Laut murka tersimpan air pencemaran jemarimu
Gunung-lembah mulai berubah bertiang rumah
Industri pun menggantikan penyempitan lahan
Batu-batuan perbukitan berpindah letak
Gundukan lereng tanah semakin retak
Nikmat Tuhan mana lagi, kamu dustakan?
Melupakan bencana yang mengintai setiap waktu
Pada gunung, sungai, laut, yang terus beradu
Menutup mata juga hatimu yang tak bersimpuh
Di antara udara yang dititipkan saat tertutup
Napas yang bergerak ketika diri hendak teriak
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!