Anakku di sepanjang siang ibu mengayuhmu
Senandung mendampingi tangis dirimu
Ada kala hilang resah yang tersemat di wajahmu
Dalam buaian yang hangatkan tubuh mungilmu
Tersembunyi senyum yang manis berseri
Meringankan beban di pundak dan pikiranku
Tak terasa lelah dan letih seakan terlewati
Saat memandang diri pada tubuh yang renta
Terus menyusuri jalanan pada bocah yang diam
Ketika perputaran waktu mulai terasa gerah
Pagi menjelang bocah kecil tersapu udara dingin
Merangkul hangat tubuh ringkih ibunya
Guratan lelah tampak pada wajahnya yang senja
Mata dan batinnya terus menjerit perih
Tak tahu hidup di pinggiran yang terasa pedih
Mengharap segenggam harap seperti gelap
Ratap tangis mulai terdengar saat bocah lapar
Tetesan air mata bercampur peluh jatuh
Di atas tubuh mungil yang terus mengerang
Menahan desah napas yang mulai terasa sesak
Ibu menunduk pasrah pada roda hidup miskin
Menyesali diri tak mengubah nasib tertekan batin
Hanya usaha dan doa terus diungkapkan
Berkeliling mencari semangat kian memudar
Di atas sepeda dagangan yang masih bersandar
Memutar haluan agar hidup ada perubahan
22 Maret 2021
(Ali Kusas)