Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Awas Tersentuh Pungli

23 Maret 2021   14:45 Diperbarui: 23 Maret 2021   15:30 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Eljabbar.com

Di ambang waktu yang telah berubah

Wajah negeri masih seperti biasa saja

Kutip sana kutip sini sesuai selera

Meskipun jeratan hukum di depan mata

Senyum terpancar di wajah penerima pungli

Tanpa sadar dihujat dan dibenci

Bahkan seperti terjual harga diri di ujung jemari

Tiada rasa malu menerima harta tak suci

Bangga akan sentuhan genggaman rupiah 

Di antara pandangan hidup mewah

Pungli bagian jejak hidup yang rusak dan salah

Saat jiwa hanya bertumpu mencari nafkah

Hanya mereka mencari jalan pintas

Memudahkan keinginan yang cepat bebas

Walaupun kecewa diusung bak sebuah patung

Diam menerima upeti seperti orang bingung

Tak penting berurusan dengan kata fitnah

Ketika nurani bersimbah dalam lingkaran lembah

Hitam dan berkarat di jalur yang tidak terukur

Jatuh tersungkur setelah diri melangkah mundur

Pungli takkan berarti bertumpuk dalam saku baju

Pada lembaran nominal biru-merah

Di slip tanda bukti yang tiada jelas waktu terpisah

Di sepanjang pekerjaan yang tak terarah

Mengharap detik berjalan pendapatan bertambah

Tersimpan kesepakatan yang membuat resah

Harta kekayaan yang dimiliki tak berfaedah

Hidup terancam di bui sengsara serta susah

Hanya akan terasa tenang dan damai

Jika pungli tak lagi tersimpan lalu disemai

23 Maret 2021

(Ali Kusas)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun