah berhenti berusaha. Dia terus berkarya dan menginspirasi orang lain untuk mengejar mimpi mereka.
Diiringi melodi senja di pinggir pantai, Laras terus menulis, menuangkan ide-idenya ke dalam kata-kata. Dia tahu bahwa masih banyak cerita yang ingin dia bagikan kepada dunia. Dia tahu bahwa jalannya akan terus berliku, namun dia yakin bahwa dia akan selalu menemukan jalannya.
"Mungkin," bisiknya dalam hati, "semua akan baik-baik saja."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H