Mohon tunggu...
Ali Arief
Ali Arief Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Saya berasal dari Kota Medan...berkarya dan berkreativitas dibutuhkan kemauan dan keyakinan untuk tetap konsisten di jalur kejujuran dan kebenaran...tetap belajar memperbaiki diri...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyamuk dan Lalat

6 Maret 2021   18:02 Diperbarui: 6 Maret 2021   18:18 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar: IDN Times.com)

Hendak ke mana terbang melayang

Hinggap di sampah atau kulit manusia

Kotor tampak menjijikkan bertelur di selokan

Mencari mangsa tanpa ada beda strata

Tubuh mungil suara nyaring ikuti arah

Menyapa manusia dengan pertaruhkan nyawa

Berputar menari-nari jatuh di lantai

Nyamuk dan lalat

Makhluk kecil pembunuh hebat

Tak peduli lawanmu sangat kuat

Menghisap darah manusia hingga tiada berdaya

Bertelur lalat berubah seperti ulat

Menularkan penyakit seperti ingin menjerit

Demam tinggi, napas pun seakan hendak pergi

Nyamuk dan lalat

Makhluk yang mengerti akan siasat

Meskipun terkadang terlihat hebat

Mesin pembasmi membuat hidupmu sekarat

Nyamuk dan lalat

Tak ingin biarkan berkembang biak

Di genangan air dan sampah berserak

Beribu jentik dan ulat yang hidup kelak

Nyamuk dan lalat

Pemangsamu setia menunggu

Cecak di dinding menanti tanpa ragu

Nyamuk dan lalat

Akan semakin terus beradaptasi

Saat tiada peduli kebersihan lingkungan sendiri

06 Maret 2021

(Ali Kusas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun