Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nikmat Tuhan Mana Lagi, Kamu Dustakan?

20 April 2021   16:48 Diperbarui: 20 April 2021   17:18 3063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bumi beserta isinya telah engkau nikmati

Tanpa rasa takut engkau terus sombongkan diri

Berjalan di atas permukaan bumi dengan angkuh

Merengkuh tubuhmu seakan tak ingin disentuh

Dalam cengkeraman kekuasaan yang terlupakan

Berbuat kehancuran dengan tangan dikepalkan

Tak mengerti akan bersyukur, sulit untuk diatur

Merasa diri suci engkau seperti mesin penghancur

Nikmat Tuhan mana lagi, kamu dustakan?

Hutan seakan resah karena engkau rusak sengaja

Sungai menjadi dangkal karena dirimu yang nakal

Laut murka tersimpan air pencemaran jemarimu

Gunung-lembah mulai berubah bertiang rumah

Industri pun menggantikan penyempitan lahan

Batu-batuan perbukitan berpindah letak

Gundukan lereng tanah semakin retak

Nikmat Tuhan mana lagi, kamu dustakan?

Melupakan bencana yang mengintai setiap waktu

Pada gunung, sungai, laut, yang terus beradu

Menutup mata juga hatimu yang tak bersimpuh

Di antara udara yang dititipkan saat tertutup

Napas yang bergerak ketika diri hendak teriak

Menghitung milyaran dengan rasa ketakutan

Karena kematian mengikuti diri tanpa disadari

Nikmat Tuhan mana lagi, kamu dustakan?

Tak perlu merasa hebat jika diri kelak mati

Tak perlu merasa sombong jika kelak terdorong

Pada titik lembah bara api yang siap menanti

Di akhir dunia yang hancur berkeping-keping

Tersisa hanya penyesalan akan kedustaan

20 April 2021

(Ali Kusas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun